Pagi tiba. Apa yang dikatakan oleh Risa memang benar. Ardi pergi sejak subuh. Lelaki itu pergi ke kamar Nada sebelum berangkat. Dilihatnya Nada yang masih tertidur pulas.
Suara mobil menyala dihalaman, tak berapa lama mobil itu pergi meninggalkan halaman. Artinya Ardi sudah berangkat.
Nada yang terbangun keluar dari kamar. Sedangkan Risa dan Hana sudah berdiri di depan kamar Nada.
"Nada, sekarang waktunya kamu pergi dari sini. Cepatlah pulang kerumah mu sebelum Ardi pulang."
"Baik, mbak. Saya akan segera keluar dari rumah ini."
"Tapi Nada, kamu harus keluar secara sembunyi-sembunyi dari pintu belakang. Mas Ardi sudah menyuruh pengawalnya berjaga di depan rumah."
"Tapi mbak, Hana. Saya tidak tau tempat di rumah ini. Kalian tau sendiri saya baru datang kemarin."
"Saya akan bawa kamu ke pintu belakang. Pintunya ada di dekat kebun belakang, jadi kamu bissa lewat sana."
Ucap Risa. Nada mengangguk.
"Hati-hati, Nada. Sekarang pulanglah." Ucap Hana.
Risa dan Nada berjalan menuju kebun belakang rumah. Hari itu masih pagi sekali sehingga pengawal Ardi tak akan melihat kalau Nada kabur dari pintu belakang.
"Sekarang keluarlah, Nada. Jaga dirimu baik-baik."
"Terimakasih, mbak."
Nada melangkahkan kakinya melewati pintu yang tak terlalu besar itu. Risa yang ada di dalam menutup kembali pintu tersebut dan segera kembali kedalam rumah.
~~
Nada sampai kembali kerumah saat matahari sudah bersinar terang. Ia mengetuk pintu rumahnya.
Tok!Tok!Tok!
"Ayah! Ibu!" Teriak Nada.
Ayah dan ibunya keluar dengan tatapan heran.
"Kenapa bissa kamu pulang? Mana Ardi?" Tanya Ayah Nada.
"Na-Nada kabur, yah. Nada nggak mau tinggal disana. Nada mau sama ayah dan ibu." Jawab Nada tertunduk.
"Kamu kabur?! Dasar anak bodoh! Beraninya kamu kabur dari sana! Kamu harus kembali ke sana!" Bentak ayahnya.
Nada menitikan air matanya. Ayah dan ibunya tak mengharapkan Nada kembali. Mereka justru menyuruh Nada pulang ke rumah Ardi.
"Nggak, yah! Nada nggak mau! Nada nggak mau menikah sama dia!"
Jawab Nada sambil memegang tangan ayahnya. Namun ayah nya melepas pegangan Nada dengan kasar, hingga gadis itu terjatuh kelantai.
Ibu Nada masuk ke dalam rumah. Saat kembali ia membawa tas dan baju-baju Nada.
"Kalau kamu nggak mau nikah sama Ardi, lebih bak kamu pergi dari rumah ini!" Bentak ibunya.
Nada yang tersungkur dilantai mendongak kea rah ibunya. Kalimat itu sudah jelas kalau ibunya mengusir Nada. Napas Nada tertahan beberapa saat karena perkataan ibunya.
"Bawa barang-barang kamu dan pergi dari sini! Kami tidak butuh anak bodoh seperti kamu yang sama sekali nggak bissa bahagiain kami!" Ucap Ayah Nada dengan lantang.
"Ayah..Ibu.. hiks..hiks.. Jangan usir Nada. Nada bissa buat ayah sama ibu bahagia kalau Nada lulus kuliah. Nada akan turuti semua yang kalian inginkan. Tapi sekarang, Nada hanya mau kuliah." Jawab gadis itu sambil mencoba berdiri.
"Pergi kamu dari sini! Jangan pernah kembali!" Ucap ayahnya.
"Ayah! Kenapa ayah sama ibu seperti ini sama Nada? Kenapa kalian tega jual Nada buat ngelunasin hutang kalian?! Nada ini anak kalian, bukan barang yang bissa ditukar dengan uang!" Ucap Nada dengan tegas. Ayah dan ibunya tertawa sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped In Your Love
Teen FictionNamanya Nada. Namun, ia tidak memiliki nada indah dalam hidupnya. Bermula dengan kisah hidupnya bersama ayah dan ibu yang ternyata bukanlah orangtua kandungnya. Namun,mereka dengan berani menyerahkan Nada pada Ardi untuk dijadikan istri agar huta...