Yerin terus saja nyerocos tak jelas kepada Sana.
Suasana di kantin semakin menegang.
Para siswa disanapun tak berani menghentikan perkelahian kedua squad itu.
Bahkan para sunbae.
Kenapa? Kau diam berarti itu benar bukan? Lihat saja tampangnya seperti pelacur, apa orang tuamu membiarkan dirimu semurahan itu Sana? Hahahahaha keluarganya saja sudah seperti itu, apa lagi anaknya. Oh ia, bukankan orangtuamu itu sangat terkenal? Atau Appamu menarik hati para investor dengan cara menjualmu ya? Sudah bisa ku- "
*Plak...
Ucapan Yerin terhenti karena ada yang menamparnya.
"Dirimulah yang tampak seperti pelacur!!" tegas seorang namja.
"Mwo?? Beraninya kau melakukan itu!!" ucap Yerin kesal.
Tetapi namja itu hanya berlalu pergi.
------------------------------------------------
Keesokan paginya kejadian di kantin kemarin menjadi bahan pergunjingan para siswa/i.
Setiap berpapasan kedua squad itu saling melempar pandangan sinis.
.
.
.
Sudah dua hari semenjak kejadian itu.
Moonbin terduduk diam di taman sekolah.
"Annyeong" sapa seseorang.
"Ah Sana. Duduklah" sambut Moonbin.
"Kenapa kau disini?"
"Bukankah harusnya aku yang bertanya. Kenapa kau disini? Kau tidak bersama squadmu, itu terlihat aneh. Apa kalian bertengkar lagi?"
"Ani. Aku ingin mengobrol sebentar denganmu"
"Bicaralah"
"Bagini. Semenjak kejadian di kantin aku tak melihat keberadaan Jinyoung Oppa"
"Ne? Oppa?"
"Ah.. Ani..ani. Maksudku Jinyoung. Aku terbiasa berkumpul dengan para Oppaku, jadi aku menyebut semua namja itu Oppa"
"Kalau begitu panggil aku juga Oppa. Otte?"
"Shiro... Jawab saja pertanyaanku, apa kau tau kenapa Jinyoung tidak masuk?"
"Ya, tentu saja"
"Lalu kenapa?"
"Panggil aku Oppa dulu"
"SHIROOOO"
"Yasudah aku pergi" ucap Moonbin beranjak berdiri
Tetapi tangannya ditahan oleh Sana.
Moonbin kembali duduk.
"Baiklah. Moonbin Oppa" ucap Sana pelan.
"Apa tadi kau mengatakan sesuatu?"
"Kau ini kenapa sih! Menyebalkan!!!"
"Baiklah kalau begitu"
"Aah.. Moonbin Oppa changkaman"
"Begitu baru benar"
"Huh napeun!!!"
"Apa kau ingin aku pergi lagi?"
"Ani..ani.. Cepatlah beritau, ini sudah lama semenjak aku meninggalkan temanku"
"Baik. Jadi sore itu aku dan Jinyoung...-"
KAMU SEDANG MEMBACA
BEGIN AGAIN (Sana TWICE and SQUAD)
FanfictionKetika para remaja menyadari apa itu hidup, dan apa itu pengobanan. Keserakahan tidak pernah memandang siapa orang itu. Memang benar manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna, tetapi manusia jugalah ciptaan Tuhan yang paling munafik. (no...
