*
*Ujian sudah semakin dekat dan Hermione Granger hampir memindahkan tempat tidurnya dan tidur di dalam perpustakaan. Harry, Draco dan Hermione masih menggunakan Room Of Requirement meskipun hanya ketika mereka berlatih.
"Ayo kita pergi saja ke ROR, di sini sangat berisik," Draco berbisik.
"Tidak. Buku-buku di sana terbatas jadi hentikan saja keluhanmu dan cari saja buku-buku ini," Hermione memberi Draco selembar perkamen di mana itu ber isi judul buku yang dia cari.
"Di mana Harry?" Harry bertanya dengan tidak sabar.
"Hermione tenang! Kita baik-baik saha kau tahu. Aku bertaruh kita ber tiga bisa mendapat O di semua ujian kita!" Draco berkata yang sebenarnya, karena mereka ber tiga adalah pembalik Transfigurasi yang sempurna, pandai dalam mantra yang rumit. Hampir semua ramuan di buku catatan mereka sudah mereka kuasai. Draco dan Hermione bahkan sudah hampir bisa mengalahkan Harry dalam tiga kali duel mereka yang terakhir.
"Aku akan memcari Harry dulu." Dengan itu, Hermione ke luar dari perpustakaan dan berjalan ke arah menara Gryffindor. Dia berlari cepat saat di koridor yang gelap dengan patung ksatria yang berjejer di sepanjang koridor.
"Ah!" Hermione berseru ketika seseorang menarik lengannya dan mendorongnya ke belakang patung ksatria itu.
"Shh!" Harry menutupkan jubah tak terlihatnya pada mereka ber dua.
"Harry apa ..."
Harry dengan seketika menutup mulut Hermione dengan tangannya ketika mereka mendengar langkah kaki datang.
"Hermione! Di mana kau? Kau meninggalkan tongkatmu!" Draco memanggil, suaranya bergema di sekitar tempat itu. Draco melanjutkan berjalan menyusuri koridor hingga suaranya benar-benar menghilang.
Harry melapaskan tangannya dari mulut Hermione dan menerima sebuah pukulan keras di kepalanya. "Kenapa kau melakukan itu?!" Hermione bertanya dengan cemberut.
"Kita harus bicara. Aku butuh kau untuk berhenti bertanya dan tolong dengarkan aku sebentar. Mione bisakah aku mendapat satu hari penuh darimu?" Harry bertanya dengan serius.
"Apa? Harry kau tahu aku tidak bisa melakukan itu! Kita harus belajar, aku punya banyak hal untuk di lakukan," Hermione menatap Harry dengan tidak percaya, Harry tahu sebesar apa dia ingin mendapat nilai yang tinggi, jadi bagaimana bisa Harry mengganggu waktu belajarnya? Apa tahun ke delapan mereka masih belum cukup untuk melibatkannya dengan sangat banyak masalah?!
"Ini akan menjadi hal terakhir yang akan aku tanyakan padamu, dan mungkin kata-kata terakhir yang akan kau dengar dariku," Harry berkata sambil menatap mata Hermione.
"Lima menit! Dan jika kau hanya membuat cara untuk membatalkan kelas bersama kita maka aku akan mengutukmu Harry potter," Hermione berkata.
"Yeah. Tentu." Harry mengangguk. Dia memegang tangan Hermione saat mereka berjalan ke arah toilet Myrtle Merana.
*
*
"Ke-kenapa di sini?!" Hermione bertanya dengan ragu.
Harry mengunci pintunya dan memastikan jika tidak ada satu orangpun yang akan masuk ke tempat itu sepanjang hari.
Harry berjalan ke arah wastafel di depan toilet Myrtle dan menatap pada goresan ular kecil di salah satu keran tembaga. Dia melihat ke arah ular itu lalu pada wajah kaget Hermione, Harry mendesis dan wastafel itu tiba-tiba bergerak dengan perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Her Chosen One (Terjemahan)
RomanceKisah cinta fanfiction antara Harry X Hermione X Draco Semua karakter milik J.K Rowling , kecuali plotnya hanya sebuah fiksi karya Excruciate_24 , & saya hanya menerjemahkan.... Trio emas memutuskan untuk kembali ke Hogwarts setelah perang usai , Ki...