1

16.5K 969 25
                                    

Mulai sekarang percayalah padaku Taehyung-ah, aku menyayangimu seperti adikku sendiri.

***

Udara malam yang dingin tidak sedikitpun membuat Taehyung pemuda tampan berambut karamel itu menggigil kedingingan, sudah hampir dua jam pemuda itu berdiri memandang langit tanpa bintang dari balkon kamarnya.

'Seharusnya kau sudah mulai dirawat Taehyung-ah,'

Helaan nafas kasar meluncur dari kedua belah bibirnya, dia ingat perkataan seseorang yang ditemuinya siang tadi, haruskah dia dirawat dan meninggalkan kakak-kakak dan adiknya, rasanya dia tidak akan sanggup jika berada jauh dari mereka.

'Aku tidak mau,'

'Ayolah Tae, keadaanmu akan semakin memburuk,'

Tapi apa yang dikatakan orang itu benar, Taehyung merasa dirinya semakin melemah seiring berjalannya waktu, tapi dia tidak ingin meninggalkan mereka.

Helaan kasar kembali terdengar, memikirkan ini membuat kepalanya berdenyut Taehyung menunduk menumpukan keningnya pada kedua tangannya yang sedari tadi berada di pagar balkon.

"Disini kau rupanya, aku mencarimu sejak tadi," Taehyung menoleh saat merasakan selimut tebal membungkus tubuh kurusnya dan Jimin yang sekarang tengah berdiri disampingnya.

"Apa yang kau lakukan?," Jimin bertanya lagi saat Taehyung tidak menyahut ucapannya tadi.

"Tidak ada," Taehyung mengeratkan selimut yang tersampir dibahunya, sesekali menggosok pundaknya.

"Apa kau kedinginan, ayo masuk," Jimin berujar cepat.

"Jimin-ah, apa yang akan kau lakukan jika aku melompat dari sini," Jimin mengerutkan keningnya saat mendengar pertanyaan Taehyung. Apa sebenarnya yang tengah dipikirkan sahabat aliennya ini.

"Aku akan membiarkan mu," Jimin menjeda kalimatnya seolah menunggu reaksi Taehyung, sedangkan Taehyung hanya berkedip lalu tersenyum.

"Tapi sebelum kau melompat aku akan memasang matras yang sangat tebal dibawah sana jadi kau tidak akan terluka sedikitpun walau kau melompat," Taehyung hanya tersenyum mendengar jawaban Jimin, dia sangat tau Jimin akan selalu menjaganya dan tidak akan membiarkannya kesakitan, tapi tanpa Jimin ketahui saat ini Taehyung tengah menahan sakitnya sendirian.

Malam semakin larut udara semakin mendingin Jimin menarik kuat tangan Taehyung membawa pemuda itu memasuki kamar mereka Taehyung itu tidak tahan dingin berada di udara dingin sebentar saja bisa membuat anak itu demam dan Jimin tidak mau sampai hal itu terjadi, Taehyung yang memang sudah kedinginan memilih menuruti ajakan Jimin.

Saat akan melewati pintu balkon tiba-tiba Taehyung merasa pandangannya berputar dan sesuatu dari dalam perutnya seolah mendorong untuk di keluarkan, dengan sebelah tangan menutup mulutnya Taehyung berlari meninggalkan Jimin yang mematung di depan pintu.

"Uhhuk...uhukk.. Hoek." Taehyung memuntahkan seluruh isi perutnya, kepalanya sungguh sakit tubuhnya merosot kedua kakinya tidak mampu lagi menopang tubuh.

"Tae apa yang terjadi? Kau kenapa?," Jimin menghampiri Taehyung membantu pemuda itu bangkit.

"A-aku baik-baik saja Jimin-ah," setelah berucap tubuh Taehyung sepenuhnya bertumpu pada Jimin.

"Tae, Taehyung-ah jawab aku bodoh, kau kenapa? Hyung.. Jin hyung, rapmon hyung siapapun Tolong aku." Jimin berteriak memanggil kakaknya saat Taehyung tidak juga menyahut panggilannya.

Langkah kaki tergesa terdengar memasuki kamar Jimin dan Taehyung, lima pemuda memasuki kamar dengan nafas yang memburu.

"Ada apa Jimin-ah?" Jin bertanya setelah menghampiri Jimin diikuti ke empat adiknya.

"Hyung, Taehyung pingsan setelah tadi memuntahkan isi perutnya, bagaimana ini hyung aku takut?" Jimin berkata nadanya terdengar bergetar.

"Tenang Jimin-ah mungkin dia hanya kelelahan, sekarang bawa dia kerumah sakit," titah Namjoon dan di angguki yang lainnya.

***

MinV (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang