*
*Sinar matahari menimpa wajah Draco, dia membuka matanya dan mendapai dirinya sendiri sedang duduk di atas rumput sementara kepalanya bersandar pada sebuah batu besar.
"Ugh! Bloody hell," Draco bangkit dan mendesah lega ketika merasakan tongkat miliknya dan milik Hermione ada di dalam saku jubahnya.
"Malfoy!" Blaise berlari ke arah Draco, dia berhenti sejenak untuk mengatur nafasnya.
"Ada apa Zabini?" Draco bertanya dengan tidak sabar.
"G-Granger ... Di-di Rumah sakit --" Blaise belum menyelesaikan kalimatnya saat Draco sudah mendorongnya ke samping dan berlari dengan kencang ke dalam kastil.
"Malfoy" Zabini menyusul di sampingnya.Draco hampir terbang agar bisa segera tiba di Hospital Wing, dia mengambil tiga langkah sekaligus saat berjalan. Fuck! Fuck!
Anehnya dia menjadi lebih cepat saat adrenalin mengendalikannya. Dia membuka pintu Hospital Wing dengan kasar, dan dengan seketika dia melihat si penyihir berambut cokelat terbaring di tempat tidur paling dekat."Apa yang terjadi?" Draco bertanya dengan nada khawatir.
"Tenang Tuan Malfoy, kami sudah memeriksanya ... Dia baik-baik saja," Madam Pomfrey menjawab.
Draco duduk di kursi samping ranjang Hermione, mata Hermione terpejam dan nafasnya teratur. Debaran di jantung Draco dengan perlahan kembali tenang saat Hermione dengan perlahan membuka matanya.
"Hermione! Ba--bagaimana kabarmu?" Draco menyelipkan beberapa helai rambut dari kening Hermione sebelum mengecupnya sesaat.
"Kami menemukannya di toilet yang tidak terpakai di lantai tiga, tidak sadarkan diri," Professor McGonagall berkata dari belakang tubuhnya.
Draco tidak melihat pada kepala sekolahnya, justru dia melanjutkan menatap Hermione dengan ekspresi khawatir.
"Hermione bagaimana perasaanmu?" Draco bertanya.
"A--aku baik-baik saja Draco ... Aku hanya ... Aku tidak ingat bagaimana aku datang ke tempat itu, aku tidak pernah ke sana selama ini," Hermione berkata, Madam Pomfrey menaikkan alisnya karena perkataan Hermione.
"Kau mencari Potter, 'kan? Mungkin kau tergelincir di atas lantai yang basah dan kehilangan kesadaranmu," Draco menyimpulkan.
"Aku harus memberitahumu Tuan Malfoy jika tidak ada kerusakan atau memar yang di temukan di tubuh Nona Granger," Madam Pomfrey menyela.
Ada keheningan sesaat sebelum Hermione menatap Madam Pomfrey, Professor McGonagall dan Draco secara bergantian ... Hermione membuka mulutnya dan bertanya dengan ekspresi bingung di wajahnya. "Siapa Potter, Draco?"
Mulut Draco terbuka, matanya beralih pada Madam Pomfrey dengan tatapan bertanya. Wanita tua itu menggelengkan kepalanya, benar-benar tidak tahu apakah Hermione sedang membodohi mereka atau tidak.
"Tentu saja Harry Potter, siapa lagi," Draco berkata.
Hermione melihat Draco dengan tatapan bingungnya, dia mencoba sangat keras untuk mengingat sesuatu atau apapun tentang orang yang Draco bicarakan, tapi Hermione tidak bisa mengingat apapun. "Ah!" Hermione meremas rambutnya saat rasa sakit menghantam kepalanya.
Madam Pomfrey segera menuangkan sebuah ramuan dari teko kecil dan menyerahkannya kepada Hermione. "Minum ini, ini akan membantu menghilangkan rasa sakitmu,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Her Chosen One (Terjemahan)
RomanceKisah cinta fanfiction antara Harry X Hermione X Draco Semua karakter milik J.K Rowling , kecuali plotnya hanya sebuah fiksi karya Excruciate_24 , & saya hanya menerjemahkan.... Trio emas memutuskan untuk kembali ke Hogwarts setelah perang usai , Ki...