Haloo semua!! Apa kabar hehehe.. Maap banget karena baru update (Pasti gak ada yang nungguin ya hahaha)
Ada beberapa masalah mulai dari laptop nge hang lah dan akhirnya jadi writerblock lah,, bahkan masalah dikerjaan ya yang aku putuskan buat fokus sama nulis cerita aja hahaha
Sebenernya pingin hiatus dulu.. Tapi tau BTS Comeback jadi gak jadi 😂 aku tahu diri..
So, ini chapter lanjutannya ya! (Aku mau bikin jadwal update ya, semoga bisa seminggu sekali per hari Rabu)
Selamat menikmati kisah cinta ini!!!❤️
Jangan lupa vote~
*****
"When you realize if I can't reach you"
.
.
.
.Jika ada yang mengatakan bahwa kini, tidur Ahreum sedikit terganggu dengan adanya hembusan angin maka itu semua benar.
Jendela mobil yang terbuka yang seolah mengijinkan angin-angin itu membelai pipinya. Dan pada akhirnya dia baru sadar bahwa dirinya kini sedang berada di pantai.
Sebuah pantai indah yang mungkin dia tak tahu namanya apa.
Dia menoleh ke samping. Dan tidak ada siapa-siapa. Jok itu kosong.
Mengingat pagi-pagi sekali, bahkan ketika fajar belum Nampak di kejauhan. Jimin benar-benar mengajaknya pergi.
Dan di sinilah mereka sekarang. Pantai Tanabe Ogigahama.
"Jimin kemana ya?" Satu kalimat pertama dari Ahreum sembari membuat matanya kembali sadar sempurna.
Dan pada akhirnya, setelah kesadarannya mulai terkumpul. Ahreum pun keluar dari mobil. Berusaha mencari sosok mungkil bernama Park Jimin. Kenapa dia mengatakan bahwa Jimin adalah sosok yang kecil? Benar saja, karena tinggi mereka yang mungkin hanya berkisar tak lebih dari 10 centi meter saja.
Mungil bukan?
Ahreum sengaja tak memakai alas kaki. Sejenak ada senyuman yang tertoreh. Melihat pemandangan alam yang benar-benar membuatnya takjub.
Perasaannya lebih lega dari biasanya. Bahkan, ia sedikit lupa dengan rasa sakit yang mungkin masih terasa di perutnya.
Ahreum bahagia? Ah lebih tepatnya, gadis itu menjadi lebih tenang.
Melangkah mendekat dengan perlahan menuju bibir pantai dan merasakan bagaimana rasanya kaki itu basah karena buih-buih ombak yang mungkin sedikit dingin. Hei, bukankah musim dingin akan segera tiba?
Dan hal itu seketika juga membuatnya lupa pada Jimin yang saat ini entah menghilang kearah mana.
Pantai itu terlihat sangat sepi. Dan jujur saja, Ahreum juga tak tahu kini mereka ada di sebelah Jepang bagian mana.
Ahreum berusaha menikmati hidupnya saat ini.
Memejamkan mata seraya merasakan angin yang berhembus kearahnya. Bahkan membuat rambutnya yang tergerai tak karuan.
Bahkan luka bekas tembakan di perutnya pun sudah terasa tak sakit lagi.
Sebegitu ampuhkan obat bernama pantai ini bagi seseorang yang depresi?
"Ah ini menyenangkan!"
"Syukurlah kalau kau bahagia." Suara yang mengejutkan Ahreum.
Dia pun sadar dan menoleh ke sumber suara. Di sana berdiri Park Jimin yang sedang membawa kamera.
KAMU SEDANG MEMBACA
SPY ;[BTS FF ONHOLD]
FanfictionKetika semua penuh kebohongan semata... Jennie Choi (19) si gadis mata-mata bermata biru hanya bisa melihat sosok itu dari jauh pada akhirnya... Tapi, cinta tak bisa berbohong bukan? ------- Kisah yang berawal dari Jennie Choi harus mengerjakan sebu...