Part 6

208 12 5
                                    

Setelah dari wc Agni tak langsung ke kelas, karena ia malas bila ditanya oleh teman - temannya perihal matanya yang bengkak, ia memilih uks sebagai tempat pelariannya.

Agni mengetik pesan pada Agnes untuk mengijinkannya tidak mengikuti pelajaran dengan alasan dia sakit, ya Agni sakit, hatinya sakit. Agni memejamkan matanya berpikir peristiwa apa saja yang menimpa dirinya hari ini.

Ia bingung dengan sifat Dion hari ini, Dion membuatnya terbang dengan menjemputnya meskipun alasan Dion menjemputnya karena rasa bersalah, tapi tetap saja Agni merasa senang. Dan sekarang Agni dijatuhkan setelah dirinya terbang.

Agni merasa handphone-nya bergetar, ia mengambil dan melihat pesan masuk dari Agnes.

Agnes : oke, perasaan tadi lo baik - baik aja deh.

Agni : tadi sama sekarang kan beda.

Agnes : Heh lo punya hutang sama gue.

Agni : Hutang apa?

Agnes : Hutang makanan lo tadi, belum bayar udah main kabur aja.

Agni baru ingat, ia tadi belum membayar makanannya, 'pantasan agnes tadi teriak - teriak' gumam Agni.

Agni : ia nanti habis dari uks  ganti.

Agnes : ok, lo mau gue temanin nggak?

Agni : nggak perlu.

Agnes : oke, gws ya.

Agni : hmm

Agni menyimpan handphone-nya, kemudian ia memejamkan kedua matanya, berharap agar ketika ia membuka mata semua yang di alaminya hanya mimpi.

Agni kembali merasakan handphone-nya bergetar, dan melihat pesan masuk dari Ray.

Ray : Ag sorry, tentang masalah di mading tadi.

Agni : kenapa minta maaf? Lo kan nggak salah.

Ray : gue ngerasa bersalah aja, waktu lo di kata - katain gue nggak ada di dekat lo. Oh iya barusan gue dari kelas lo dan lo nggak ada, kata Agnes lo lagi di uks, mau gue temanin kebetulan habis istirahat ini kelas gue jam kosong.

Agni : nggak perlu

Agni tak ingin Ray melihat keadaannya yang berantakan dan terlihan lemah.

Ray : yaudah kalau gitu, cepat sembuh ya.

Agni : iya.

Agni menatap handphone-nya berharap Dion menghubunginya dan mengatakan jika tadi ia hanya sedang emosi, tetapi harapan tinggalah harapan Dion tak menghubunginya.

****

Bel pergantian jam telah berbunyi, Agni memutuskan untuk kembali ke kelas, sebenarnya ia tak ingin kembali ke kelas karena matanya masih sedikit bengkak, tetapi dia juga tidak ingin ketinggalan pelajaran. Agni keluar dari uks dengan langkah tak bersemangat, di sepanjang jalan menuju kelasnya Agni hanya menunduk, Agni tak peduli jika nanti dia akan menabrak seseorang, Agni terus melangkah sampai akhirnya sebuah suara yang sangat begitu familiar di telinganya menghentikan langkah Agni. Agni melihat ke arah sisi sampingnya dan mendapati Dion sedang tertawa bersama temannya.

Agni menertawakan dirinya yang terlihat begitu bodah.

'disaat aku menangis buat kamu, kamu malah tertawa dengan sangat bahagia, apa ini salah satu hukuman dari Tuhan buat aku' ucap Agni dalam hati.

Agni kembali melanjutkan langkahnya, dengan langkah yang dipercepat, ia tak ingin mendengar suara tawa Dion yang membuat hatinya semakin sakit, karena dari tawa Dion, ia semakin yakin bahwa Dion tidak memiliki perasaan apapun padanya.

My DionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang