Epilogue

4.9K 182 91
                                    


*
*

12 tahun kemudian

Keluarga Potter datang ke stasiun King Cross beberapa menit lebih awal, mereka melewati tembok batu bata yang padat di antara peron 9 dan 10. Hermione, yang telah tumbuh lebih dewasa sedang menggendong putrinya yang bernama Lili Luna Potter. Sementara Harry menggenggam tangan putra ke duanya yang sudah berkeringat dingin sejak mereka dalam perjalanan menuju stasiun.

"James! Bisakah kau membawakan koper adikmu ke dalam?" Hermione memanggil putra tertuanya.

"Biarkan dia melakukannya sendiri, biarkan dia meregangkan lengan kecilnya." James berkata dengan keras kepala sambil memakai jaketnya.

"James!"

"Mione, aku akan melakukannya, okay?" Harry memberinya sebuah senyuman hangat sebelum berbalik pada putra ke duanya, Albus Severus Potter.

Hermione menatap suaminya untuk sesaat dengan sebuah senyum cantik di wajahnya, dia tidak bisa mendengar percakapan mereka tapi dia cukup yakin jika Harry sedang menghibur putranya yang gugup, ini adalah tahun pertama Albus di Hogwarts dan anak itu khawatir jika mungkin dia akan di tempatkan di asrama Slytherin seperti kakaknya James.

Ya, James Sirius Potter yang saat ini ber ada di tahun ke lima memang di tempatkan di asrama Slytherin oleh topi seleksi. Hermione mengalihkan pandangannya pada putra pertamanya yang sudah bersama teman-teman Slytherinnya.

Pasangan itu memutuskan untuk mengubah nama bocah laki-laki itu dan memberinya nama keluarga Harry. Hermione tidak melarang, dia menghargai keputusan suaminya untuk menamai putra mereka dengan nama kehormatan dari mendiang ayah dan ayah baptisnya.
Bocah yang dulu di panggil dengan nama Scorpius sekarang di kenal sebagai salah satu pemain Quidditch terhebat di Hogwarts. Dia adalah Seeker tim Slytherin dan juga Kapten tim yang membuat Harry sangat bangga.

Itu tidak sulit untuk menjelaskan semua yang terjadi pada teman-teman dan keluarga mereka. Harry dan Hermione yakin semua orang yang tahu tentang rahasia mereka akan tetap diam dan tidak akan pernah mengatakan apapun pada Scorpius atau sekarang bernama James.

Bagaimanapun, Hermione tidak menolak permintaan terakhir Draco.

"Paman Draco!" Pikiran Hermione tertarik kembali ke kenyataan saat dia mendengar suara menggelegar putranya. Dia melihat James berlari ke arah penyihir berambut pirang platina hampir putih itu. Harry tertawa kecil di samping Hermione saat James memeluk Draco dan hampir membuatnya terjengkang ke belakang. "Bagaimana kabar paman favoritku?"

"Urgh! Menyingkirlah dariku! You piece of --"

"Draco!" seorang wanita dari arah belakang tubuh Draco menepuk bahunya dengan pelan. "Perhatikan mulutmu, pria tua."

Hermione memperhatikan Draco yang sekarang terlihat lebih berbahagia, daripada dua belas tahun lalu.

"Aku menyayangimu, Draco ..." Hermione bergumam. "Beristirahatlah sekarang."

"Aku akan." Draco berbisik.

"Obliviate." Hermione menggumamkan mantra itu dengan bergetar.

Malfoy Manor menjadi senyap, Hermione bisa merasakan bagaimana tongkatnya masih menarik ingatan-ingatan Draco saat bersamanya dan perasaan Draco untuknya selama ini. Itu seolah sangat nyata, sebuah mantra yang singkat yang bisa mengubah hidup mereka dan sekarang itu akan kembali seperti sebagaimana seharusnya.

Her Chosen One (Terjemahan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang