Pagi hari ini terasa sangat dingin.
Entah kenapa wanita satu ini merasa bahwa ini adalah hari yang akan membuatnya beruntung.
------------------------------------------------Hoammm.. ~~
Sana menguap sambil hengkang dari tempat tidurnya.
Ia berjalan sempoyongan karna faktor nyawanya belum terkumpul seutuhnya.Ia mulai membuka matanya dan melangkahkan kakinya kedalan kamar mandi.
"ahhh.. Kenapa pagi ini begitu indah" ucap sana sambil tersenyum.Selesai mandi Sana mulai memakai seragam sekolahnya, memoles tipis bedaknya memakai sedikit liptint dan menyisir rambutnya.
Saat berjalan hendak mengambil tas di aatas meja belajarnya ia mendengar deringan telfon dari handphone miliknya.
Kring.. Kring.. Kring..
Tertera nama sang penelfon
NAYEON KU ~
Lalu Sana mengangkatnya"ahh yeoboseyo ? " ucap Sana
"Heol,, kau tak mengenaliku Sana-ya ?" jawab Nayeon sambil menaikan nadanya.
"nugu,,?" sana terkekeh menahan tawanya.
"yak.. Sialan kau cepat ke sekolah.. Katanya akan ada murid baru jadi kelas kita harus berkumpul pukul 8" dengan nada kesal.
"yak.. Kenapa kau baru memberitahuku?? Tinggal 20 menit lagi dan aku belum sarapan ? Dasar keterlaluan kau Im Nayeon " ucap sana kesal.Belum juga Nayeon membalas ucapan Sana, Sana langsung menutupnya dan berlari ke bawah rumahnya menuju pintu keluar.
Ya,, Sana hidup seorang diri setelah Appa dan Eomma nya bercerai. Ia hidup mandiri sejak kelas 3 SMP di rumah yang tak terlalu besar tapi mewah kepunyaan keluarganya.
Bisa di bilang Sana adalah anak dari kalangan atas tetapi baginya hidupnya tak bahagia walau ia memiliki banyak uang. Ia hanya butuh kasih sayang.Sana mulai melangkah mantap keluar rumah dan menaiki mobilnya ke sekolah.
*di dalam mobil
"Kesialan apa lagi ini, padahal aku sudah merasa bahwa hari ini adalah hari keberuntungan ku. Ah.. aku lapar. Sialan Im Nayeon awas kau ya " ucap sana geram sambil mengutuk nama sahabatnya itu.Entah kenapa jalanan pagi ini macet dan sana memutuskan untuk menelfon sahabatnya Nayeon.
Tut..Tut..Tut..
Maaf anda tidak dapat menghubungi nomor ini. Anda akan di sambungkan kepada kotak suara."Ahh sialan kenapa dia tidak bisa di hubungi. Sebaiknya aku menelfon Dahyun saja " sana mulai mencari dengan keyword "Dubu ku~"
Tut..Tut..Tut..
Ada yang mengangkat
"Ahhh Sana-ya kau dimana sekarang bel masuk sudah berdering dan aku tak melihat wanita ceroboh ini. Kau sudah berangkat ? Apa mobilmu rusak ? Atau kau tak sekolah ? Apa kau sakit ? Ah,, yoboseyo ?? " tanya dahyun hati-hati karna sedari tadi Sana tak menjawab satupun pertanyaannya. "Yak..Kim Dayun !! Kau itu sedang mengintrogasiku huh ? Aku sedang di jalan tolong bilang pada Jungssaem aku akan terlambat" ucap sana kesal "Ahh arayo.. Baiklah jangan terbu-" sebelum Dahyun menyelesaikan ucapannya Sana sudah menutup telfonnya.------------------------------------------------
Hai readers...^^
Sorry kalau ff ini gk seru karna jujur ini yang pertamakalinya.
Please vomment nya ya ^^*sorry kalo ada typo dan update cerita gk nentu ~~
KAMU SEDANG MEMBACA
BEGIN AGAIN (Sana TWICE and SQUAD)
FanficKetika para remaja menyadari apa itu hidup, dan apa itu pengobanan. Keserakahan tidak pernah memandang siapa orang itu. Memang benar manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna, tetapi manusia jugalah ciptaan Tuhan yang paling munafik. (no...