Aku sekarang berada dirumah Zayn, sudah sekitar 4 hari. aku juga sudah berkenalan dengan Perrie, ia baik dan ramah walau dari luar tampangnya galak. Aku sudah menceritakan kejadian yang aku alami kepada mereka, dan Zayn juga bilang bahwa Harry sebenarnya baik.
So, apa masuk akal dengan apa yang telah aku terima? no! dia sama sekali tidak baik, dia orang jahat, dan dia sakit jiwa, aku tak ingin kembali lagi kerumah itu tapi bagaimana dengan Jashon? Anne telah menitipkan Jashon padaku.
"Ia berubah karena ada sesuatu yang membuatnya berubah" Aku tak mengerti dengan Zayn, "Tapi aku! aku sama sekali tak percaya Zayn" Aku menggeleng cepat dan tertawa hambar"Jika kau tak percaya kau bisa menanyakannya pada Ibunya," Aku menelaah setiap perkataan yang keluar dari mulut Zayn.
Well, Perrie menyarankan agar aku berterus terang pada Anne tapi aku tak bisa, aku tak siap. Aku hanya takut Anne tak menerima fakta. "oh lihatlah pesan - pesan yang Harry kirim padaku," Zayn tertawa sambil menyodorkan ponselnya pada Perrie, aku yang penasaran segera melihatnya.
Benar - benar pria itu.
seketika pikiranku terfokus pada Aubrey "Zayn! Adikku" Kataku padanya "shit! aku lupa,"
"Tapi, Nat. kurasa adikmu akan aman, percaya padaku. lagipula buat apa Harry menyakiti adikmu?" Ujar Perrie
"Aku hanya takut" Gumamku "Tidak, percaya padaku. adikmu tak akan kenapa - kenapa""Tapi, Bisa saja Harry mengeluarkannya dari sekolahnya. Harry mengancamku soal itu" Kataku lemah, Zayn dan Perrie saling bertatapan beberapa saat lalu Perrie bilang "Aku yakin ia tak akan melakukan itu, secara ia masih fokus mencari keberadaanmu. aku yakin itu" Aku terdiam sesaat lalu tersenyum ragu "terimakasih" ucapku memeluk Perrie.
Berjalan mengelilingi rumah ini aku tertuju pada beberapa lukisan menarik yang terpajang dan tercantum tanda tangan Zayn disitu, apa ini semua karya nya?
Kualihkan pandanganku ke sebuah foto figura yang memperlihatkan Zayn yang sedang tersenyum lebar. Jantungku berdebar kencang, apakah aku menyukainya? Tidak boleh terjadi, Ia akan segera bertunangan. Tapi apa aku salah jika aku menyukainya?
Aku menarik nafasku dalam dan mencoba menstabilkan detak jantungku. Mereka sudah terlalu baik padaku, dan aku harus membuang rasa suka ku pada Zayn. aku tak bisa seperti itu, aku tak boleh menyimpan perasaan suka itu, jika aku simpan aku takut rasa suka itu menjurus menjadi cinta dan itu akan sangat menyakitkan.
author's pov
"FUCK! FUCK! FUCK! Kemana pun kau sembunyi! aku akan menemukanmu! pasti!" Pria bermata hijau itu mengamuk di kamarnya, ia benar - benar ingin wanita itu kembali! bukan maksud ia mencintainya atau bagaimana. Hanya saja perasaannya aneh. Ia Sungguh aneh pada perasaanya sekarang, namun ia masih belum bisa menebak itu.
"Argh!"
"Daddy! sudah! aku takut" tubuh Jashon bergetar hebat melihat Harry yang mengamuk dan Harry tak membiarkan Jashon untuk pergi dari kamarnya, Harry menatap Jashon cukup lama.
"Daddy! Daddy! Daddy! cukup kau memanggilku seperti itu! aku bosan mendengarnya!" bentaknya pada anaknya itu "Kasihan Mommy, Dad!"
"Cukup! bahkan kau tak tahu apapun! siapa Mommy mu, hmm?!" Jashon terdiam, ia tak menangis hanya saja tubuhnya bergetar. "Mommy Liana" gumam Jashon.
Harry membelalakkan matanya dan mencengkram pundak Jashon kuat "Liana bahkan tak akan mengakuimu sebagai anaknya, sialan! Karena kau...!" Ucapan Harry terhenti "kenapa Daddy membenciku? Apa salahku?" Jashon mulai menangis "KARENA KAU PEMBAWA SIAL! KAU YANG MENYEBABKAN SEMUA INI TERJADI!" bentak Harry, ia sudah benar - benar dikuasai emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BabySitter || H.E.S
Fanfiction#896 In Fanfiction. January, 5th 2018 #832 in fanfiction. January, 10th 2018 #42 in harry styles 12.5.18 #24 in Harry styles 20.5.18 #99 in Harry Styles 02.08.19 COMPLETED Nathalie Rawder, tak menyangka dirinya akan mendapat masalah setelah kenal de...