Warning :
Ada sedikit scene yg ehem ...
Harap bijak membaca, bagi yg belum 17+
Di sarankan melewati scene tersebut ... 😁✌
*
*
Natal telah tiba. Draco dan Hermione memutuskan untuk tinggal di Hogwarts, Ron juga tinggal karena kekasihnya.
Meninggalkan Harry yang tidak memiliki pilihan selain tinggal di kastil juga. Harry tidak menghabiskan natal di Grimmauld Place sendirian, dan Ginny mengatakan pada mereka jika ia akan memperkenalkan Blaise Zabini pada Tuan dan Nyonya Weasley. Jadi The Burrows bukanlah sebuah pilihan.Harry sedang duduk di batu yang dingin di dekat danau ... "Incendio." Dia bergumam sambil melemparkan kertas kusut yang sudah dia remas ke dalam api. Itu adalah surat-surat yang tidak terbuka yang dia terima dari orang-orang acak.
Dia sendirian di luar sementara para sahabat baiknya sedang ber ada di dalam kastil menikmati kehidupan percintaan mereka. Ini ironis, benarkan?
Dia adalah seorang yang di kagumi, gadis-gadis melemparkan diri mereka padanya, tapi di sini dia ... Menunggu seseorang yang sudah memiliki orang lain.Dia memainkan tongkat pada jari-jarinya ... Mungkin jika dia bisa meng-Obliviate dirinya sendiri dia bisa melupakan segala hal tentang-'nya'. Mungkin dia tidak ingin merasa sakit lagi. Tapi masalahnya, dia tidak ingin melupakan-'nya' ... Meskipun ini menyiksanya setiap dia melihatnya dengan Malfoy ... Dia hanya tidak bisa ...
"Potter." Harry mengangkat kepalanya dan menemukan Draco sedang berdiri di sampingnya.
"Apa?" Dia bertanya.
Draco tersenyum dan duduk di atas batu di dekatnya ... "Aku hanya ingin mengucapkan terimakasih, terimakasih karena menjaga Hermione selama tujuh tahun ini."
"Aku tidak melakukannya ... Dia menjaga dirinya sendiri, mungkin aku dan Ron tidak akan ber ada di sini jika Hermione tidak bersama kami selama ini." Harry berkata.
Draco tersenyum kecil, Harry tidak pernah membayangkan jika Draco bisa berlaku seperti remaja normal. Tawa Draco mencapai matanya dan itu semua karena Hermione , Malfoy's Hermione ... Bukan dia.
"Tetap saja terimakasih. Sekarang, Aku berencana untuk memberinya kejutan malam ini." Draco berkata.
"Oh maaf tentang itu." Harry berkata tidak terdengar menyesal sama sekali.
"Tidak. Jangan meminta maaf, sebenarnya aku ingin berterimakasih juga untuk memberiku waktu yang lebih! Aku menyihirnya dan membuat 'itu' terbang!" Draco berseri-seri, Harry tidak ingin tersenyum pada Malfoy. Dia justru lebih suka mendengus karena kata-kata Draco.
"Kau membuat 'itu' terbang? Apa sebenarnya 'itu'?" Harry bertanya.
Draco menyeringai dan bangkit dari duduknya. "Lihat saja sendiri Potter. Ayo!" Draco berjalan kembali ke arah kastil, Harry ber ada di sampingnya.
Mereka tiba di lantai tujuh, Draco menghadap tembok besar dan berkonsentrasi dengan keras. Lalu sebuah pintu besar muncul.
"A-aku pikir ini sudah hancur ... Karena Fiend Fyre?" Harry bertanya dengan kagum.
"Aku juga berpikir seperti itu ... Tapi saat aku mencari tempat yang bagus untuk menyembunyikan hadiahku, ruangan ini muncul!" Draco berkata dengan menyeringai, dia mendorong pintu terbuka.
Tempat itu kosong hanya ada selimut putih yang kemungkinan menutupi hadiah Malfoy di tengah ruangan. "Sekarang, Tuan-tuan ... Aku mempersembahkan, Maha karya terbaruku!" Draco berseru saat dia membuka selimut putih itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Her Chosen One (Terjemahan)
RomanceKisah cinta fanfiction antara Harry X Hermione X Draco Semua karakter milik J.K Rowling , kecuali plotnya hanya sebuah fiksi karya Excruciate_24 , & saya hanya menerjemahkan.... Trio emas memutuskan untuk kembali ke Hogwarts setelah perang usai , Ki...