Terbongkar

406 32 15
                                    

Posisi Nadine semakin tersudutkan saat semua orang terus menyalahkannya karna kejadian yang menimpa Karine, gadis itu berusaha memberikan pembelaan diri namun usahanya pun dianggap angin lalu saja oleh mereka, ketika barang bukti yang tak bisa terelakan berada di tasnya, tentu saja Nadine begitu kecewa karna tuduhan tak mendasar ini, bahkan saat ia berusaha menjelaskan pada James, kekasihnya itu malah lebih memilih diam hingga membuatnya begitu kecewa.

"Sayang kamu percaya kan sama aku ? aku gak mungkin melakukan itu James, aku sama sekali gak merusak barang-barang milik Karine, aku..."

"Nadine tapi pisau itu sudah ada di tangan lo, yang lainnya juga tau kalau senjata tajam itu ada di tas lo"

"Iya Nad, pembelaan apalagi yang mau lo bilang, barang buktinya sudah jelas banget tu di tas lo" seru yang lainnya

"Betul Nad, ya kita sih gak heran lagi ya karna lo dan Karine kan memang gak baik hubungannya"

"Tapi gue gak akan bersikap sepicik itu, oke gue sama Karine memang gak berhubungan baik tapi gue gak mungkin merusak barang-barang milik dia dan bertindak gak sesuai dengan kemanusian begitu, gue mohon kalian percaya" tangis Nadine

Daniel pun berusaha menenangkan sepupunya itu yang begitu sedih, ia cukup memahami perasaan Nadine saat ini.

"Iya Pak, saya sangat yakin Nadine gak akan melakukan itu semua ke Karine. Rine plis lo jawab yang jujur, bukan Nadine kan yang lo lihat di tenda saat dosen mengumumkan tim terbaik tadi"

"Bener tu Rine, seinget gue ya Nadine selalu bersama kami deh. Jadi lo jangan asal tuduh"

"Iya tu nanti ujung-ujungnya malah fitnah, ayo jawab yang jujur. James lo juga jangan mudah percaya begitu aja dengan ucapan Karine, mentang dia sahabat dekat lo tapi Nadine kan calon istri lo. Lo cowok jenius kan ? harusnya lo bisa dengan bijak mengambil keputusan dan bedain mana yang benar mana yang salah" timpal Tara

James menatap datar Nadine yang terus menangis, entah apa maksud dari semua ini. Ia pun memandangi keadaan barang-barang Karine yang rusak tanpa sisa, helaan nafas pemuda itu pun begitu berat hingga membuat James memutuskan untuk pergi dari tempat itu yang membuat Nadine semakin sedih karna sikapnya.

"Sayang, aku mohon kamu dengarkan aku dulu, bukan aku yang melakukan itu semua. Aku gak mungkin melakukan ini ke Karine, aku minta kamu percaya" lirih Nadine berharap James memahaminya

Karine terlihat menyeringai menatap Nadine yang semakin tersudutkan, gadis itu pun begitu puas melihat sikap James yang begitu dingin pada Nadine, kemenangan seakan berpihak padanya apalagi rencana yang ia susun berjalan sesuai dengan harapannya hingga keinginannya untuk membalas dendam pada Nadine bisa terwujudkan secepat ini.

"Hhh kamu pantas mendapatkan itu semua Nad, kehilangan kepercayaan dari James, tentu itu membuat kamu semakin sakit kan" batinnya licik

"James kamu jangan bersikap begini, aku gakpapa James, mungkin wajar kalau Nadine bertindak seperti itu. Aku mengerti kok, aku minta maaf ya Nad kalau sikap aku pernah mengecewakan kamu, tapi....tapi kenapa kamu harus merusak barang-barang milik aku Nad ?"

"Aku gak melakukan itu semua !!! Karine apa tujuan kamu sebenarnya dengan memfitnah aku seperti ini. Kamu puas kan melihat semua orang menuduh aku dengan mempermalukan aku seperti sekarang hhh, iya kan !!! "ujar Nadine dengan emosional

"Nadine sudah, tenangin diri lo"

"Gak Daniel, gue sudah gak tahan dengan sikap Karine !! gue gak seburuk yang mereka semua tuduhkan. James  kamu percaya aku kan ? Aku...aku gak melakukan itu semua" ucapan Nadine  terhenti saat James menepis tangannya, tubuh Nadine pun mematung karna James terus menghindarinya hingga raut kekecewaan pun terlihat jelas di wajah gadis itu.

Cinta Di Langit SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang