Disini ia hanya menatap kamar dengan kosong. Hatinya sakit, terasa sangat nyeri dimana ia melakukan hal yang tidak ia lakukan. Tapi apa ada, ia sudah terpengaruh orang lain.
Air mata mulai turun. Mengingat betapa jahatnya dia kepada istrinya. Dua kali ia tak menyadari hal yang sama. Menyadari bahwa istrinya lah yang benar benar tulus mencintainya. Bukan karena hal tampan, kaya, atau sebagainya.
Air mata itu sudah tak berguna lagi. Buat apa dia menangisi orang yang sudah tiada?
" maaf "
Hanya kata itulah yang ia sering ucapkan ketika 2 tahun yang lalu. Tidak terbayangkan olehnya, betapa besar dan banyaknya ia menorehkan luka di hatinya.
Ia sadar meskipun dalam keadaan cacat istrinya, tapi ia sudah melakukan kewajiban menjadi seorang istrinya.
" kenapa aku harus mendengarkan omongan orang lain? Maaf maaf " lirihnya karena sudah beberapa jam ia hanya menangisi perbuatannya dulu.
" besok gue ulang tahun. Dan gue bakalan ngadain party besar besaran. Kalian wajib membawa istri atau pasangan kalian yang cantik. Dan kakita bakalan senang senang " kata Dhandi
" iya gue bakalan ngajak aurel "
" good. Istri gue paling cantik deh diantara kalian kalian semua " sombong aris
" mana coba gue liat? Pasti pacar gue yang lebih cantik " tukas arsya
" stop guys! Jangan ribut deh. Coba tunjukin satu persatu pasangan lo semuanya " lerai dhandi
Dan semuanya menunjukan satu persatu dari pasangan mereka. Ya memang benar, meraka sangat cantik bak model majalah dewasa. Parasnya yang sangat menawan, pasti membuat laki laki siapapun akan tertarik padanya.
" eh li, kok lo diam aja sih? Mana foto istri lo? Coba gue liat? " tanya arsya
" nih foto istri gue " ali menunjukan sebuah foto seorang perempuan yang sangat cantik.
" wihh gilaaa sumpah cantik bener istri lo " puji aris setelah menatap foto yang ditunjukan ali
KAMU SEDANG MEMBACA
Lelah [✔]
Fanfic[BOOK 2] [COMPLETE] "Aku lelah memperjuangkan cinta yang selama ini aku pendam. Aku lelah berhenti mencintaimu " - Prilly Anastasya. "Maaf, aku baru sadar, kalau aku juga cinta sama kamu. Kalau kamu lelah memperjuangin semua itu, kini giliran aku ya...