10. Trauma?

2.2K 171 15
                                    

Aku mengerang kesal saat mendengar suara - suara aneh dari kamar Harry, sudah beberapa jam berlalu dan ia masih melakukannya, kaki-ku bergetar. Aku kembali mengingat hal yang pernah dia lakukan padaku, aku--- aku bahkan terus membayangkannya bagaimana sakitnya aku saat ia melakukannya padaku.

"No..." gumamku, aku menutup mataku dan memegangi pelipisku sambil menggoyangkan kaki-ku yang menggantung di atas kasur, tubuhku mulai bergetar dan aku bahkan melihat jelas jika ia melakukan itu berulang kali padaku, aku menggigit bibir bawahku mencoba menahan tangisku.

"Fuck! shhh! i want it again, babe. ahh"

aku terus menggelengkan kepalaku saat suara - suara itu terekam dibenakku, aku berlari kearah pintu untuk keluar, namun sialnya lagi pintu terkunci, bahkan aku tak tahu kapan ia menguncinya.

Aku menutup mataku erat dan menjambak rambutku sendiri, "no please, don't" astaga! apa aku mengalami trauma? tubuhku mulai bergetar hebat, kubuka mataku namun aku begitu terkejut saat aku melihat jelas diriku yang Harry perkosa saat itu, air mataku turun deras dan aku mulai histeris.

Kututup lagi mataku dan mencoba tertidur dengan menutupi seluruh tubuhku dengan selimut, tubuhku terus bergetar, air mataku terus mengalir. ku gigit ujung ibu jariku dan terus memejamkan mataku.

Tapi, aku sungguh tak bisa, bayangannya terus berputar - putar dipikiranku, dengan kekuatan yang aku punya aku berlari kearah kamar mandi dikamar ini dan menyalakan shower hingga pakaianku basah dan aku duduk dibawahnya, tapi kali ini aku tak menangis, aku hanya memejamkan mataku beberapa saat walau tubuhku masih bergetar dan ingatan itu masih menghantui pikiranku.

"Aunty? kau dimana?" Aku membuka mataku saat mendengar suara Jashon, cepat - cepat aku membuka pakaianku yang basah dan melilitkan handuk ditubuhku setelah aku mematikan shower.

"Hi, Jashon. ada apa? kenapa kau bisa masuk ke kamarku?" Tanyaku berusaha terlihat tenang "kuncinya menggantung diluar, apa Daddy mengurungmu?" Aku berjalan kearah lemari "apa kau belum mengantuk?" tanyaku padanya untuk mengalihkan pembicaraan.

"Aku tak bisa tidur, Aunty Towny terus berteriak dan tertawa, aku takut" Aku berbalik kearahnya lalu tersenyum "tak ada yang perlu kau takutkan, bisa kah kau berbalik dulu?" titahku dan Jashon menurut ia membalikan badannya dengan cepat dengan begitu aku membuka handukku dan memakai pakaianku.

Tadi aku berkata pada Jashon bahwa tak perlu ada yang ia takutkan, tapi... aku, aku bahkan merasakan itu melebihi ketakutan yang Jashon rasakan, aku trauma. "apa sudah?"

"kau bisa berbalik" Ujarku dan ia segera berbalik, walaupun ia masih 5 tahun namun aku malu. "lebih baik kau tidur, Jash. ayahmu akan marah jika tahu kau berada disini" Aku berjalan kearahnya dan mengusap kepalanya "aku sudah biasa"

"jika kau sudah biasa, bagaimana dengan aku? kau mau aku dimarahi oleh Ayahmu karena kau belum tidur? ini sudah larut malam dan kau harus sekolah besok" Aku menangkup wajahnya "lagipula, suara itu tak terdengar lagi" lanjutku.

"Baiklah, selamat malam. kau harus mengantarku besok" Katanya saat berada di ambang pintu, aku tak yakin Harry mengijinkanku "Akan kuusahakan" ia kemudian menutup pintunya.

Dan sekarang aku mulai bisa menenangkan diriku, aku tak lagi mendengar suara - suara itu, aku menyandarkan tubuhku di headboard dan memejamkan mataku, belum beberapa menit mataku terpejam suara teriakan Harry berhasil membuatku membuka mata dan akhirnya meloncat dari kasur.

Ada apa ini? apa yang terjadi?

Saat aku ingin keluar namun pintunya kembali terkunci, apakah Jashon kembali menguncinya?

BabySitter || H.E.S Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang