CHAPTER 21

550 41 2
                                    

Hai readers minal aidzin walfaidzin,maafkan aku yang selalu lama updatenya.

Dan sebenernya ini udah aku update, tapi karna ada kejadian yang ngebuat aku kesel setengah mati sumpah chapter ini kehapus,omaigat gengs sangat-sangat kesel banget rasanya sampe pengen nangis karna chpater ini aku spesialkan lebih panjang dan harus berakhir mengenaskan seperti ini.Tapi maaf yah jika chapter ini jadi ga sepanjang yang kalian kira dan insyaallah aku akan ganti di chapter selanjutnya

Malah curhat ya?yaudah deh gpp kaliyah kali-kali.haha

Ohiya aku mau sekalian berterimakasih buat kalian yang selalu pantengin cerita aku thank you guys dan mudah-mudahan cerita ini tambah seru.

Yaudah langsung aja yah.

***

"ngomong aja retta"ujar rey tiba-tiba yang membuat retta sadar dari lamunannya.

"hmm,rey kamu pulang aja aku ada mbak ko disini terus ada pak wigi terus pak riki,jadi kamu pulang aja lagian kamu besok ada jadwal pemotretankan?"retta berkata sembari menundukkan kepala dan memilin baju yang retta kenakan.

"ga akan aku ga akan pulang karna aku udah janji sama mamah dan papah kamu retta" ya setelah tadi rey terkejut,malahan sangat terkejut mendengar penuturan mamahnya retta agar dirinya menemani retta dirumah dan dengan memikirkannya dengan matang akhirnya rey menyetujuinya sedangkan retta dengan gigih menitah rey untuk pulang saja karna ketidak enakannya retta kepada rey yang disuruh mamahnya menemani retta.

"tap-"ucapan retta terpotong karna melihat rey yang melihat kearahnya dengan tatapan yang entah apa itu dan jelas membuat retta takut karna baru kali ini rey menatapnya seperti itu. "i iya deh kamu boleh jagain aku disini,tapi kamu tidur di kamar tamu yang dibawah itu tuh"pasrah retta dan menyuruh rey tidur dikamar tamu yang dekat tangga,rey hanya mengangkat alisnya sembari mengikuti arah tunjukan jari retta

"nah kalo aku tidur dikamar aku di atas"lanjut retta lagi ketika melihat rey akan berbicara dan retta tau itu rey akan menanyakan dirinya tidur dimana dan yang pasti retta akan tidur di kamarnya.

"lah ko gitu sih?!"protes rey ketika mendengar bahwa retta tidur diatas,bukannya dia ingin tidur dalam satu kamar dengan retta tetapi jika retta ingin apa-apa dan jika mereka dipisahkan satu lantai itu akan sangat susahkan?

"ya terus kamu maunya gimana?kamu mau tidur sama aku gitu?no no no kita belum nikah dan nanti pasti ada setan ditengah-tengah kita"jawab retta ketika tau maksud dari dalam protes rey

"bukan gitu retta aku cuma mikir aja kalo misalnya kita kepisahin satu lantai kalo misalnya kamu mau apa-apa pasti susahkan?dan aku gaada rencana tidur satu ranjang sama kamu,aku tau batesan ko ret dan aku bisa tidur di sofa"ujar rey dan retta yang mendengar ucapan rey bahwa rey tidak seperti apa yang ada di dalam pikiran retta retta mendengar nada sinis dari ucapan rey tadi.

"emm,maaf rey bukannya maksud aku kaya gitu aku ga nuduh kamu yang engga-engga ko tapi benerkan kalo misalnya ada dua orang umat manusia apalagi dengan berbeda jenis kelamin pasti aja bakal ada setan yang ngehasut dan akhirnya"jelas retta dan tidak melanjutkan ucapannya malah menggaruk kepalanya yang tidak gatal,sedangkan rey yang melihat retta ngomong berbelat-belit ditambah gerak tubuh retta yang sudah tidak nyaman dalam duduknya karna ucapannya tadi hanya bisa tersenyum tipis.rey tau retta tidak ingin ada kejadian yang tidak-tidak apalagi jika harus terjadi "married by accident" ya sewaras-warasnya dan sebaik-baiknya lelaki selalu saja lupa daratan bila termakan oleh hasrat dan rey tidak ingin dirinya merusak retta,rey akan menjaga kehormatan itu hingga akhirnya mereka sah secara hukum maupun agama,ya rey sudah berencana.

"akhirnya apa?lanjutin dong kalo ngomong itu jangan dipotong-potong pamali"ujar rey menjahili retta dan menggerlingkan matanya itu semua tak luput dari tatapan retta dan membuat retta blushing karna malu dia terjebak oleh omongannya sendiri.

TI AMÖ (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang