Taehyung membungkuk didepan closet mencoba mengeluarkan isi perutnya namun apa yang dia lihat di dalam closet membuatnya menghela nafas berat, untuk kesekian kalinya setelah sampai di rumah Taehyung muntah darah dan kali ini darah yang keluar cukup banyak, tubuhnya lemas dia tidak yakin bisa keluar dari kamar mandi dikamarnya ini tanpa bantuan, sedangkan untuk meminta tolong saja dia merasa sulit.
'Kumohon jangan sekarang,'
"Tae apa kau didalam, ayo turun makan malam sudah siap," suara Jimin menyadarkannya dari lamunan, dengan cepat dia basuh wajah dan mulutnya tidak lupa menyiram closet, bisa gawat jika salah satu member mengetahui ini "Jim bisa bantu aku, a-aku tidak bisa berdiri."
"Ya ampun Tae kau kenapa?" Jimin berucap panik, setelah mendengar Taehyunge minta tolong, dengan tidak sabar dia membuka pintu kamar mandi dan mendapati Taehyung terduduk di depan closet sebagian celananya basah wajahnya pucat membuat Jimin semakin kawatir.
Jimin mengangkat Taehyung menggendongnya didepan karena posisi Taehyung yang sedikit menyulitkan.
'Tae aku lebih memilih tidak kuat mengangkatmu daripada merasakan berat badanmu yang seringan ini.'
"Seharusnya kau mengatakan kalau kau membutuhkan sesuatu, setidaknya padaku Tae jangan hanya diam dan memendam semuanya sendiri," Jimin berucap di sela kegiatannya mengambil pakaian setelah meletakkan Taehyung di atas kasur "maafkan aku."
"Tidak perlu meminta maaf, kau bisa ganti sendiri?" Taehyung mengangguk menanggapi pertanyaan Jimin.
Jimin merapikan pakaian kotor Taehyung meletakkan dalam keranjang, dia melirik Taehyung yang sedikit kesulitan lalu menghampirinya "kalau kau memang tidak bisa katakan Tae, apa sesulit itu meminta tolong padaku?"
"A-aku hanya ingin mencoba melakukan semua sendiri Jimin-ah, sebelum semua organ ku mati dan hanya bisa menyusahkan kalian," Taehyung menunduk meremas seprei yang didudukinya.
Jimin mengangkat dagu Taehyung, menatap bola mata Taehyung yang kehilangan sinarnya, mata sayu yang menyimpan sejuta kesakitan membuat hati Jimin ikut sakit.
"Setidaknya biarkan aku membantumu, aku ini sahabat- tidak aku ini kakakmu Taehyung-ah," direngkuhnya tubuh kurus Taehyung.
"Ma-maaf kan aku."
"Sudah berapa kali kukatakan, jangan meminta maaf, kau tidak salah Tae keadaan yang memaksamu begini, jadi berhenti mengatakan maaf mengerti," Jimin masih memeluk Taehyung dengan erat.
🐣
Satu hari sebelum wings tour seoul diadakan Taehyung memaksa ikut dalam latihan, dia beralasan jika dia ingin melatih pita suaranya yang sudah lama tidak digunakan untuk menyanyi, semua member ingin sekali melarangnya namun siapa yang tahan dengan wajah polos dan senyum kotaknya, tidak ada karena begitu Taehyung merengek menampilkan wajah polos nya semua member langsung mengangguk dan dibalas cengiran kotaknya.
"Hanya tiga puluh menit tidak lebih mengerti" Jin memperingati Taehyung yang sedang meminum air mineral yang Jin berikan.
"Iya hyung aku tahu, aku akan jadi ana baik hari ini," ucap Taehyung.
Selama latihan semua member tidak berhenti curi pandang ke arah Taehyung, mereka tidak mau kecolongan, Taehyung tidak akan pernah mengatakan jika dia sakit jadi mereka harus ekstra memperhatikan Taehyung dari kepala hingga kaki.
Setelah tiga puluh menit latihan Taehyung mulai terbatuk, nafasnya sesak membuat semua member meninggal latihannya dan memilih menghampiri Taehyung yang duduk menekuk lutut di sudut ruangan.
Jimin mendudukkan dirinya disamping Taehyung dan mengelus kepala Taehyung lembut, Jungkook melurus kaki Taehyung sedangkan Suga dan J-hope hanya memperhatikan Taehyung yang masih mengerang kesakitan.
"Tae minum obatmu dulu," Jin datang dengan sebotol air mineral dan obat Taehyung, mengambil satu butir lalu menyuapkan pada Taehyung.
"Gomawo," ucap Taehyung setelah berhasil menelan obatnya, Jimin menarik kepala Taehyung menidurkan dipahanya lalu mengelus kepala Taehyung dengan lembut "istirahatlah kau pasti lelah."
Taehyung mengangguk menyamankan dirinya di paha Jimin lalu memejamkan matanya yang sedikit berat.
"Hyung apa tidak apa jika Tae hyung ikut wings tour?" pertanyaan Jungkook membuat semua mata mengalihkan pandangannya dari Taehyung.
"Aku takut hyung," ucap Jungkook lagi, sejak tadi dia mati matian menahan tangisnya dia tidak sanggup jika harus kehilangan saudaranya.
"Hyung juga takut Jungkook-ah, tapi kau kan tahu seberapa keras kepalanya Taehyung," Jin mengelus pundak Jungkook menenagkan adik termudanya.
'Aku harap ini bukan konser terakhir kita bersama Tae hyung,' ucapnya dalam hati.
🐣
Wings tour seoul.
Saat ini semua member tengah bersiap dibelakang panggung untuk menghibur para ARMY yang sudah mulai memasuki gedung.
Sejak tadi semua member menanyakan apa Taehyung sanggup dan dijawab anggukan malas oleh Taehyung, dia bosan sungguh setiap ada yang melewatinya pasti menanyakan hal yang sama.
Taehyung tengah memakan obatnya saat Namjoon menghampirinya dan duduk disamping Taehyung "Tae ayo kita tunjukkan lagu yang kita buat pada Jiminie dan semua orang yang ada disini," Namjoon tidak ingin menundanya lagi, dia takut tidak akan sempat menunjukkan lagu yang telah dia dan Taehyung buat hingga merelakan waktu tidurnya.
"Apa tidak apa-apa hyung? kita belum membicarakannya dengan yang lain?" Taehyung bertanya, dia sebenarnya sangat ingin menunjukan lagu itu, tapi dia takut akan mengacaukan acara yang sudah disusun dengan baik oleh staff.
"Kau tenang saja serahkan semuanya padaku," Taehyung tersenyum mendengar perkataan Namjoon dia sangat mempercayai kata-kata Namjoon baginya Namjoon itu leader yang hebat.
"Apa yang kalian bicarakan?" Jimin datang tiba tiba, membuat Taehyung gelagapan, dia tidak ingin Jimin tahu rencananya "tidak ada, kenapa kemari Jim" tanya Taehyung mengalihkan pembicaraan.
"Apa kau sudah minum obat? Apa kepalau sakit? Nafasmu sesak?" Jimin memeriksa seluruh tubuh Taehyung.
"Kau berlebihan Jimin-ah aku tidak apa apa," ucap Taehyung meyakinkan, Jimin hanya mengangguk lalu menghela nafas, berada dekat dengan Taehyung membuatnya mudah sekali menghela nafas.
Mereka saling melemparkan lelucon sambil menunggu acara dimulai, Jimin tidak henti memperhatikan raut wajah Taehyung dan senyum yang tergambar di bibirnya dia lega tidak melihat raut keskitan sedikitpun dari wajah tampan Taehyung.
***
aku update lagi... 😊😀 masih ada yang bangun kah..
Aku bikin ini sambil dengerin despacito 😊 soalnya aku gak punya lagu sedih..
Buat yang udah ngikutin ff abal ini aku cuma mau bilang makasih banget ya.. Gak nyangka ff modal nekat ini ada yang suka.. 😊😊😊😀😀
KAMU SEDANG MEMBACA
MinV (End)
RandomJimin yang menyayangi Taehyung seperti adiknya sendiri Gak pinter bikin deskripsi.