Kini prilly berjalan menyusuri koridor untuk masuk ke kelas. Ia membuka bekalnya yang ia buat sendiri di tas sekolahnya karena hari ini free class. Para guru mengadakan rapat. Jadi inilah waktu yang ditunggu semua murid.
Prilly menyuapkan makanannya yang ada di sendok ke mulutnya. Sudah 5 suapan, tiba tiba napasnya sesak dan perutnya sangat sakit. Prilly pun pingsan.
Ali yang ada disebelahnya, ali menghampiri prilly, menepuk nepuk pipinya agar sadar. Tapi nihil, prillypun tidak sadar juga. Dengan cekatan, ali menggendong prilly dan dilarikan ke rumah sakit. Prilly segera ditangani oleh dokter saat telah tiba di rumah sakit.
Di ruangan, saat dokter setelah memeriksa prilly, tangannya di cekal oleh prilly.
" dok jangan beritahu kepada siapapun tentang ini "
" kenapa? Kamu harus dijaga baik baik saja. Setidaknya saya bicarakan tentang ini kepada daddymu "
" jangan! Saya gak mau nyusahin semua orang tentang ini. Biarkan saja saya yang harus merawati diri sendiri. Kali ini saya mohon " prilly menangis, dokterpun tidak tega dan mengiyakan. Apapun yang disembunyikan seseorangpun, pasti akan terungkap oleh jalannya waktu.
Dokterpun keluar ke ruangan prilly. Saat keluar dokter itupun langsung kembali ke ruang kerjanya. Alipun menghela napasnya. Ali masuk ke ruang prilly. Ali merasakan dadanya sakit melihat prilly terkapar di rumah sakit. Ali mendekat ke arah prilly dan duduk disebelahnya.
Ali menggenggam tangan prilly dan sesekali ia mencium punggung prilly. Bienya sedang sakit di rumahnya.
" bie kamu kenapa? Kenapa kayak gini? Kenapa? Please bangun bie, untuk aku. Untuk ayimu. Ayimu janji akan menjagamu selalu, menemani harimu dan mewarnai harimu. Ini janji Aybie. Ayi bie. " dalam tidurnya prilly menangis dan hatinya tersenyum. Prilly tidak benar benar tidur. Ia hanya pura pura, karena ia tau yang membawanya kesini adalah Ayi, ayinya.
Drt drt
Ali mengangkat telponnya yang dilayarnya tertera nama " Verrel "" hallo rel, ada apa lo nelpon gue? "
" ... "
" apa? Kenapa bisa kiranti pingsan? Oke gue akan kesana! Secepatnya "
Ali mematikan sambungan telponnya dan langsung pergi tanpa meninggalkan satu katapun kepada prilly.
Lagi lagi prilly harus menerima semua ini. " lagi dan lagi kau menorehkan luka padaku. Entah berapa lama aku bertahan dengan semua ini. Mencintaimu sesakit inikah? Apakah hanya aku yang sakit? Manusia pasti akan lelah. Aku lelah mencintaimu ali "
[ 💌 ]
" bangunlah kiranti, bangun. Kamu kenapa kayak gini? " ali mencium tangan kiranti. Sudah beberapa hari ali menemani kiranti setelah pulang sekolah.
Tiba tiba tangan kiranti bergerak dan membuka matanya. Ali yang merasakan pergerakan itu tersenyum dan langsung memeluk kiranti.
" kamu sudah sadar sayang " ucap ali. Kiranti yang mendengar kata 'sayang' pada kalimat ali tersenyum
" kamu mau apa? Minum? Atau makan? " tanya ali yang mendapat gelengan kiranti
" aku mau ke taman saja " lirih kiranti
Ali dengan senang hati memindahkan kiranti pada kursi roda yang tersedia. Mendorongnya keluar ruangan menuju ke taman rumah sakit.
Saat sampai di taman, mereka sama sama tertawa. Membicarakan hal hal lucu. Menggoda satu sama lain. Mereka merasakan seakan akan tidak ada beban sama sekali.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lelah [✔]
Fanfiction[BOOK 2] [COMPLETE] "Aku lelah memperjuangkan cinta yang selama ini aku pendam. Aku lelah berhenti mencintaimu " - Prilly Anastasya. "Maaf, aku baru sadar, kalau aku juga cinta sama kamu. Kalau kamu lelah memperjuangin semua itu, kini giliran aku ya...