E N A M

1K 173 53
                                    

Vote yuk^^ Aku doain entar masuk ke dalam mimpinya oppa hahahaha

-------------------

Ahreum sedang bergelut dengan beberapa komputer yang ia tata di ruangan bawah tanah dalam rumahnya. Ya, ruangan yang ia rancang sedemikan mungkin dengan sengaja.

Tempat ia menaruh beberapa perlengkapan mata-mata.

Kini, ia sedang merencanakan aksi selanjutnya.

Mungkin saja, mulai dari sekarang ia akan membiarkan apa adanya. Kenapa? Karena mengenal para member tak sesulit yang ia bayangkan.

Tiba-tiba saja ia teringat kejadian sore hingga malam tadi. Ya, Park Jimin mampu membuatnya gugup dan nyaman.

Namja itu berhasil membuat Ahreum menjadi pendengar setia. Jimin bercerita panjang lebar. Bahkan, tak membiarkan waktu bagi Ahreum untuk bercerita balik. Lagian, ia juga tak tahu apa yang harus ia ceritakan tentang dirinya.

Tapi entah kenapa, Ahreum senang bisa mengenal seorang Park Jimin lebih jauh.

Namja itu memiliki kepribadian yang hangat.

Meskipun tak seriang Hoseok, tak sepintar Namjoon, tak sekeren Suga. Tapi Jimin memiliki keunikannya sendiri.

Jika boleh Ahreum mengurutkan siapa saja yang paling dekat dengannya, pasti kini ia menjawab Park Jimin. Melupakan seorang Kim Taehyung yang mungkin tak masuk ke dalam urutan.

Satu malam saja, sudah membuat kehangatan yang tak terlupakan. (Pliss readers jangan mikir kemana2 yak – author).

Oke, beralih kerencana utama.

Kini yeoja berambut panjang itu hanya memikirkan untuk penyelamatan sewaktu-waktu ada hal yang tak diinginkan mengganggu para member BTS.

"Hmm, apa aku perlu menyiapkan kamera tersembunyi lebih banyak lagi?"

Ahreum menghitung kamera yang ia pasang secara diam-diam di sekitar asrama BTS. Ada sekitar 5 kamera. Dan ia merasa itu sudah cukup.

"Apa perlu aku memasang di dalam asrama mereka ya?"

Ahreum berfikir lagi. Bahkan ia menengadahkan wajahnya ke atas. Seperti berfikir sesuatu.

Jika itu terjadi, pasti aku bisa melihat apa yang mereka lakukan.

Bisa melihat wajah mereka berlama-lama..

Atah bahkan melihat mereka bertelanjang dada mungkin?

Tiba-tiba saja wajah Ahreum memerah dengan kekehan aneh yang keluar dari mulutnya.

Sedetik kemudian ia tersadar. Ia menggelengkkan kepala cepat. Bahkan sempat-sempatnya untuk memukuli kepalanya sendiri.

"Ani.. anii.. Aku harus memberi mereka privasi. Tak boleh melakukan itu!"

Akhirnya ia melanjutkan beberapa penelitiannya. Salah satunya yaitu kronologi kecelakaan waktu itu. Dan ia yakin pasti kecelakaan itu sengaja direncanakan.

Tapi sialnya baik dia ataupun polisi belum bisa menemukan bukti-bukti yang pas.

Ahreum harus mencari informasi lebih lagi.

Waktu sudah menunjukkan pukul hampir tengah malam. Tapi ponsel Ahreum berbunyi menunjukkan pemberitahuan bahwa ada yang menghubunginya.

Ahreum meraih ponsel ber-casing biru kesukannya. Namun keningnya mengernyit saat mendapati sebuah pesan dari kakaotalk yang sengaja ia pasang karena permintaan Jimin tadi.

SPY ;[BTS FF ONHOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang