1 TAHUN BERLALU.
Di usia Nada yang kini menginjak umur 20 tahun, ia sudah mempersiapkan agenda wisuda kelulusan dari kuliahnya. Mungkin bukan hanya Nada. Harris juga sudah siap untuk menyambut hari wisuda nya.
Hal yang mungkin paling ditunggu Nada adalahbisa segera bekerja di rumah sakit yang belakangan ini ia gunakan sebagai tempat magang sembari menanti kelulusannya pada fak. Kedokteran. Sedangkan Harris yang mengambil jurusan akutansi akan mulai bekerja di perusahaan milik keluarganya setelah lulus kuliah. Bisa dibilang Harris adalah penerus paling muda di perusahaan keluarganya, karena rata-rata keluarga yang juga bekerja diperusahaan tersebut baru mulai bekerja saat menginjak usia 25 keatas.
Nada yang satu tahun belakangan ini tak bertemu ayah dan ibu angkatnya sudah tak terlalu ambil pusing untuk bisa bertemu dengan mereka. Nada lebih fokus pada kuliahnya, dan berniat akan menemui Ahsan juga Ranti ketika ia sudah mulai bekerja agar orangtua nya bangga melihat Nada yang sekarang.
~~HARI WISUDA~~
Mahasiswa juga mahasisiwi di tempat Nada juga Harris kuliah sangatlah berbeda. Dengan wajah penuh kegembiraan dan dengan memakai pakaian wisuda lengkap membuat mereka jauh lebih tampak dewasa. Anggota keluarga dari masing-masing mahasisiwa/i juga tampak bahagia. Pasti mereka begitu senang karena anggota keluarga mereka akan segera mendapat gelar sarjana.
Tak terkecuali Nada dan Harris.
~NADA POV~
Hari yang aku tunggu selam hampir tiga tahun sejak kuliah telah tiba. Dengan memakai pakaian wisuda, kini aku dan teman-teman telah siap untuk melakukan purnawiyata.
Ayah, ibu dan juga adikku Melody, sudah ada di gedung kampus tempat wisuda kami dilakukan. Bukan hanya mereka. Abi, umi dan juga nenek Anjum yang merupakan anggota keluarga Harris pun turut hadir. Ah, ya. Kak Fatma, kakak kandung Harris juga sudah datang bersama kak Faiz suaminya dan Zayra putrid mereka yang berusia tiga tahun.
Keluargaku dan keluarga Harris memilih tempat duduk berdekatan. Tidak ada rasa canggung diantara mereka karena baik aku maupun Harris sudah memperkenalkan keluarga kami masing-masing. Kalau memang aku dan Harris ditakdirkan bersama nanti, insyaallah mereka akan menjadi 'besan' .
Acara wisuda dimulai. Aku yang sudah ada di bangku wisudawati pun turut gugup. Ada banyak rasa bercampur dari dalam hatiku. Dari perasaan senang, terharu, sedih, semua bercampur jadi satu di waktu yang seperti ini.
Acara dibuka dengan sambutan MC yang membacakan susunan acara. Hingga acara sebelum pelaksanaan wisuda selesai satu persatu, dilanjutkan dengan acara inti. Dimana para wisudawan-wati dipanggil satu persatu keatas panggung untuk diberikan penyematan sebagai tanda kelulusan.
Acara selesai setelah purnawiyata ditutup dengan ucapan kelulusan jga do'a.
Kami berlari menghampiri keluarga masing-masing yang sudah terlebih dulu keluar dari tempat wisuda. Ya, tentu setelah kami berfoto bersama di dalam gedung wisuda dengan seluruh dosen.
Aku sedikit berlari menghampiri keluargaku yang masih bersama keluarga Harris. Aku memeluk ayah dan ibu bersamaan.
"Selamat, sayang. Akhirnya resmi lulus. Ibu bangga sama kamu."
"Semoga anak ayah semakin sukses kedepannya."
"Amin, yah, bu. Terimakasih udah bantuin Nada. Ikut begadang temenin Nada selesaiin skripsi juga."
Jawabku. Aku mencium kedua tangan orantuaku bergantian. Begitupun ayah dan ibu yang balas memelukku lagi.
Aku menoleh pada keluarga Harris yang juga tersenyum padaku. Tapi aku tidak melihat Harris bersama mereka. Kemana anak itu? Tega sekali membiarkan keluarganya menunggu terlalu lama.
Ibu menepuk bahuku yang masih melirik sekitar untuk mencari sosok Harris.
"Salaman juga sama keluarganya Harris, Nada." Ucap ibu.
Aku tersenyum sambil mengangguk. Aku berjalan mendekati keluarga Harris kemudian bersalaman pada mereka.
"Selamat atas kelulusannya, Nada." Ucap umi Harris.
"Iya, umi. Terimakasih."
Tak lama setelah aku bersalaman dan menerima ucapan dari keluarga Harris, lelaki yang sedari tadi belum muncul tiba-tiba berdehem dan kembali menggodaku.
"Ehm! Ceritanya berusaha deketin keluarganya, ya. Mentang-mentang aku belum datang." Bisik Harris yang sedikit mendekatkan wajahnya di telingaku.
"Nggak! Aku kan Cuma salaman aja sama keluarga kamu. Kamu sih tega banget, masa baru dateng padahal keluarga kamu udah nunggu lama."
"Bisa aja ngalihin pembicaraan. Aku bukannya tega, barusan harus kumpul bentar sama temen-temen."
Aku berjalan menjauh dari Harris dan kembali mendekat kepada keluargaku. Sedangkan Harris segera menghampiri keluarganya dan berpelukan dengan hangatnya.
Seperti menirukan apa yang baru aku lakukan, Harris juga berjalan mendekat pada keluargaku dan berpelukan dengan tanpa sungkan.
"Umi. Udah pada lulus, tuh si adek. Di segerakan aja rapat keluarga, terus bahas pertunangan." Ucap kak Fatma dengan lantangnya. Sudah pasti, baik keluargaku maupun keluarga Harris mendengar yang diucapkan kak Fatma.
"Kamu ini. Adik kamu kan baru lulus. Masa iya mau secepat itu bahas pertunangan." Jawab umi Harris.
"Iya, Fat. Biar adik kamu kerja dulu, biar mapan." Imbuh nenek Anjum.
Aku hanya menyembunyikan wajahku degan menunduk disamping ibu. Sedangkan Harris hanya cengengesan tak jelas.
"Gimana kalau saya ajak keluarga nak Harris buat makan siang. Saya baru dapat kabar kalau teman saya baru buka restoran satu minggu lalu. Hitung-hitung kita icip-icip di restorant baru." Ucap ayah ku yang mengajak seluruh keluarga Harris.
"Boleh. Boleh om. Yak an, umi, abi? Nggak baik kan, mi nolak rezeki." Sahut Harris dengan semnagat.
Umi nya mengangguk setuju, begitu juga dengan keluarga Harris lainnya yang juga setuju.
"Ini mah kamu yang napsu, Ris." Bisikku pada Harris saat kami hendak menuju mobil masing-masing dan pergi ke rostarant baru milik teman ayahku.
"Hehehe.."
Harris hanya tersenyum dan terkekeh. Aku masuk ke dalam mobil ayah, dan Harris masuk ke dalam mobil bersama keluarganya.
~NADA POV END~
~~
Leave your vomment guys.
Mau kasih tau aja, mungkin "TSON" hanya sampai PART 16-18 ngga sampai 20 part. Dari awal emang udah kepikiran kalau cerita ini lebi singkat dari "MWD-PGILY!", niatnya mau diperpanjang tapi author udah nggak terlalu minat panjangin cerita, hehehe..
Yaudah, enjoy aja, ya!!
The Story by,
-LOVESTA-
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped In Your Love
Teen FictionNamanya Nada. Namun, ia tidak memiliki nada indah dalam hidupnya. Bermula dengan kisah hidupnya bersama ayah dan ibu yang ternyata bukanlah orangtua kandungnya. Namun,mereka dengan berani menyerahkan Nada pada Ardi untuk dijadikan istri agar huta...