5

6.9K 592 35
                                    

Keadaan di dalam mobil sangat hening, semua orang sibuk dengan kegiatan masing-masing, Namjoon dengan kegiatan menyetirnya, Suga duduk disebelahnya dengan pandangan lurus kedepan.

Di bangku tengah Jimin Taehyung dan Jin duduk diam Jimin sibuk bermain game dengan ponselnya, Taehyung menyenderkan kepalanya dipundak Jin yang disambut usapan di kepalanya oleh Jin, sedangkan dibangku belakang J-hope dan Jungkook tampak menutup mata dengan earphone menyumpal kedua lubang telinga mereka.

"Tae apa kau pusing?" Jin bertanya, tangannya tidak berhenti mengelus kepala Taehyung.

"Sedikit Hyung Tapi tidak apa-apa," Jawab Taehyung.

"Tidurlah, akan hyung bangunkan saat sudah sampai," Jin bicara lagi, Taehyung hanya menggeleng, namun tiba-tiba Jimin mengangkat kedua kaki Taehyung menempatkannya di atas pahanya, sedangkan kepala Taehyung ditarik Jin menuju pahanya.

"Tidur," Jimin berucap datar.
Taehyung tidak ingin membuat Jimin tambah marah jadi dengan terpaksa dia menutup kedua matanya di iringi usapan Jin yang sedikit meringankan sakit kepalanya.

"Jim, kau masih marah padanya," tanya Jin.

"Aku tidak marah hyung, hanya saja aku kesal, aku sahabatnya tapi aku tidak tahu kalo dia menderita hyung, aku gagal menjaganya hyung," Jimin berkata matanya memandang wajah pucat Taehyung yang terlelap di pangkuan Jin.

"Cobalah berbaikan Jim, dia membutuhkan kita, dia butuh dukungan dari kita Jim," Jin mengusap pundak Jimin, Jimin menghela nafas berat.

"Aku akan mencobanya hyung."

"Sekarang kau tidurlah juga, akan hyung bangunkan saat sidah sampai."

"Terima kasih hyung," Jimin pun menutup matanya, kepalanya dia senderkan kejendela.

"Namjoon-ah cepatlah sedikit," ucap Jin yang diangguki oleh Namjoon.

'Mulai sekarang hyung akan lebih memperhatikan kalian,' monolog Jin dalam hati.

Mobil yang mereka tumpangi telah sampai di depan gerbang sebuah rumah yang cukup besar, rumah yang selama ini menjadi tempat tinggal mereka bertujuh.

"Jim bangun sudah sampai," Jin menepuk pundak Jimin, Jimin membuka matanya lalu melihat sekelilingnya.

"Bangunkan yang lain," ucap Jin lagi dan di angguki Jimin. Jimin meletakkan kaki Taehyung dengan sangat perlahan kemudian membuka pintu disampingnya juga dengan sangat hati-hati.

"Hyung bangun sudah sampai, ucapnya menepuk pundak J-hope.

"Jim," ucap J-hope merentangkan tangannya.

"Kook bangun, sudah sampai," kini giliran J-hope membangunkan Jungkook.

"Hei kalian bantu aku membawa bayi besar ini kedalam," Jin bicara.

Jimin menghampiri Jin, mengambil alih Taehyung dan menggendongnya menuju kamar mereka, merebahkan tubuh Taehyung dengan sangat perlahan lalu menyelimuti dengan selimut yang cukup tebal.

Jimin mendudukkan tubuhnya disamping Taehyug, wajah Taehyung terlihat sedikit lebih tirus dan pucat.

"Cepatlah sembuh Tae," ucap Jimin, tangannya mengelus kepala Taehyung, matanya membola saat merasakan dahi Taehyung yang sedikit panas.

Jimin beregegas keluar dari kamarnya menuju dapur, mebgambil sebuah wadah mengisinya dengan air dan sedikit es.

"Jim untuk apa itu?" Suga yang hendak mengambil minum menghentikan kegiatannya.

"Tae sedikit demam hyung, aku akan mengompresnya."

"Ya sudah, cepatlah," ucap Suga dan diangguki oleh Jimin.

MinV (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang