Chapter 6

2.9K 271 31
                                    


Part ini isinya nyesek buat Harry...😂✌
So, kalau kalian fansnya Harry mungkin bisa melewati part ini 😂
Tapi kalau kalian penasaran, silahkan di baca wkwwkwk

*
*

Kunjungan Hogsmeade.

Desa sedang penuh sesak oleh murid-murid Hogwarts lagi, masing-masing dari mereka membawa segenggam penuh permen. Ron dan Astoria sedang meminum teh hangat di kedai Madam Puddifoot's, Harry sedang duduk sendiri di meja terdekat.
Dia berharap jika dia bisa tinggal saja di Hogwarts agar tidak terjebak di kedai ini dengan setiap pasangan di setiap sudut.

"Hai." Sebuah sara yang lembut menyapanya, dia mengangkat kepalanya saat matanya bertemu dengan seorang wanita cantik yang berdiri di depannya. Dia tersenyum lebar hingga menampilkan gigi putihnya yang hampir menyerupai salju di luar, rambutnya tidak salah lagi berwarna pirang hampir putih sama seperti milik Malfoy.
Matanya berwarna abu-abu dan bibirnya berwarna kemerahan yang cocok dengan pipinya.
Dia memakai jubah Hogwarts tanpa lencana asrama manapun, ini aneh karena wajahnya bahkan tidak familiar.

"Er ... Hello." Harry tersenyum dengan canggung.

" Uhm bolehkah aku?" Gadis itu bertanya.

"Oh tentu." Gadis itu duduk di kursi depan Harry, seorang pelayan datang dan bertanya pesanan mereka. Mereka berdua duduk dengan secangkir teh hangat.

"Aku Samantha dari sekolah Beauxbatons." Dia mengulurkan tangannya pada Harry yang mempunyai ekspresi bingung di wajahnya.

"Namamu terdengar familiar." Harry mengerutkan kening dan akhirnya menjabat tangannya.

"Oh ya, Aku mengirimimu sebuah Howler satu bulan lalu. Aku bilang padamu untuk menemuiku tapi kau tidak muncul." Ada kekecewaan tersembunyi dalam suaranya tapi dia tetap tersenyum.

"Oh ... Maaf ... Sibuk, kau tahu." Harry merasa telinganya memerah.

"Tidak apa-apa, aku benar-benar mengerti. By the way, apakah kau menunggu seseorang?" Sam bertanya saat dia menghirup tehnya.

"Tidak ... Aku dengan ... ke dua orang di sana" Dia menunjuk Ron yang baru saja mengedipkan mata padanya.

"Jangan bilang jika kau tidak punya kencan?!" Dia menutup mulutnya akan pemikiran gembira itu.

"Jangan membuatku merasa sangat buruk." Harry tertawa kecil sambil menyesap tehnya.

"Tidak, maksudku kau tidak memiliki kekasih, Benarkan?" Dia menyipitkan matanya pada Harry.

"Yep." Harry membentak, merasa sedikit terganggu.

"Aku tidak percaya! Gadis-gadis di Beauxbatons iri dengan gadis-gadis di Hogwarts yang bersekolah di sekolah yang sama denganmu.
Maksudku, mereka sangat berharap untuk pindah ke sekolahmu." Dia menjelaskan.

"Er ... Aku harap mereka tidak melakukannya. Aku sakit karena surat-surat itu, tidak bisa membayangkan jika mereka datang ke sini. Aku pikir aku akan menenggelamkan diriku saja." Harry tertawa kecil.

Senyum akhirnya meninggalkan bibir Sam ... "Er ... Sebenarnya aku sudah pindah ke sekolahmu." Dia berkata.

"Oh ... Maaf, A-aku tidak tahu ... Maksudku, aku pikir kau hanya dalam penyamaran." Harry secara mental ingin memukul kepalanya karena mengatakan kebohongan yang bodoh.

Her Chosen One (Terjemahan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang