22. Weirdo Styles

2.2K 177 14
                                    

Note : sudah aku jelaskan diwall jika part2 yg pernah aku unpublish aku revisi dan akan berbeda dari sebelumnya. Aku bakal revisi total chapter2 itu karena mereka bikin otakku stuck dimulai dari chapter 20an. Jadi tolong dibaca lagi setiap bagian karena akan sangat berbeda dari yg sebelumnya. Aku pengin story ini cepat selesai (udah 3 tahun) 😭, tapi aku juga ngga mau kalau story ini jadi ga jelas dan berantakan.

Love yall 💗❤

🌐🌐🌐

Nathalie's pov

A few weeks later

Aku membalut tubuhku dengan handuk putih yang digantung di tiang kamar mandi, setelah itu memakai seluruh pakaianku dan keluar dari kamar dengan rambut yang masih basah, aku melihat Lisa yang sedang bersusah payah menambah beberapa kayu kecil kedalam perapian. "Aku bisa membantumu" ucapku sambil menyalakan koreknya.

"terimakasih" ia tersenyum dan aku mengangguk "By the way, dimana yang lainnya?" ia menatapku dengan seringai "maksudmu Tuan Harry dan Jashon?" aku mengangguk.

"Aku tidak tahu, kupikir mereka sedang tertidur. Karena mereka tak terlihat sejak tadi" Aku mengangguk dan bangkit "okay"

Dengan itu, aku berjalan menuju kamar Jashon. Karena tidak mungkin Harry dikamarnya yang secara harfiah aku baru saja dari kamarnya.

Aku membuka pintunya secara perlahan, dan benar saja mereka tertidur meringkuk dengan selimut menutupi tubuh mereka. Aku tersenyum tipis.

Aku masih tak menyangka jika Harry benar - benar akan menyayangi Jashon, sekarang. Walaupun sikap arogannya tidak sepenuhnya bisa hilang dari jiwanya, setidaknya dia berusaha.

Aku duduk dipinggir ranjang sebelah Jashon, mereka sangat lucu. Aku terkekeh kecil hingga aku tersadar akan pergerakan ranjang yang disebabkan oleh Harry.

Ia membuka matanya secara perlahan "Sejak kapan kau disini?" tanyanya sambil masih menutup setengah matanya "sejak barusan, maaf mengganggu tidurmu" ia tersenyum lebar dan mencoba bangkit "Tentu saja tidak. Udara begitu dingin, jadi aku sering mengantuk" Aku memperhatikannya terus dan mengikuti kemana pergerakannya.

"Hey! Kau mau ikut masuk?" aku tersadar jika ia hendak masuk ke kamar mandi dan itu membuatku sangat malu, aku membuang wajah darinya, membuatnya ia tertawa renyah "Kau terlihat panas jika sedang malu seperti itu" bisiknya membuatku merinding, aku hanya bisa mendorongnya saja dan meninggalkannya. Aku sungguh malu.

Bagaimana bisa aku tak menyadari jika ia akan masuk kedalam kamar mandi?

Aku menemukan diriku berada diperapian, memakai kaus kaki dan jaket tebal milik Harry, aku begitu menyukai aroma parfum miliknya yang dapat menempel dimana-mana, hari ini sangat dingin daripada biasanya, membuatku sedikit frustasi, bagaimana tidak? Rumah ini sudah di pasang penghangat, tapi masih saja dingin.

Tiba - tiba aku merasakan seseorang memelukku dari samping, "Aku tahu kau kedinginan, coklat panas untukmu" Entahlah, aku kagum padanya. Ia menjadi pria yang manis
sekarang.

"Kau tak perlu membuatkanku ini"

"Itu kemauanku, kau tak boleh menolak atau aku marah padamu" Aku memutar bola mataku sambil merasakan rasa panas di pipiku "Pipimu memerah"

"Ini karena aku kedinginan" ucapku "seriously?"

"Woah! Kau memakai jaketku" ia terkekeh saat menyadari jaket hitam bertuliskan Treat People With Kindness miliknya yang aku pakai "Apa aku tak boleh memakainya?" Tanyaku hati-hati "tidak sayang bukan begitu! Aku suka melihatmu memakai apa saja yang kau inginkan, karena kau akan tetap seksi meskipun didalam balutan jaket kebesaran ini" ia terkekeh lalu mengecup pipiku singkat.

BabySitter || H.E.S Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang