CHAPTER 16

508 46 15
                                    

***

"sumpah demi apa rey?!"teriak tristan ketika mendengar cerita rey bahwa megan datang kerumah orangtua rey untuk mencari sahabatnya itu. rey hanya mengangguk sambil sesekali melihat kearah layar ponselnya dan jujur saat ini dia sangat gusar karna retta tidak dapat dihubungi bahkan kedua temanya juga.
"sumpah rett kamu lagi dimana?ditelpon susah,di sms ga dibales.omg retta ini untuk keberapa kalinya kamu ngebuat aku seperti orang gila"batin rey dan tanpa disadari rey tristan dan arsen malah terkekeh geli melihat sahabatnya itu kelimpungan sendiri karna pujaan hatinya tidak kunjung memberinya kabar.

"heh rey calm aja kali retta tuh ga akan kemana-mana ko.haha"ledek arsen yang berhasil membuat rey sadar dari lamunannya dan mendelik kearah arsen

"cihh kaya lo ga calm aja,gegara ga dihubungi sama gebetannya yang menghilang di waktu yang sama seperti rettanya rey"ujar tristan balas meledek arsen di balas dengan tonyoran keras dari arsen.sedangkan rey yang melihat hanya bisa mengerutkan dahinya bingung

"memang siapa gebetanya si arsen?"tanya rey

"itu si bel- hmmppmhm"jawab tristan dan langaung dibekap oleh arsen sebelum si mulut bocor ini mewawarkannya kepada rey yang mungkin akan mengolok-ngolok dirinya karna waktu itu dia pernah bilang bahwa dia sangat-sangat tidak suka kepada bellvania karna manja dan dia gasuka cewek manja pengecualian untuk vania mungkin

"bel?"beo rey karna kebingungan dengan tingkah laku kedua sahabatnya itu ngapain coba si arsen nyembunyiin semuanya dari dia?aneh.

"engga ko rey,dia ini orangnya sotau,hehe"jawab arsen ketika melihat wajah bingungnya itu. "dan lo jangan macem-macem!!"lanjutnya memberi ancaman kepada tristan dan tristan menjawabnya dengan anggukan mengerti.

"god boy"ucap arsen sambil mengusap kepala tristan

"heh lo kira gue anak kecil baru gede kemarin?!"teriak tristan ketika berhasil menepis tangan arsen dan arsen hanya tertawa mendengar bentakan tristan

"heh,udah-udah kenapa sih lo lo pada nih berantem mulu?"lerai rey ketika melihat kedua sahabatnya sama sekali tidak berhenti berantem

"hey guys!"teriakan nyaring itu membuat mereka semua menoleh kearah pintu.
"sekarang giliran kalian pemotretannya kalian udah siapkan?"tanya brina kepada mereka semua

"ok yu cuss"teriak arsen diikuti tristan dan rey.

"ehh rey gue hampir lupa,tadi ada yang nanyain lo dan lagi nungguin lo diluar"ujar brina sambil menghalangi langkah rey."mending lo temuin dulu kasian udah lama tuh dia nungguin lo"titahnya kepada rey dan akhirnya rey mengangguk merekapun keluar bersama-sama dan berpisah dilorong,ketika rey sedang berjalan menuju loby agensinya dia melihat wanita itu seketika otaknya berfikir apa dia yang ingin menemuinya dan rey langsung berbalik arah menuju tempat pemotretannya tiba-tiba ada yang memeluk tubuhnya dari belakang yang sefara tidak langsung menghentikan langkahnya.

***

sedangkan ditempat lain retta hanya diam mematung melihat kejadian itu,kejadian megan yang memeluk rey secara tiba-tiba di loby agensi rey dan seketika membuat orang-orang yang berlalu lalang memandang mereka,yah mereka berdua rey dan megan.sedangkan orang-orang disini belum menyadari kedatangannya karna retta menggunakan masker dan kaca mata hitamnya retta hanya berusaha agar tidak ketahuan tetapi itu hanya angan belakanya ada satu orang yang mengenalnya.

"OMG! DISINI ADA MODEL CLARETTA"teriak itu seketika semuanya menoleh tak terkecuali rey dan megan,retta sempat melihat rey berdiri disana menatapnya seolah dengan tatapannya yang terkejut rettapun langsung mengalihkan perhatiannya kepada orang orang yang mengerubuninnya dan melayani mereka yang meminta foto dan tanda tangan setelahnya langsung pergi dari loby tanpa menoleh lagi karna itu semua akan membuat hatinya bertambah sakit.

***

"lepas ga!"ujar rey ketus dan megan hanya menggeleng

"engga,sebelum kamu mau ngomong dulu sama aku!"kekeuh megan

"apa ini bukan disebut ngomong?dari tadi gue udah ngomong!"kesal rey dengan suara datarnya dan berusaha melepaskan pelukannya.

"ck,makan apa sih nih cewek sampe susah amat ngelepasnya" batin rey dan seketika badannya mematung ketika mendengar salah satu orang disini meneriaki nama rettanya,berhasil rey berhasil melepas pelukan megan dan langsung berbalik kearah pintu utama,benar disana ada retta sedang memandangnya dan rey berfikir sekarang ia sedang dihadapi dengan masalah besar retta salah paham dan dilihatnya retta sedang melayani semua orang itu yang lumayan banyak sesudahnya tanpa melihat kebelakang retta keluar ketika akan berlari mengejar retta suara brina membuatnya bimbang.

"rey lo mau kemana?sekarang giliran lo ayo cepet!"teriak brina,brina yang melihat rey hanya terdiam mematung dengan wajah bimbangnya langsung ditarik oleh brina. "sekarang rey ayo!" dan merekapun menghilang di belokan lorong tanpa sepengetahuan mereka megan menunjukan senyum kemenangannya sambil berjalan keluar dari loby.

"ok retta,ini baru permulaan!" batin megan

***

sekarang retta sedang berada di rumah kedua orangtuanya tanpa mengucapkan salam retta langsung menuju kekamarnya dilantai atas yang sukses membuat kedua orang tuanya bingung ditambah adiknya yang baru keluar dari dapur sembari membawa minumnya

"kenapa tuh mah si kaka?"tanya chelsie kepada ibunya itu

"mana mamah tau lagian dia gabiasanya juga datang ga seceria biasanya"ujar wanita paruh baya itu sembari memindah-mindah chanel tv-nya dan seketika mereka semua mengerti.

"ohh ini toh masalahnya?"ujar chelsie. "ehh tapi mah chels fikir nih ya,ka rey tuh bukan tipikal cowok kayak gitu"jelas chelsie

"bukan tipikal cowok gitu gimana?itu buktinya udah jelas chels"ujar papahnya

"iyadeh gimana papah,kalo gitu aku keatas dulu byee mah byee pah"pamit chels dan langsung berlari keatas kearah kamar kakanya tanpa mengetuk chelsie langsung masuk kedalam kamar dan menemui kakanya sedang tidur tapi kayanya ga tidur orang ada suara isakan nangisnya.

"ka?"tidak ada jawaban dari retta

"ka gue tau lo lagi patah hati gegara berita itukan?"oceh chelsie dan seketika retta langsung bangun dari tidurnya.

"what?apa lo bilang?berita apa?"tanya retta bertubi-tubi

"itu beritanya ka rey yang dipeluk sama cewekkan?"ujar chelsie perlahan karna takut salah dan retta langsung menarik napasnya pelan

"secepat itu?"gumam retta yang membuat chelsie bingung.

"ehh,maksudnya ka?"tanya chelsie

"iya secepat itu beritanya nyebar padahal belum ada 1 jam"ujar retta dan heningpun melanda keduanya,keheningan itu hilang ketika ponsel retta berbunyi dan tertera nama rey disana dengan cepat retta menyimpan ponselnya tanpa mengangkatnya.

"kenapa ga diangkat ka?"tanya chels

"biarin aja,kesel gue ternyata dia malah enak-enakkan ketika gue lagi sibuk sama pekerjaan gue dan bahkan gue besok mau pergi untuk pemotretan dan peragaan busana disana"ujar retta berapi-api.

"kemana ka?"tanya chelsie

"kepo lo,udah deh mending lo belajar aja gue mau istirahat"titah retta

"belajar buat apa retta gue tuh baru lulus kemarin dan untuk sekarang gue berhenti dulu belajar ka retta sayang"jawab chelsie

"heh lo tuh ga sopan amat sama gue,pake bilang retta lagi!awas aja lo"ancam retta dan adiknya itu langsung ngacir keluar kamarnya dan retta langsung merenungkan nasib hubungannya.

"apa ini akhir dari semuanya?"gumam retta.










heyy guys aku kembali,maaf yah jika ceritanya makin aneh dan banyak typo.

perhatian!! aku tunggu votenya minimal 20 yah dan aku bakal langsung ngelanjutin ceritanya.





happy reading😊



TI AMÖ (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang