CHAPTER 18

517 39 3
                                    

***

ketika aku membaca note itu aku langsung mencari keberadaan rey karana aku tau rey ada di sekitar sini dan tidak sengaja aku melihat ada orang yang bersembunyi dengan gerakan cepat aku menutup pintu dan berlari kearah apartemen depanku yang kebetulan apartemen disini mempunyai jalan kearah pintu yang agak menjorok kedalam jadi aku tidak perlu khawatir akan ketahuan.merasa sudah aman aku langsung menengokkan kepalaku dan tepat ketika dia ya dia rey berlari kearah tangga retta langsung berlari menuju lift ketika sudah di lantai dasar retta mengumpat kembali sembari menunggu rey turun beberapa menit kemudian rey turun dengan nafas ngos-ngosannya,langsung melesat keluar lobby menuju parkiran khusus tamu. dengan secepat kilat retta berlari mengejar rey dan akan meneriaki nama rey..

"REYYYYYYY!"teriakan itu bukan suara retta ketika ia melihat kearah samping dia orang itu adalah megan seketika retta dibuat kaget lagi dengan tingkah laku megan.iya megan memeluk rey lagi rasanya ingin sekali retta melepaskan wanita jalang itu dan mencakar mukanya melihat kekasihnya dipeluk orang lain rettapun mulai melangkah.

***

sumpah kaget banget,ternyata yang neriakin nama gue bukan retta dan malah si nenek sihir satu ini yang tiba-tiba memeluknya semakin erat dan tanpa sengaja tatapan rey mengarah kearah pintu masuk dan keluar apartemen itu,disana rey melihat retta dengan wajah padamnya. seolak baru berfikir rey melepaskan dekapan nenek sihir ini hingga terjatuh. tetapi bukan dirinya penyebab nenek lampir ini terjatuh karna tarikan yang sangat keras dari retta.

"hehh!jangan berani-beraninya meluk-meluk rey lagi. jangan harap dengan cara lo yang ini lo bisa ngejatuhin gue kaya dulu,engga,gue bukan seorang claretta jasmeen brown seperti dulu sekarang gue beda. dan jika lo berani macem-macem sama gue"ujar retta berapi-api dan menggantung kata akhirnya,yang membuat membuat kedua orang dihadapannya kebingungan. "gue bakal bikin hidup lo sengsara lagi,ngerti?!dan sekarang lo pergi dari sini"usir retta dan dengan tergesa-gesa megan langsung menuju mobilnya. ketika melihat megan sudah pergi rettapun langsung pergi juga dari situ tetapi dengan cepat rey menarik tangan retta dan langsung di dekapnya.

***

"maaf"bisik rey pelan bahkan hampir tidak terdengar,retta hanya bisa diam mematung dan tiba-tiba air matanya sudah berlomba-lombar untuk terjun membasahi pipi retta disertai isakan tangis retta yang membuat rey semakin mengeratkan pelukannya.

"maaf retta maaf maaf maaf maaf" ujar rey berturut-turut tetap tidak menjawab malah dengan asik menghapus air matanya itu,retta terlalu senang bisa berada di dalam dekapan rey.

"retta kamu ga mau maafin aku"ujar rey menarik pelan rambut retta dan retta tersadar dari lamunannya

"ahh ya tuhan ternyata ini nyata bukan mimpi" batin retta

***

"ahh apa reyy?"tanya retta polos sembari melepas pelukannya,sedangkan rey sekarang menatap retta dengan segit karna dia tau sekarang retta sedari tadi tidak mendengarnya padahal tadi itu butuh keberanian karna takut retta tidak mau memaafkannya,tetapi ini retta tidak mendengar sama sekali.

"aku minta maaf retta"ujar rey

"ohh itu" jawab retta sambil mengangguk-anggukkan kepalanya

"cuma itu doang responnya?"tanya rey lagi

"iyah aku  masih marah sama kamu"jawab retta lagi

"masih marah yah ret?"tanya rey

"ahh pokoknya kaya gitu deh"jawab retta sembari melihat kearah jam tangannya."udah dulu ya rey aku mau tidur nanti aja lewat telfon kalau mau nanya dan aku masih marah sama kamu.bye"ujar retta dan berlau pergi.

***

keesokan harinya retta sudah siap-siap karna sekarang dia akan pergi ke philipina.dan mulai berjalan keluar dari apartemennya ketika sudah di depan pintu masuk retta langsung menaiki mobil marcede bent hitam yang di utus oleh pihak managernya untuk menjemput retta karna managernya tidak bisa langsung menjemput retta. setelah beberapa menit diperjalanan sekarang retta suda berada di Bandara Soekarno Hatta International Airport  dan retta langsung memasuki ruangan untuk chek-in setelah pemeriksaan passport dan tiket retta langsung masuk kedalam pesawat karna memang retta kesiangan jadinya retta harus masuk sendiri dan manager rempongnya itu malah sudah duduk santai di dalam pesawat.selama 3 jam 30 menit cukup membuat punggung retta kebas.

Ninoy Aquino International Airport 

sudah ada mobil yang menjemput mereka disana dan mereka membutuhkan perjalanan lagi selama kurang lebih 1 jam,ketika sudah sampai mereka semua langsung chek-in hotel dan memasuki kamar masing -masing dan untuk pemotretan akan di mulai besok.

***

"reyy,lo kenapa?dari tadi kayanya kagak focus,ayo dong reyy focus focus! ini hari rey ini hari terakhir pemotretan ayo reyy sekali lagi dan udah ini selesai.

"memang lo lagi aa masalah rey?"kata arsen tiba-tiba menghampirinya ketika dia sudah beres dengan sesi pemotretannya.

"huh,tadi gue ke apart retta tapi pas kesana katanya retta pergi dan dia pergi tanpa ngasih tau gue jadi gue khawatirkan sen"jawab rey dengan muka gelisahnya.

"ohh"ujar arsen

"cuma 'oh' aja rey?kira gue lo nanya mau ngasih solusi"jawab rey gondok

"yaudah tenang dulu ok" ujar arsen lalu mengeluarkan ponselnya.

"haii"

"......."

"kamu tau retta dimana?"

"......"

"ohh,okey"

"......."

"iyah makasih bantuannya.bye nanti aku telfon lagi" ujar arsen langsung menutup telfonnya

"retta lagi pemotretan ke philipina,gimana lo udah tenang sekarang?"tanya arsen

"iya iya,thanks sen"jawab rey sambil mengeluarkan handphonenya tetapi dia menurunkan kembali handphonenya dan melihat kearah arsen penuh selidik sedangkan arsen yang melihat tatapan arsen seperti itu menatap balik rey dengan bingung.

"apa?"tanya arsen

"siapa yang tadi lo telfon?kenapa dia bisa tau posisi retta?"tanya rey bertubi-tubi.

"itu bellvania rey sahabat pacar lo"ujar suara itu dan itu bukan arsen melainkan tristan sembari menatap arsen dengan cengirannya.

"untung lo temen gue tan,kalau bukan udah gue pites tuh kepala!"ujar arsen kesal

"iya sorry sorry lagian kalo ga gue kasih tau rey gaakan tau-tau kan dan kalo waktu itu gue ga mergokin lo lagi kencan buta lo gaakan kasih tau gue dan begitu pula arsen ya kan?" jawab tristan dan duduk disebelah rey

"ohh jadi lo sama vania toh?"ujar arsen tiba-tiba." dan mungkin lo tan sama della?"lanjut rey menunjuk tristan

"ihh,amit-amit gue harus sama perempuan galak kaya si della hihh"jawab tristan dengan lagat jijik nya.

"ahh jangan gitu lo tan,cinta baru tau rasa lo"goda arsen,tristan hanya mendelikkan matanya

"udah-udah berantem mulu lo pada" ujar rey menengahi dan tiba-tiba handphone rey bunyi ketika melihat siapa yang menelpon rey kaget pake banget.






hah,akhirnya selesai guys. maaf pake banget aku jadi post kemarin.sorry banget yahh.dan maaf bila ceritanya tambah gajelas banget omaigat.

typo juga pasti bertebaran.


oke guyss, happy reading!











(di mulmed itu adalah pantai elnido di pulau palawan)

TI AMÖ (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang