Salah Paham

535 49 7
                                    

Nadine terus menatap kepergian James yang semakin menjauh, fikirannya pun begitu kacau saat mengingat semua perkataan pemuda itu, entah kenapa James harus menciumnya di depan banyak orang, yang membuatnya tak habis fikir saat pemuda itu mengatakan sesuatu yang terdengar cukup aneh di telinganya.

"Aku tanggung jawab dia ? apa maksud dia ngomong kayak gitu, hhh gak...gak fokus Nad, lo fokus. Dia itu menyebalkan, dia itu temannya si pengkhianat Karine, jadi ngapain lo memikirkan dia. Pokoknya gue menyesal pernah kenal sama tu orang, sudah sok nasehatin, sok baik eh taunya ada maksud tertentu buat menyakiti lo, dasar James ngeselin !!!" teriak Nadine di dalam kelasnya

Teman-temannya yang memperhatikan gadis itu pun hanya menggeleng bingung, namun ada juga di antara mereka yang seakan menyelidik mengingat kejadian singkat di halaman kampus tadi.

"Kalian ngapain ngeliatin gue kayak gitu ? Memangnya ada yang aneh ?" omelnya

"Lo yang aneh Nad"

"Iya betul tu, lo aneh. Pokoknya aneh banget" celetuk Tara

"Eh kalian bertiga jangan berfikiran macam-macam ya, gue lagi bete jadi jangan memancing kemarahan gue !!"

"Ih Nadine gak kebalik apa, harusnya gue, Dina sama Tara yang marah, katanya lo gak suka sama James si jenius tampan, tapi kok lo malah menerima aja sih pas dia kiss...kiss lo tadi huff" gerutu Stefani

"Iya tuh di bibir lagi huaa, curang loh Nad. Sakitnya tu pake banget tau di hati gue, padahal kita bertiga yang suka sama James tapi kok malah lo yang dapat bonusnya" ucap Dina

"Betul tu, perih banget rasanya kayak tersayat-sayat nih hati. Jadi curiga gue" timpal Tara

"Curiga apaan ?"

"Jangan-jangan pas lo menginap di tempat James, kalian ehem....ehem ya ? terus lo tadi ngamuk-ngamuk karna James gak mau tanggung jawab, nah buat meyakinkan lo. Dia malah cium lo, begitu kan ? betul kan halu gue" ujar Tara panjang lebar hingga Nadine melotot karna tuduhan sahabatnya itu

"What ?! Lo bertiga sudah gak waras ya, gue gak begitu. Eh lagian si James itu bukan level gue, oke sih dia pintar tapi tetap aja dia itu gak sepadan sama gue. Dia aja tinggal di kostan sempit mana panas lagi, sudah dong mending kalian bertiga cuci tu otak kalian pake detergen biar fikirannya gak kotor. Gue cuma numpang menginap aja karna hujan, gak lebih. Hhh jadi males gue di kelas" gerutu Nadine segera beranjak dari kursi

"Tapi kenapa lo gak menolak aja waktu James mencium lo tadi, kenapa muka lo kayak kecewa banget saat dia pergi begitu aja" selidik Tara. Langkah Nadine pun tertahan, ia terdiam mendengar pertanyaan itu, kembali jantungnya berdetak tak karuan mengingat kejadian singkat tadi. Ia sendiri tak mengerti kenapa terlihat tak berdaya saat James melakukan itu padanya, dan ketika pemuda itu memutuskan untuk pergi dengan kekecewaannya, ia pun ikut bersalah.

"Itu....itu karna gue...."

"Jangan bilang lo juga suka sama James Nad" selidik mereka

"Iya Nad, atau kalian berdua memang punya hubungan yang serius?"

"Berapa kali sih gue bilang, gue gak ada hubungan apapun sama dia. Sekali lagi kalian nanya kayak gitu, gue gak mau lagi sahabatan sama kalian, paham !!!" Nadine dengan kesal meninggalkan mereka, sedangkan sahabatnya pun masih saja bingung dengan sikap gadis itu.

*

Nadine berjalan menyusuri koridor kampus menuju ke Taman, mungkin lebih baik ia menenangkan dirinya saat ini dari banyaknya fikiran yang memenuhi kepalanya. Kenapa bayang-bayang tentang James masih terus memenuhi kepalanya, harusnya ia tak bersikap seperti ini memikirkan pemuda yang baru ia kenal itu.

Cinta Di Langit SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang