PART 1

2.6K 141 1
                                    



Tok!Tok!Tok!


Ketukan itu adalah ketukan ketiga kalinya dari pintu rumah Nada. Tak ada yang membukakan pintu rumah tersebut. Padahal ayah dan ibu Nada ada di dalam.

"Ranti! Ahsan! Keluar kalian!"

Teriak seseorang dari luar memanggil ayah dan ibu Nada. Tapi mereka tak kunjung keluar. Mereka bersembunyi di dalam kamar.

"Aduh, mas. Gimana ini! Pasti mereka datang mau nagih uang sama kita!"

Ujar ibu Nada khawatir. Ya. Sudah pasti orang-orang yang ada di luar itu ingin menagih uang pada ayah dan ibu Nada.

"Kalau kalian tidak mau keluar, kami akan dobrak pintu kalian!"

Teriak orang-orang yang ada di luar mengancam untuk mendobrak pintu rumah Nada.

"Kita keluar aja sekarang. Kita buat alasan aja, daripada mereka dobrak rumah kita."

Ajak ayah Nada. Akhirnya mereka memutuskan untuk membuka pintu rumah.

Dengan wajah panik, mereka menghadap seorang lelaki berusia 35 tahunan dan tiga orang pengawalnya yang bertubuh kekar.

"Silahkan ma-masuk dulu den."

Ucap ayah Nada dengan gemetar.

Lelaki tersebut beserta ketiga pengawalnya masuk ke dalam rumah dan duduk di ruang tamu.

Seakan mengerti tujuan lelaki tersebut datang ke rumah mereka, ayah dan ibu Nada pun mencoba mengatakan berbagai alasan untuk menunda membayar uang yang mereka pinjam.

"Alasan apa lagi yang kalian mau katakan!"

Ucap lelaki tersebut dengan nada tinggi. Ayah dan ibu Nada pun menunduk memikirkan kata-kata yang tepat untuk menjawab pertanyaan dari lelaki tersebut.

"A-a-anu den-den Ardi, ka-kami ma-"

Belum selesai ayah Nada bicara. Nada muncul di depan pintu. Ia sudah menduga kalau orang-orang yang ada di rumahnya itu akan menagih hutang-hutang ayah dan ibunya.

Nada masuk ke dalam rumah. Ia mendekati ayah dan ibunya.

"Ayah, ibu. Ada apa lagi?" Tanya Nada.

Ardi menatap Nada yang ada di dekat orangtua nya. Ia terpesona pada kecantikan Nada.

"Sudah! Pergilah ke kamarmu!"

Ucap ibu Nada. Nada kemudian melangkahkan kaki menuju kamarnya. Sedangkan Ardi masih menatap Nada yang meninggalkan ruang tamu.

"Ka-kami janji, den. Kami akan segera membayar hutang kami. Tolong beri kami waktu paling tidak satu minggu untuk mendapatkan uang.."

Pinta ayah Nada. Ardi tersenyum kecil. Ia punya pikiran lain tentang itu.

"Apa tadi putrri kalian?" Tanya Ardi.

Ayah dan ibu Nada terkejut ketika lelaki tersebut justru menayankan putrii mereka.

"I-iya, dia putri kami, den." Jawab ibu Nada.

"Siapa namanya?"

"Nada."

Ardi berbinar-binar seketika.

"Aku yakin kalau kalian tidak akan mampu melunasi hutang kalian. Heh! Bagimana mungkin kalian mau melunasi hutang, kalau kalian saja setiap dapat uang selalu memakainya lagi bukan menyimpannya!. Untuk itu aku punya tawaran untuk kalian."

Trapped In Your LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang