Cahaya Senjaku (ENDING)

362 21 6
                                    

Kebahagiaan James semakin lengkap saat orang yang di kasihinya telah kembali ke sisinya, setelah begitu banyak rintangan yang mereka hadapi, begitu juga Nadine, hanya James laki-laki yang mampu membuatnya tersenyum dan bahagia saat ini, laki-laki yang telah menjadi bagian hidupnya hingga ia tak ingin kembali berpisah dengan calon suaminya itu.

"Aku akan menunggu kamu mengikrarkan janji suci itu di hadapan Tuhan sayang, karna saat itu lah aku akan menjadi gadis yang paling beruntung di dunia ini karna dinikahi oleh laki-laki setulus kamu"

"Iya, aku pasti akan mengatakan semua itu, hanya untuk kamu calon istri" ucap James dengan bahagia

"Dan kita akan mewujudkan semua impian indah kita kan ? Memiliki anak-anak yang banyak dan menggemaskan kayak aku hehe"

"Pastinya sayang" ucap James kembali menggendong Nadine, hingga Nadine berteriak saat pemuda itu tak mau menurunkannya, namun kebahagiaan pun tak bisa ia tutupi saat ini karna James telah memberikannya kebahagiaan yang sempurna.

*

Hari yang sangat dinantikan oleh Nadine dan James pun tiba yaitu hari pernikahan mereka, setelah begitu banyak masalah yang dihadapi keduanya. Akhir penantian itu pun terlaksana hari ini, suasana romantis dan juga sakral pun terlihat pada prosesi pernikahan yang mereka jalankan, rasa deg-degan pun menjalari hati Nadine saat calon suaminya itu akan mengungkapkan ikrar sehidup semati mereka, bibir Nadine terus berkomat-kamit berharap semuanya berjalan dengan lancar.

"Duh kok deg-degan begini ya, James bisa gak ya mengucapkan janji pernikahan dengan lancar, jangan sampai di demam panggung, eh jangan aja sampai pingsan"

"Hahaha yaelah Nad lo khawatir banget sih, lo lupa ya James itu kan si jenius tampan, otaknya itu lebih berisi dari otak lo, pasti James hafal di luar kepala banget tu" celetuk Stefani

"Nah bener tu Nad, James pasti lancar jaya deh mengikrarkan janji suci itu. Lo tenang aja, iris kuping Tara tu kalau gak"

"Lah, kok kuping gue sih yang jadi korban ckck gue gak ikutan ih, tapi yang di bilang yang lainnya bener tu Nad, James pasti bisa ngucapinnya"

"Justru nih ya, yang perlu lo fikirkan nanti pas nanti malam deh ehem...ehem tu"

"Kan impian lo banget tu Nad, bener kan ?" goda temannya

"Ehem...Ehem maksudnya ?"

"Yaelah Nad sok polos banget sih lo, MP Nad, malam pertama lo hihi" ucap teman Nadine hingga membuat gadis itu begitu malu

"Ih kalian apaan sih, kalau soal itu rahasia perusahaan gue dan James dong, yang lain gak perlu tau"

"Ciee sudah siap banget kayaknya haha, makin asyik tu mana di pantai juga ya dingin-dingin, huh pasti makin enak deh ehem ehemnya" ucap Stefani dengan wajah omeshnya

"Ih Stefani apaan sih, geli gue dengernya"

"Nad, lo jangan lupa ya pake baju yang seksi abis deh nanti malam, biar James terpesona dan gak bisa berkutik. Gue yakin dia pasti bertekuk lutut sama lo, katanya enak lo Nad hahaha"

"Memangnya lo pernah nyoba ?"

"Belum sih, tapi cerita dari Kakak gue yang nikah sebulan lalu, jadi pengen"

"Astaga nih anak otaknya mesum banget sih, sudah deh yang gue fikirkan sekarang gue deg-degan banget nih. James gimana ya di luar, gue pengen buru-buru nyamperin, bawaannya kangen banget"

"Ini mah gak seberapa, kalau pas malam pertama nanti lebih deg-degan lagi Nad, kalau lo dan James saling lihatan"

"Stefaniiiii" teriak Nadine dan teman-temannya mendengar ucapan gadis itu, Dina dan Tara pun sampai menutup mulut Stefani yang masih berkomat-kamit.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta Di Langit SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang