Cahaya matahari sudah menelisik dari balik jendela.
Sudah hampir tengah hari.
Tak satupun dari mereka yang menampakan dirinya keluar kamar.
Badan mereka terasa nyeri semua dan tak mampu bergerak.
Kaku.
Otot-otot tubuh mereka menegang karna tak biasa dengan olahraga.
Paha, betis, perut, tangan bahkan punggung terasa sangat nyeri jika di gerakan / tersentuh.
Mereka terbujur kaku seperti mayat hidup.
*Tok..tok..
Suara ketukan pintu memecah keheningan di rumah itu.
Tentu saja sang empunya kamar tak membukakan pintu.
Bagaimana bisa bergerak?
"Masuk.." balas sang empunya.
*kriet...
"Nyonya, apa kau masih tak bisa bergerak?"tanya bodyguard yang melihat sang nyonya terbujur kaku di ranjangnya.
"Seperti yang kau lihat. Wae..?"
"Ada telfon dari tuan besar. Mau mengangkatnya atau?"
"Give it to me"
Sang bodyguard berjalan mendekat.
"Silahkan nyonya" ucapnya
"Ne ini aku Sana"
".................."
"Ah.. Ne..ne"
".................."
"Hm.. Baiklah annyeong. Salam pada semuanya. Aku cinta kalian"
*pik
Sana memutus panggilannya.
Dan memberikan telfon itu pada sang bodyguard."Apa yang sedang dilakukan yang lain"
"Tak satupun dari mereka keluar kamar nyonya"
"Sudah kuduga. Pasti mereka sama menderitanya denganku" Sana mengeluarkan smirknya bahagia mengetahui tak hanya dia yang menderita.
"Tell them. We'll meet in down stairs. I'll give them 40min to prepare"
"Tapi nyonya. Mereka tak bisa bergerak"
"Lalu gendong mereka" tatap Sana tajam.
"Gendong aku masuk ke kamar mandi. Tunggu diluar dan masuk saat aku menyuruhmu"
"Ne..."
"Akh.. Yak... Pelan-pelan" ringis Sana yang merasakan sakit saat tubuhnya mulai diangkat.
.
.*In others room
*Tok..tok
"Nyonya kami akan menggendong kalian menuju kamar mandi dan kembali setelah selesai. Nyonya akan diberi waktu 40 menit untuk bersiap. Itu kata nyonya Sana"
Begitu kiranya saat dua bodyguard memasuki kamar para yeoja."Tuan kami akan menggendong kalian menuju kamar mandi dan kembali setelah selesai. Tuan akan diberi waktu 40 menit untuk bersiap. Itu kata nyonya Sana" begitu kata bodyguard saat memasuki kamar para namja.
-------------------------------
40 menit kemudian di ruang tamu.
"Ada apa Sana? Kau tau bahkan aku sampai menangis kesakitan saat ingin turun dari bathup. Bahkan aku kesusahan mengambil sabun" protes Dahyun di angguki yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEGIN AGAIN (Sana TWICE and SQUAD)
FanfictionKetika para remaja menyadari apa itu hidup, dan apa itu pengobanan. Keserakahan tidak pernah memandang siapa orang itu. Memang benar manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna, tetapi manusia jugalah ciptaan Tuhan yang paling munafik. (no...