WeddingDress kesembilan

15.8K 906 18
                                    

"Kamu ngapain?" tanya Arven yang terkejut melihat Retta yang masih terduduk di sofa sambil menonton TV. Padahal, waktu sudah hampir tengah malam.

Retta menoleh sebentar ke Arven lalu kembali memutar pandangannya menghadap TV. "Nonton," ucapnya acuh.

Arven duduk di sebelah Retta. "Nonton apa?" tanya Arven sambil menatap ke layar TV di apartemennya.

"Goosebumps, film lama," jawab Retta tanpa menoleh sedikit pun. Arven mengambil bantal sofa dari sebelahnya lalu menaru di pahanya untuk sebagai bantalan tangannya, dia memilih untuk menjaga Retta dan juga ikutan menonton.

"Cowoknya ganteng, gue suka," ucap Retta tiba-tiba, matanya berbinar-binar.

Arven yang mendengar itu langsung kehilangan fokusnya dan menatap Retta tajam. "Aku cemburu," ucap Arven serius. Retta hanya memutar matanya lalu terfokus kembali kepada film yang ditontonnya.

Satu jam telah berlalu. Arven masih menonton dengan fokus yang tinggi, sedangkan Retta sudah tertidur pulas di bahu Arven dan tangan Arven yang mengelus kepada wanita itu. Melihat Retta yang tertidur membuat kecantikan wanita itu bertambah dan yang paling utama membuat rasa cinta Arven kepada Retta juga bertambah. Ah, andai saja Retta menbalas cinta Arven pasti Arven sangat-sangat bahagia. Setelah film yang ditonton mereka selesai, Arven mengangkat Retta menuju kamar wanita itu dan meletakannya di sana.

"Good night my wife," ucap Arven sambil menutupi tubuh Retta dengan selimut lalu dia kecup singkat dahi Retta dan setelah itu dia pergi tidur di kamarnya.

.
.
.

Arven menguap beberapa kali,matanya terbuka memandang jendela di hadapannya,ternyata hari sudah pagi. Dengan langkah yang masih lemas, Arven menyeret kakinya untuk memasuki kamar mandi di kamarnya. Dia ingin membersihkan dirinya dulu sehabis itu dia ingin membangunkan sang istri tercinta.

Lima belas menit telah berlalu,Arven sudah keluar dari kamar mandinya. Bahkan, dia sudah bersiap untuk segera ke kantor, pagi ini sampai malam nanti dia akan ada meeting yang sangat-sangat penting untuk kemajuan perusahaannya.

Tokk tokk tokk

Arven mengetuk pintu beberapa kali,tetapi penghuni kamar belum juga merespon ketukannya. Seperti biasa kalau tidak ada tanggapan, Arven langsung membuka pintu kamar itu.

"Ret ...—"Ucap Arven terputus begitu melihat Retta tidak ada di kamar.

Arven masuk dengan langkah yang cepat,dia menarik selimut, Retta tidak ada di sana. Dia membuka pintu kamar mandi, Retta juga tidak ada di sana. Dia berjalan keluar kamar menuju dapur, Retta juga tidak ada.Dia mencari di sekitar apartemen, dia tidak menemukan Retta juga.

Arven terduduk di kursi meja makan, kepalanya mendadak pusing karena Retta yang pergi entah ke mana. Apa yang harus dia lakukan sekarang? Padahal meetingnya di kantor sudah sebentar lagi dimulai.

Retta memang wanita luar biasa yang dapat sekejap membuat Arven menderita luar biasa karena tingkahnya. "RETTA KAMU DI MANA, SAYANG?!" teriak Avren frustasi.




Bersambung.....

Vomen selalu ditunggu....


Salam,



TheDarkNight_

Wedding DressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang