Indekos
Suasana kamar kos yang berantakan tergambar dari tata letak barang dimana-mana. Samuel merebahkan diri di sebuah kursi kecil. Dinding kamar berwarna cerah, sehingga membuat mudah ia untuk menuliskan keluh kesah isi hati.
Mungkin banyak yang bertanya. Mengapa ia lebih memilih kos ketimbang tidur dirumahnya? Jawabannya ia tidak suka berdiam diri lama-lama dirumah besar tersebut.
Beberapa saat kemudian kevin datang dengan senyuman yang mengejek
"Hehe, ngapain bro?" Ia meletakan tas gitar yang selalu ia bawa-bawa tersebut
"Meratapi kekalahan" Ucap samuel datar
"Makannya jangan so taruhan buat ngedapetin cewek, muka ganteng aja gaakan buat gita meleleh kaya cokelat dipanasin"
"love is blind, brother"
Kevin berlaga memang seakan dirinya saja yang paling mahir dalam hal cinta, padahal ia sudah pernah ditolak cewek tiga kali.
Samuel menghisap sebatang rokok lantas mengeluarkan asapnya dari hidung. Melalui benda ini terkadang dia merasa lebih rileks.
"So nasehatin banget lu, yang nyuruh gue ngejar gita kan siapa lagi kalau bukan kalian"
Diluar terdengar langkah gedebuk-gedebuk. Kevin menopang dagu lantas memainkan gitar dengan mahir sengaja dengan lagu yang aga melow.
"Yang bener dong main gitarnya, lagu apaan ini cengeng banget" Protes samuel ketika kevin malah menyanyikan lagu alay khas remaja galau
Pintu kamar terbuka. Cakra dan bayu menyeringai memberi senyum kekalahan kepada sahabatnya tersebut. Bayu membawa kantong kresek berisi makanan yang di beli di indomarket
"Ada yang kalah guys" Ujar bayu sembari menari zumba-zumba
Samuel menggaruk kepala yang tidak gatal. Kevin masih dengan gitar dan lagu melownya. Sedangkan cakra menatap aneh pada bayu yang mulai menari percis penonton bayaran.
"Oke-oke gue kalah iya, tapi gue bakalan buktiin ke lo semua" Samuel menelan ludah
"Bahwa gue yakin bisa naklukin hati itu cewek. Tunggu tanggal mainnya saja bossqu" Lanjutnya dengan nada meyakinkan
Kevin menaikan satu alis mata kemudian menatap kedua temannya yang sama-sama satu pemikiran dan lantas tertawa berbarengan. Sepertinya mereka baru pertama kali menyaksikan samuel se-antusias ini. Paras tampan merealisasikan bahwa dirinya tak pantas mendapat tolakan perempuan manapun. Berbeda dengan kevin yang wajahnya bisa dikatakan standar wajar saja ditolak beberapa kali,hehe.
∆∆∆
3 Hari sebelum pertemuan toko buku
Caffe other side
Samuel mengepal secangkir kopi panas yang masih mengepul. Ingatannya masih buyar tentang perempuan yang menabraknya kala itu.
"Woi, bangke" Cakra melempar selembar kertas yang sudah menyerupai bola
"Si sam kesurupan kaliya, dari tadi bengang-bengong mulu" Timpal bayu memicingkan mata
"Gue kepikiran cewek kemarin bro" Samuel menyelipkan rambut ditelinga
"Nama cewek itu gita bro, dia member paduan suara SMA kita. Tapi bodynya sih boleh juga mirip-mirip anak cheers lah" Cakra ikut ngomong akhirnya, dia memang paling hebat dalam hal mengintai seseorang
"Eh yang bener kunyuk?" Samuel memicingkan mata penuh arti
Cakra melotot. Alis matanya bergerak sendiri, kadang seperti itu kalau sedang kesal "Ya ngapain gue boong ga penting"

KAMU SEDANG MEMBACA
Tatkala Cinta Jatuh [Completed]
Teen FictionJika Samuel itu adalah benua, dia adalah antartika. Jika Gita adalah benua, dia daratan amerika. Tapi ini bukan cerita tentang dua benua, ini tentang luka, asmara SMA dan lika-liku kisah remaja, "Kamu boleh pergi Git, tapi suatu saat, kamu nggak aka...