[WHO IS HE?]

390 32 12
                                    

*kring..kring..

"Ne, Appa"
"................."
"Hmm, baiklah"
".................."

*pik..

Obrolan singkat itu berakhir.
Sana sedikit kecewa, karna ia kira Appanya akan menanyakan kabarnya dan bersedia mendengarkan ceritanya. Ternyata tidak.

.........................................................

Pagi ini mereka tidak melakukan aktifitas pelatihan fisik karena Sana meminta mereka berkumpul.

"Nyonya, dia disini" ucap salah satu pengawal pada Sana.
Sana hanya menganggukan kepalanya sekali.

*tap..tap..tap..tap

Suara langkah kaki sudah terdengar semakin dekat.

Namja itu sudah sampai di hadapan Sana dan squadnya.

"Annyeong" sapa namja itu dan membungkukkan badanya.

"Duduklah" pinta Sana.

"Siapa dia? Kau terlalu banyak merencanakan sesuatu tanpa bertanya pada kami akhir-akhir ini" ucap Dahyun diangguki squad itu.

"Appa mengirimnya. Dia akan jadi informan kita yang paling berharga, dia akan masuk kedalam rumah mereka dan merusakkan pilarnya sampai rubuh" ucap Sana mengeluarkan smirknya dan menyeruput teanya.

"Eung... Apa kita akan mempunyai bangunan lain? Untuk apa kali ini?" ucap Suga dengan wajah seriusnya tapi semua yang mendengar itu malah jengkel.

"Bisakah kau tidak ikut saja saat ada diskusi pagi?!!" ucap Nayeon kesal.

"Suga, masuklah ke kamarku dan keluar setelah seseorang datang" pinta Sana serius dan Suga melakukannya.

"Jelaskan siapa saja anggotannya" pinta Sana dan namja itu mengeluarkan beberapa berkas dan laptopnya.

Namja itu membuka laptopnya dan menunjukkan beberapa foto dari seseorang.

"Mentri Perikanan dan Kelautan Jepang, Tn.Nakamoto dan sekertarisnya Tn.Takashi | Kementrian pertahanan China, Tn.Wong dan sekertarisnya Tn.Gouw" jelas namja itu lalu menutup laptopnya.

"Hanya itu?" tanya Sana mengangkat sebelah alisnya seperti meremehkan namja itu.

"Jangan anggap ini mudah, kalian tau itu. Kalian sudah menyelidiki ini selama 3 bulan lamanya dan belum memecahkannya. Aku sudah menyelidiki ini selama 5 bulan tapi hanya mendapatkan itu, setidaknya setelah aku memasuki rumah itu aku bisa memasang bom disetiap sudut rumah itu" ucap namja itu menyenderkan tubuhnya di sofa.

"Kerjamu bagus. Tapi kami masih belum mengenalimu" ucap Moonbin.

Bukannya menjawab Moonbin, namja itu malah menatap Sana menunggu persetujuan, Sana mengangguk.

"Singkat saja. Panggil aku Sehun dan nama lapanganku DA BOMB" ucap namja bernama Sehun itu singkat.

"Singkat sekali" ucap Suho menatap Sehun mendiskriminasi. Begitu juga teman-temannya kecuali Sana.

"Kau, sudah pakai jas hujan? Jangan lupa untuk selalu memakainya" ucap Sana tersenyum dan pergi dengan satainya.

Saat ditanya Sehun hanya mengangguk dan berdiri lalu membungkukkan badannya seraya memberi salam dan meninggalkan ruangan itu.

BEGIN AGAIN (Sana TWICE and SQUAD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang