#AKU ADALAH HUJAN#: Part11 pura pura pacaran

289 17 0
                                    

Dina melangkahkan kakinya menuju kelasnya, hari ini hari sabtu hari dimana dia akan berpura pura menjadi pacar Kevin. Yak! HANYA PURA PURA catat itu.

Sebenarnya hatinya sedang kacau atas ajakan Kevin waktu itu ditaman belakang sekolah. Antara ingin membantu dan tidak. Kalo Dina waktu itu bilang tidak pada ajakan Kevin mungkin dia tidak akan se gelisah ini. Dina takut kalo nanti dia akan merasakan sakit hati melihat cewek yang sebentar lagi akan dibenci Kevin. Tapi Dina penasaran siapa cewek yang udah berani menyatakan perasaannya pada Kevin.

Sesampainya dikelas Dina tidak melihat Nita. Mungkin Nita sedikit terlambat pikir Dina. Kakinya melangkah mendekati meja tempatnya duduk. Menyimpan tas nya diatas kursi dan mengeluarkan hape dari saku rok abunya karna ada notif LINE dari Kevin.

Kevin: nanti sore gue jemput didepan kelas lo ya

Dina menghela napas pelan sebelum mebalas pesan dari kevin.

Andina: iya kak gue tunggu dikelas.

Dina menyimpan hapenya lagi. Dia melihat Nita berjalan kearahnya bersama...

Apa!itu kak angga temen bang Dino,ngapain si kunyuk sama kak Angga

"Pagi Din" sapa Angga

"Pagi. Kenapa kalian jalan bareng?" Tanya Dina heran.

"Gue jadian sama dia, kenapa?" Ujar Angga menunjukan tangannya yang menggenggam tangan Nita. Nita hanya menunduk malu.

"Kok bisa?"

"Bisa lah, gue cinta sama dia gimana lagi"

"Nit lo kenapa?" Tanya Dina. Nita mendongakan kepalanya menata Dina.

"Hahahaha jijik lo Nit sok blushing" pecah tawa Dina saat melihat pipi Nita yang memerah. Angga hanya terkekeh melihat tingkah Nita.

"Din, gue titip pacar gue" kata Angga.

"Iya gue jagain"

"Aku kekelas dulu ya, kamu yang pinter belajarnya" kata Angga pada Nita sambil mengusap puncuk kepalanya pelan yang membuat Nita semakin menundukan kepalanaya. Angga hanya terkekeh melihatnya dan langsung pergi dari kelas dina dan Nita.

"Lo hutang cerita sama gue" kata Dina lalu duduk dikursinya.

"Assalamualaikum" itu bu bety selaku guru fisika yang baru masuk kelas X ipa1.

"Waalaikumsalam" ucap seluruh murid X ipa 2

****

Jam istirahat Dina Nita dan Rena pergi kekantin untuk mengisi perutnya yang kosong. Mereka memilih tempat duduk ditengah tengah karna itu tempat yang kosong.

"Jadi kemaren lo pulang bareng kak Angga?" Tanya Dina gak percaya. Nita mengangguk seraya menghisap es jeruknya.

"Udah lama sih pas gue pertama masuk sini, kak Angga udah deketin gue. Cuman gue gak cerita takutnya gak jadi kan yang malu gue " kata Nita.

"Pj bisa kali, mumpung belum dibayar ni bakso" sahut Rena.

"Iya, udah kagak cerita, gak ngasih pj pula" sahut Dina ikut ikutan.

"Nyusahin lo berdua, bikin gue bangkrut"

"Elah 30 ribu Nit gak banyak" kata Rena santai.

"Sempak dugong, lo kira 30ribu gak gede. Status gue masih pelajar belom ngasilin duit sendiri masih minta emak gue" samber Nita sebal.

"Kali kali, kapan lagi lo nlaktir, ya gak Din" kata rena menyenggol lengan dina dengan sikunya.

"Yoi. Morotin yang baru jadian mah halal halal aja"

"Semerdeka kalian aja dah "

****

Pukul 3.15 Dina masih diam didalam kelasnya menunggu Kevin. Tadinya ada Nita sama Rena tapi Dina meminta mereka pulang karna hari mulai sore.

Gak lama Kevin datang menjemput dina dan membawanya kearea parkir menuju motor Kevin yang terparkir sendiri disana. Menancapkan gasnya menuju sebuah aparteman . Dina bingung sendiri kenapa Kevin membawanya kesebuah aparteman. Seolah tau dengan keanehan Dina, kevin menenangkan dina dia akan baik baik saja dan Kevin tidak akan berbuat apa apa. Mereka hanya akan menemui seseorang. Di apartemen lantai 7 no 95.

Kevin mengetuk pintu no 95 itu dan seseorang membukanya dengan antusias, tapi seketika raut wajahnya berubah ketika melihat Dina disamping Kevin. Mereka dipersilahkan masuk dan Kevin memulai akting nya dengan Dina. Dan yang membuat Dina kaget Cewek yang menyukai Kevin itu ternyata Sesya.

"Gue udah punya pacar Sya, Jadi lo masih mau maksa gue buat jadi pacar lo" ujar Kevin memecahkan keheningan.

"Gue gak tau lo udah punya pacar, dan sekarang lo benci sama gue?" Tanya Sesya.

"Lo tau sendiri kan kenapa gue bisa benci"

Dina menatap Sesya dan Kevin bergantian. Merasa tidak mengerti dengan obrolan mereka. Dina menjadi pendengar yang baik disini.

"Gue tau, tapi apa lo gak bisa ngilangin rasa bersalah lo dulu Vin"

"CUKUP!" kata Kevin dengan emosi yang tertahan. Terlihat dari wajahnya yang memerah dan urat lehernya yang menonjol menandakan kalo dia sedang menahan amarahnya.

"Lo jangan sekali kali lagi bahas masalah itu"lanjut Kevin sambil narik Dina keluar dari apartemen Sesya.

"Vin, gue mohon dengerin gue dulu" kata Sesya menahan tangan Kevin.

"Gak ada yang perlu diomongin lagi, lo bukan sahabat gue lagi" kata Kevin penuh penekanan.

Ada apa sih sebenernya, kagak ngerti gue. Gue bego apa gue terlalu polos sih gak ngerti situasi kek gini.

Dina semakin bingung dengan omongan Kevin dan Sesya.

"Gue udah sama Dina, dan lo hapus rasa suka lo kegue dan jangan lakuin hal bodoh setelah ini" kata Kevin langsung pergi dari hadapan Sesya dengan menarik gue.

Seketika Kevin langsung menaiki motornya bersama Dina dibelakangnya. Sebenarnya banyak hal yang ingin Dina tanyakan pada Kevin tapi melihat hati Kevin sedang kacau Dina mengurungkan niatnya.

"Mau pulang apa makan dulu?" Tanya Kevin.

"Kak Kevin laper?" Bukannya menjawab Dina malah bertanya balik.

"Iya, lo gak keberatankan kalo kita makan dulu" kata Kevin matanya masih fokus kejalanan.

"Iya engga kok" Kevin mengangguk dan memilih sebuah restoran untuk mengisi perut laparnya.

Kevin sedari tadi diam gak kayak biasanya, Dina pun mau tidak mau harus diam. Tidak lama makanan yang mereka pesan udah datang.

Dina tidak menyentuh makanan itu sedikitpun. Hanya helaan nafas yang sedari tadi dia hembuskan.

"Din, lo gak makan?"

"Gak mood kayaknya gue kak"

"Kenapa Din? Kayaknya lo ada beban berat banget"

"Gue bingung" Kevin menyimpan sendok dan garpunya dan menatap Dina lekat.

"Bingung kenapa?" Tanya Kevin datar.

"Kak Kevin. Gue pengen nanya "

"Nanya aja "

"Lo kenapa sebenci itu sama cewek yang suka sama lo?" Tanya Dina dengan hati-hati.

Kevin menghela nafas kasar. Dia menatap Dina dengan tatapan dinginnya, apa dia harus menceritakan masa lalunya pada gadis didepannya yang baru beberapa minggu ini dikenalnya. Oke mood Kevin jadi berantakan rasa laparnya hilang seketika.

Baru saja dia memarahi Sesya karna mengingatkan hal yang udah Kevin lupain mati matian. Dan sekarang gadis yang baru dikenalnya beberapa minggu yang lalu menanyakan hal yang Kevin benci. Dan Kevin tidak suka itu, seseorang mencampuri urusannya.

ツツツツツ

Vote
And
Coment
J

angan lupa yaa

AKU ADALAH HUJANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang