#182, 183, 184

536 68 0
                                    

Pesan #182

26 Juni, 20:32.

Tebak siapa yang duduk di bawah, di terasku, dan memanggilku tanpa henti? Ya, Cameron. Sejak kemarin, dia telah memanggil namaku setidaknya setiap menit. Aku ingin menjawabnya. Aku sungguh ingin. Tapi setiap kali aku bersiap melakukannya, aku terus saja memikirkan dirimu. Kau. Aku terus memikikan semua orang yang bilang bahwa mereka tidak akan meninggalkanku, tapi akhirnya pergi. Aku benar-benar aneh dalam menjalani hubungan semacam ini, atau hubungan apa pun. Aku tidak tahu bagaimana harus bertindak, apa yang harus aku katakana; jadi akhirnya aku menutup hubungan-hubungan itu. Karena aku belum menemukan orang yang benar-benar pantas menerima pengorbanan diriku, menerima rasa sakit yang aku rasakan.


Pesan #183

27 Juni, 21:06.

Aku harap aku bisa pergi dengan sebuah 'halo' darimu. Aku harap aku bisa pergi begitu saja ketika aku melihatmu. Aku piker kita, manusia, cenderung berekspektasi terlalu tinggi. Dan itu menjadi akar dari semua kepahitan dan sakit hati. Kita bisa menghancurkan semua yang kita sentuh, termasuk diri kita sendiri, dan orang di sekitar kita. Kau menusukku dari belakang dan lalu bertanya mengapa aku berdarah. Tapi mungkin ini juga kesalahanku. Aku terlalu bodoh untuk membiarkan diriku berada di posisi itu. Aku terlalu bodoh untuk percaya bahwa kita bisa menjadi teman selamanya dan mungkin suatu hari, kau akan melihatku sebagai seseorang yang lebih dari itu. Tapi aku sekarang merasa sangat muak dan lelah membicarakan tentang rasa sakit. Membicarakan tentang kesedihan, dan tentu saja membicarakan tentang dirimu. Aku tidak berharap untuk bertemu seseorang dari mimpiku dan hidup bahagia selamanya seperti di buku dongeng. Dan aku harus paham bahwa benar Cameron mirip sekali denganmu. Dia memiliki rambut yang sama seperti rambutmu. Warna kulitnya sama, tingginya, atau apa pun itu. Tapi dia bukan kau. Cameron adalah seseorang dan kau adalah seseorang yang benar-benar berbeda. Dan hanya itulah yang aku ingin simpan di dalam diriku.


Pesan #184

28 Juni, 10:23.

Aku tidak tahu kapan ini terjadi, tapi aku hanya merasa bahwa ini satu-satunya cara yang aku bisa temukan untuk mengeluarkan semua perasaanku. Aku memberitahu diriku sendiri bahwa seseorang di luar sana membaca semua pesanku ini, tapi aku tahu itu tidak benar, jadi aku merasa aman menulis di sini. Sepertinya ini sangat bertolakan dengan kelihatannya, tapi aku merasa seperti diriku sendiri ketika aku menulis di sini. Seperti seseorang seperti dirimu yang dulu tengah membaca semua ini, dan dengan demikian, aku dapat memberitahu segala yang aku rasakan pada seorang teman. Meskipun teman ini sudah lama pergi dan lebih kepada berbentuk imajinasiku.


Things I Could Never Tell You [Translation in Bahasa Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang