part 10

6K 361 15
                                    

Prilly membereskan buku buku dan alat tulis - nya kedalam tas warna pastel miliknya. Ia pergi melenggang ke kantin, karena waktunya istirahat sudah habis. Saat masuk ke kantin, banyak sepasang mata yang melihatnya dengan tatapan aneh, seperti menahan tawa, jijik atau hal seperti itu. Entah apa yang membuat mereka melihatnya seperti itu

" prillyyyy "

Prilly menoleh ke belakang. Disana ada kikan yang sedang melambaikan tangannya. Prilly berjalan ke arah kikan

" kan, kenapa semua orang liatin gue kayak gitu? " prilly dibuat mereka bingung. Menurutnya pakainnya tak ada yang salah. Ia juga tidak memakai bedak tidak terlalu tebal.

" aduh prill, aduh lo gimana sih. Lo kalau pms gak pakai pembalut? " sontak membuat prilly menoleh ke arah rok belakangnya. Tepat disana darah menembus rok abu abunya

" aduh kikan gimana nih, gue gak bawa jak- " prilly menghentikan ocehannya karena kaget melihat seseorang nemakaikan jaket dipinggangnya untuk menutupi darah yang menembus di rok abu abunya. Jantungnya berdetak lebih cepat.

" kenapa gak tau kalau lagi pms ? " tanya orang itu dengan lembut dan menarik prilly menuju toilet

" akukan gak tau kalau lagi pms sekarang li, lupa tanggalnya hehehe " prilly menampilkan deretan giginya.

" yaudah kamu tunggu di toilet dulu. Aku beliin pembalut " ali beranjak pergi meninggalkan prilly, tapi tanggannya di cekal oleh prilly

" ehm a-anu kamu gak ma-malu beli itu apa ehm pem-balut ? " tanya prilly gugup takut dimarahin ali

" aku gak akan malu. Tapi lebih maluan mana kamu sama aku? Hem ? " ali mengusap pipi chubby prilly membuat darahnya berdesir.

" ta-tapi ki-kiranti gimana ali "

" kiranti gak masuk. Yaudah kamu tunggu di toilet aja ya. Aku mau beliin kamu. "
Ali melenggang pergi meninggalkan prilly pergi dengan senyuman.

Hati prilly seakan ada bunga bunga. Perutnya seperti ada kupu kupu yang menggelitik. Dan pipi yang memanas bak kepiting rebus. Hal sederhana tapi membuatnya bahagia.

" nih pembalutnya, gih ganti sana " suara ali mengagetkan prilly. Dengan cepat prilly menggantinya.

" dah, makasih ya li " ucap prilly dengan tulus

" nanti malam kamu dandan yang cantik ya. "

" kemana? "

" adadeh. Yuk masuk ke buru bel. " ali menggandeng tangan prilly menuju kelasnya.

[ 💌 ]

Kini prilly melihat pantulan dirinya di cermin yang berada di dalam kamarnya. Prilly mengenakan dress berwarna pastel di dadanya ada manik manik yang menghiasinya. Lenggannya berukuran tiga perempat lengan. Dipadukan high heels dan slinbag channel. Dikepalanya terdapat jepit berbentuk bunga mawar. Wajahnya di poles sedikit bedak, bibir mungilnya di polesi lipsgloss.

" perfect " gumamnya

Tin tin

Prilly melihat ke jendela, disana ada mobil ali yang terparkir di halaman rumahnya. Ia dengan cepat menyambar iphonennya dan slinbagnya untuk segera menemui ali. Prilly membukakan pintunya

" hai pril "

" hai, yuk li berangkat " tangan prilly dicekal oleh ali membuat dahinya berkerut

" daddy kamu kemana? Mau pamit. Nanti kalau anaknya apa apa gimana? Aku lagi yang digebukin " jelas ali sambil menyindir saat daniel memukulinya gara gara tidak menjaga prilly

Lelah [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang