*
*
Harry bangun di ruang bersama Gryffindor, dia tidak bisa percaya jika dia kembali mengingat hal semalam, saat dia bersama Sam hingga pukul empat pagi.
Hermione muncul dari asrama putri dengan membawa tumpukan buku. "Akhirnya kau bangun! Oh my God Harry, darimana saja kau? Kita menemukanmu di sini berbaring seperti laki-laki yang mabuk dan tidak ada yang bisa membangunkanmu." Dia berkata dengan nada khawatir.
"Er ... Sorry Aku hanya ... tidak bisa menemukan jalan kembali ke asrama." Dia menguap sambil meregangkan lengan dan kakinya.
Hermione mendesah sebelum menjatuhkan dirinya sendiri di samping Harry dan meletakkan buku-buku yang di bawanya di atas meja. "Kau bisa bilang padaku. Aku temanmu kan?" Dia memegang dagu Harry dan mengarahkan wajahnya di depan wajah Hermione.
Harry merasa tiba-tiba kantuknya meninggalkan dirinya, dia melihat langsung pupil coklatnya yang berkilauan. Hermione tersenyum dan mengibaskan jarinya untuk mendapatkan perhatian Harry. "Bisakah kau berhenti menatapku sekarang Harry?" Dia terkikik.
Harry dengan seketika mengalihkan matanya. "Oh be-benar maaf." Dia bergumam.
"Sekarang katakan padaku dari mana saja kau setelah meninggalkan kelas bersama kita?" Dia bertanya.
"Uhm ... Sam ... Er ..." Harry mencoba sebisanya untuk memantapkan suaranya tapi ternyata hanya gumaman yang keluar dari mulutnya.
"Apa?" Hermione mengerutkan keningnya.
"Aku bersama ... bersama Samantha semalam." Dia akhirnya berkata sambil menghembuskan nafas dalam-dalam.
Hermione menutup mulut dengan tangannya, matanya terbuka lebar dan ia bergeser menjauh dari sahabatnya. Ini aneh karena matanya terlihat berkilauan sekali lagi. Dia tidak bicara dan mencoba untuk membasahi tenggorokannya yang tiba-tiba kering.
"Mione?" Harry memperhatikannya yang menjauh tiba-tiba.
Hermione menurunkan tangan dari mulutnya dan perlahan melihat ke mata Harry. "Mak-maksutmu ... A-apakah ... ka-kalian ber dua ..." Dia tergagap di antara kata-katanya.
"Yeah ... Jika kau bertanya apakah kami sekarang berkencan. Well, yess." Harry berkata dengan meyakinkan sambil mengingat perjanjian sebelumnya dengan Sam dan dia bahagia bisa melihat reaksi pada wajah Hermione.
Dia mulai membuka bibirnya mencoba untuk menyuarakan jika dia merasa bahagia dengan berita itu. "Err ..." matanya berputar di sekitar meja.
"Ini sempurna kan? Kau dan aku ... dengan para Malfoy." Harry tersenyum palsu berharap jika ke tiga kata terakhir yang dia ucapkan tadi tidak harus dia ucapkan lagi.
Hermione mendesah keras, telapak tangannya berkeringat tanpa ia ketahui. Dia memaksa tersenyum kecil mengendalikan dirinya sendiri dan menghadap Harry. "Selamat!" Dia membentak.
Harry mengerutkan keningnya karena reaksi Hermione, itu terlihat seolah dia sedang menyembunyikan sesuatu di balik pikirannya.
Dia bangkit dari sofa beludru dengan senyum yang semakin lebar, tapi itu masih tidak mencapai matanya. "Well ... Aku akan pergi sekarang ... Er ..." Dia dengan cepat berjalan ke arah pintu berharap dia bisa terbang secepat mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Her Chosen One (Terjemahan)
RomanceKisah cinta fanfiction antara Harry X Hermione X Draco Semua karakter milik J.K Rowling , kecuali plotnya hanya sebuah fiksi karya Excruciate_24 , & saya hanya menerjemahkan.... Trio emas memutuskan untuk kembali ke Hogwarts setelah perang usai , Ki...