Author's pov
Seorang perempuan muda dengan rambut coklat karamel panjangnya itu, membawa beberapa map berisi surat lamaran kerja, ia merasa kesal karena setiap tempat yang ia datangi selalu saja menolaknya.
Hingga suatu saat ia melihat anak kecil menangis dipinggir jalan membuat hati kecilnya itu meminta agar ia menghampiri anak itu.
"Hey, kenapa kau menangis, buddy?" tanyanya dengan senyumannya, anak kecil itu berhenti menangis dan melihat kearah wanita ini "aku baru saja mengejar mobil Dadku, namun mobilnya begitu cepat melaju" wanita itu mengernyit dahi, dan mengajak anak ini untuk duduk dikursi panjang. Menyerupai kursi taman.
"Memangnya Ayahmu kemana?" tanyanya "aku tidak tahu, ia pergi dengan seorang perempuan" wanita itu menggelengkan kepala tak tega melihatnya.
"Namaku Nathalie, kau bisa panggil aku dengan sebutan Aunty Nat" katanya kepada anak itu "Namaku Jashon, dan orang disekitarku selalu menyebutku Jash" wanita itu tersenyum hangat "bagaimana jika aku antar pulang? Ibumu pasti cemas"
"tidak, ibuku tak akan cemas." wanita itu semakin bingung dengan setiap kalimat yang keluar dari mulut anak ini "maksudmu?" tanyanya "Mommyku sudah meninggal saat ia melahirkanku, itu kenapa Daddy membenciku"
"astaga" gumam Nat, Nat lalu tersenyum ramah "tak mungkin Daddymu membencimu, aku yakin ia sangat menyayangimu" Kata Nat agar Jashon tenang "Aunty tidak tahu bagaimana Dad. Ia selalu memukul aku dan berteriak kepadaku" mata Jashon memerah lalu ia kembali menangis, Nat dengan sigap memeluk Jashon untuk menenangkanya.
"jangan menangis, sekarang aku antar kau pulang" kata Nat "aku lupa jalan pulang kerumahku" kata Jashon memasang wajah polosnya.
Ya ampun batin Nat "tapi aku ingat nomer ponsel nenekku aunty!" kata Jashon antusias "oh yaa? Kalau begitu hubungi nenekmu sekarang" Nat memberikan ponselnya pada Jashon.
"Hallo, Grandma... Apakah grandma akan menjemputku? Aku tak tahu jalan pulang... Tunggu sebentar"
"aunty, dimana kita sekarang?" kata Jashon bertanya pada Nat "Holden Sainster street" jawab Nat ramah
"Holden sainster street, grandma. Cepatlah" Jashon segera memberikan ponsel milik Nat kepada Nat "terimakasih Aunty" Jashon tersenyum senang
"sama - sama"***
"Jashon!" teriak seorang paruh baya kepadanya, Jashon menengok dan langsung berlari memeluknya "oh sayang, kenapa kau bisa ada disini?" tanya wanita paruh baya itu dengan khawatir "Dad meninggalkanku" gumam Jashon "Dia masih kasar kepadamu? Keterlaluan"
"oh iya Grandma. Aku kenalkan kepada aunty Nat. Dia baik kepadaku, meminjamkan ponselnya untuk menghubungi Grandma" kata Jashon, wanita paruh baya itu menatap Nat dan Nat tersenyum ramah "aku Nathalie, kau bisa memanggil aku Nat" Nat menjulurkan tangannya kearah wanita tua itu "Aku Anne, dan terimakasih sudah menjaga cucuku" Kata Anne. Nat hanya mengangguk lalu tersenyum.
"kalau begitu, aku harus segera pergi" kata Nat "tunggu, tunggu. Apakah kau sedang mencari pekerjaan? Terlihat dari pakaian dan map yang kau bawa" Seru Anne kepada Nat, Nat mengangguk canggung.
"jika kau mau, maukah kau jadi baby sitter Jashon? Aku tahu ini memang sedikit yeah kau tahu, sebagai seseorang ingin jabatan yang tinggi dan--"
"AKU MAU! AKU AKAN TERIMA TAWARANMU!" seru Nat antusias, Anne tersenyum senang "benarkah?" kata Anne, Nat mengangguk senang."aku akan membayarmu berapa yang kau minta. Kau hanya tinggal menjaga Jashon dari Harry, ayahnya. Begitulah dia, selalu bertindak kasar kepada Jashon. Aku tak bisa setiap hari menjaga Jashon." Kata Anne dengan senyum kecut.
"aku akan menerima berapapun yang kau bayar, aku hanya ingin memenuhi kebutuhan hidupku dan adikku yang masih sekolah" ucap Nat dengan suara sedih lalu Anne menatap Nat bingung "bagaimana dengan orangtuamu?"
"mereka sudah tiada," Anne memasang wajah menyesalnya karena telah bertanya seperti itu "maaf, aku tak bermaksud bertanya seperti itu padamu. Aku menyesal"
"tak masalah, Anne"
"oh yeah, ini kartu namaku. Kau hanya tinggal menghubungiku saja" Anne memberi Nat sebuah kartu nama "terimakasih"
"kau bisa bekerja besok"
Nathalie's pov
Betapa senangnya aku telah mendapat sebuah pekerjaan, walau pekerjaan itu tak sesuai ekspetasiku. Tapi, aku bersyukur karena dengan pekerjaan ini aku bisa membiayai Aubrey sekolah dan juga kebutuhan sehari - hari kami.
Ini akan jadi berita bagus untuk Aubrey setelah ia pulang nanti, astaga! Tadinya aku begitu frustasi hari ini. Dan sekarang aku sangat senang karena akhirnya aku mendapat sebuah pekerjaan walau hanya menjadi seorang Baby Sitter.
But, that's not a big problem, selama aku bisa aku akan lakukan pekerjaan apapun itu terkecuali pekerjaan kotor, aku bersumpah tak akan pernah bekerja kotor, ya Tuhan. Setelah berminggu - minggu aku mencari pekerjaan, and now i get it! Aku benar - benar senang. Orang - orang mungkin akan mengejek aku karena bekerja seperti itu saja senang.
Hell!
I don't fuckin' really care!
"Nathalie...?"
Vomments :))
KAMU SEDANG MEMBACA
BabySitter || H.E.S
Fanfiction#896 In Fanfiction. January, 5th 2018 #832 in fanfiction. January, 10th 2018 #42 in harry styles 12.5.18 #24 in Harry styles 20.5.18 #99 in Harry Styles 02.08.19 COMPLETED Nathalie Rawder, tak menyangka dirinya akan mendapat masalah setelah kenal de...