Sudah 3 hari prilly selalu menangis, tidak mau makan, minum, keluar kamar bahkan menemui daddynya. Menangis apa yang terjadi 3 hari lalu. Dimana dia diperlakukan kasar bahkan dibentak oleh orang yang ia cintai. Mengapa cinta tak seindah apa yang dikatakan orang? Apakah dalam cinta hanya ada abu abu? Apakah tidak ada pelangi dalam kehidupannya? Mengapa hidupnya serumit ini? Apakah ia boleh berhenti?
" aku gak tau lagi apa yang harus aku lakukan? "
Prilly benar benar lelah. Cintanya yang bertepuk sebelah tangan. Cintanya yang sudah dimiliki kakaknya.
" pril, tolong bukan pintunya. Lo harus makan. Gue helly pril " bahkan helly yang berteriak saja diabaikan olehnya. Ia terlalu lelah.
" kalau lo gak mau bukain ini pintu. Gue bakalan dobrak nih pintu "
[ 💌 ]
Sekarang hari termalas menurut prilly. Dimana ia akan menyusuri koridor sekolah. Bukan pergi ke sekolahnya, hanya ia tidak mau bertemu dengan ali. Sakit itu masih ada. Pandangannya kosong. Ia tak tau harus kemana. Di taman? Ngapain juga prilly lagi malas ke taman. Di rooftop ? Prilly tidak akan bisa naik dengan kaki cacatnya. Di perpustakaan ? Prilly bukan anak kutu buku yang selalu ke perpustakaan, meskipun hanya membaca novel. Ke kantin? Ia tidak nafsu makan.
Ia tidak tau kemana lagi. Ia pasrah mengikuti arah jalan kakinya. Ruang musik? Ah apakah ia akan bertemu dengan ali? Apakah ia akan diperlakukan kasar lagi? Tapi hari ini bukan waktunya ali latihan musik. Jadi ia membuka pintu dan masuk ke ruang musik. Matanya langsung menatap piano besar. Kakinya berjalan memuju piano itu. Duduk di kursi panjang yang khusus untuk piano. Membuka tutup piano. Menatap tuts tuts piano hitam putih.
Akankah cerita cintanya seperti piano? Awalnya hanya ada hitam dan putih. Tapi jika kita mainkan akan menjadi melodi melodi indah yang mampu membuat orang terlena. Akankah ia menjadi piano dalam hidupnya?Prilly menghela napas panjang. Tangan mungilnya mulai menekan tuts tuts piano dengan mahirnya. Tak salah dulu daddynya me-ngeleskan private piano tiap hari. Menghasilkan melodi indah yang menangkap di indra pendengarannya. Air matanya lolos seketika. Meskipun tidak di aluni alun lagu yang menurutnya pas, ia bisa menangis. Hanya melodi inilah yang tau segala isi hatinya. Tiba tiba ada gedoran pintu di depan. Muncul seseorang dengan menatap tajam mata hazelnya. Prilly segera menghapus air matanya yang mengalir di pipi chubbynya kasar. Dahinya mengernyit saat dia sudah ditarik keluar paksa oleh seseorang. Di koridor sekolah semuanya menatap dengan ... seperti ... Tak menyaka?
Prilly berhenti di depan gudang. Ia melihat kanan dan kiri. Ada apa? Kenapa ia bisa ada disini? Dan.. Ali? Kenapa ali menyeretnya kasar? Tatapan mata ali begitu tajam. Dan kiranti? Ada apa dengan kiranti? Mengapa ia menangis? Semua pertanyaan itu memenuhi otaknya.
" apa yang lo lakuin? " oh pertanyaan begitu bodoh!
" aku gak ngelakuin apa apa " oh ayolah jangan membuat prilly penasaran dengan pertanyaan konyol dan tatapan seperti itu
" lo masih gak ngaku juga? Apa yang lo lakuin pada kiranti? " apa yang prilly lakuin dengan kiranti? Hari ini bertemu batang hidungnya saja tidak.
" aku belum bertemu kak kiranti li " membuat ali tertawa sinis. Kemudian munculah kiranti dengan penampilan tak wajar. Rambut yang tidak karuan. Seragam sekolah yang robek bahkan rok sekolah yang ah sangat tidak karuan. Terus apa hubungannya dengan prilly ?
" kak kiranti. Kakak kenapa? Kakak diapain ? Kakak gak papa kan? " tanya prilly khawatir dengan keadan kakaknya.
" cih. Kenapa lo tanya dengan sok khawatir? Lo masih gak tau apa yang terjadi " prilly mengangguk sebagai jawaban yang dilontarkan pertanyaan ali
" lo kenapa lakuin ini pril? Apa salah gue? Lo menjambak rambut gue. Lo robek seragam sekolah gue. Lo tampar wajah gue. Bahkan tadi lo dorong gue. Apa salah gue " tangis kiranti di dalam pelukan ali. Mata prilly memanas melihat adegan mesrah itu di depan matanya. Dadanya terasa nyeri.
" aku gak ngelakuin apa apa kak? "
Oh apakah ini rencana kiranti? Oh ayolah pasti iya, hanya kirantilah yang benci dengan prilly selama ini." lo masih gak ngaku juga? Kiranti kakak kandung lo pril. Dia saudara lo sendiri. Lo benar benar kejam. Perbuatan lo sangat rendah. Lo lakuin ini semua karena lo cinta sama gue. " bentak ali
" lo geret gue ke gudang. "
" aku gak geret kakak ke gudang. Bahkan aku saja tidak pernah ke gudang. Kamu tau sendirikan li, tadi aku ke ruang musik. Aku main piano. Aku gak ke gudang sama sekali hari ini " prilly menangis. Ia di tuduh berbuat kejam oleh kakaknya sendiri.
" gue tadi liat prilly benar benar ke ruang musik. " semua orang menoleh ke sumber suara. Disana ada arbani yang menyilangkan tangannya di depan dada. Arbani berjalan menuju samping prilly, lalu memeluknya.
" lo bela si penipu itu ? " lagi lagi ali tertawa sinis
" iya. Karena dia benar selama ini. Dia bukan pembohong. Tadi gue mau bersihin tuh ruang musik. Gue buka pintunya sedikit, gue ngintip karena dengar melodi indah yang diciptakan prilly. Gue cuman berdiri menatapnya. Entah berapa menit, mungkin 10 menit gue berdiri merhatiin prilly. Terus gue keluar, gue gak mau mengganggu ketenangan orang disana. " jelas arbani dengan kalimat penuh penekanan
" dan gue juga lihat sendiri. Kiranti bohong. Dia yang melukai dirinya sendiri di gudang. Air matanya bukan air mata asli, itu hanya obat mata. Bahkan pipi merah itu terkena blush on bukan tamparan seseorang " ucap helly yang tiba tiba datang
" alah pembohong tetap pembohong. Mana ada maling gak ngaku " ucap ali yang tidak percaya ucapan arbani bahkan helly
" aku gak kayak gitu ali. Aku benar benar dianiaya oleh prilly " rajuk kiranti agar ali membelanya dan agar kepercayaan ali kepada prilly hilang.
" iya sayang aku percaya sama kamu. Aku gak nyangka aja dia ngelakuin itu " ucap ali sambil mengusap lembut pipi kiranti.
" tadi gue juga lihat kalau prilly melakukan penganiayaan terhadap kurangi. Gue lihat pilly menjambak rambut kurangi sampai parah " ucap verrel yang tiba tiba datang.
" lo kenapa nyimpulin kayak gitu sama prilly? " tanya arbani dengan tatapan tajamnya. Sepertinya ada yang gak beres sama mereka batin arbani.
Lagi lagi vettel tertawa sinis. Ia melirik kiranti sambil mengedipkan matanya. Yang melihat adegan itu hanya prilly. Oh ayolah apakah pilly akan difitnah kembali dengan kakaknya?
" gue tau lo ngebela dia ban. Karena lo cinta sama pilly " pekik vettel yang membuat semua orang menatap arbani tak percaya. Arbani yang ditatap sedikit gugup? Benarkah?
Armani langsung menarik prilly menjauh dari kerumunan.
" lo jangan pikirin ucapan verrel ya pril " kini arbani, prilly dan helly berada di taman belakang sekolah.
" lo beneran cinta sama gue ? " tanya prilly tanpa mempedulikan ucapan arbani
" ya gue cinta sama lo "
[ 💌 ]
Haii gimana kabarnya? Maaf ya jarang update paketan habis nih 😂 hehehe ada yang nunggu cerita abal abalku ini kan? Jangan lupa arahin noh jempol kalian di tanda bintang yakk!!! Kecup atu atu 😘😘
![](https://img.wattpad.com/cover/111868233-288-k824139.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lelah [✔]
Fanfiction[BOOK 2] [COMPLETE] "Aku lelah memperjuangkan cinta yang selama ini aku pendam. Aku lelah berhenti mencintaimu " - Prilly Anastasya. "Maaf, aku baru sadar, kalau aku juga cinta sama kamu. Kalau kamu lelah memperjuangin semua itu, kini giliran aku ya...