Pagi ini Dina dijemput Kevin lagi, Dino juga udah tahu kabar Kevin yang udah pacaran sama adeknya. Setuju? Tentu saja, Dino mendukung Dina 100 persen. Hanya bunda dan ayahnya saja yang belum tahu. Kalau tau pasti disuruh putus, pasalnya bunda dan ayahnya melarang anak anaknya untuk berpacaran.
"Pagi" sahut Kevin ketika Dina menghampirinya. Dina memberi senyuman manisnya kearah Kevin.
"Pagi juga" balas Dina.
"Mau naik apa berdiri terus disitu" Dina tersentak dan langsung menaiki motor Kevin dibagian belakang.
Dina tersenyum sumringah, matanya tak lepas memandang Kevin dari belakang. Rasanya seperti mimpi. Kevin yang tiba-tiba menyatakan perasaannya. Yang ternyata menyimpan rasa yang sama saat pertama bertemu.
"Kenapa?" Tanya Kevin
"Gak, jangan nanya dulu, ini jantung lagi disko didalem" kata Dina.
"HAHAHAHA"tawa Kevin.
"Ye.. malah ketawa"
"Kamu lucu tau gak, kalo ngomong suka nyablak" Dina tersenyum mendengar ucapan Kevin.
"Sampe" kata Kevin memberhentikan motornya di tempat parkir seperti biasa.
Dina turun sambil memberikan helmnya keKevin. Dina masih berdiri nungguin Kevin, gak lari kayak kemaren.
"Ngapain?"
"Nungguin"
"Gak kabur kayak kemaren" kata Kevin sambil menaruh helmnya.
"Jangan dibahas, malu"
"HAHAHA okeoke"
"Ketawa mulu ih" Kevin mengacak rambut Dina pelan sebelum melangkah masuk kedalam sekolah.
Tangan mereka saling berpagutan satu sama lain, berjalan beriringan membuat pasang mata yang melihatnya merasa cemburu dan ada juga yang benci.
"Belajar yang bener yak, nanti istirahat aku jemput lagi disini" kata Kevin ketika sampai dikelas Dina.
"Siap grak" kata Dina menghormati Kevin.
"Anakku pintar" kata Kevin seolah jadi ayahnya Dina.
"Kamu juga harus belajar yang bener, biar anaknya juga belajarnya bener" kata Dina
"Siap grak" Kevin meniru gaya Dina.
"Papaku pintar" kata Dina mengacak rambut Kevin.
"HAHAHAHA" tawa Kevin lagi untuk kesekian kalinya. Dekat-dekat dengan Dina banyak tawa yang Kevin keluarkan. Dina juga ikut ketawa mendengar Kevin tidak berhenti ketawa. Teman kelas Dina menatap mereka heran. Ketawa berdua didepan kelas.
Dina masuk kedalam kelas saat Kevin sudah pergi dari kelas Dina. Disana udah ada Nita seperti biasa yang datang selalu lebih awal.
Dina duduk kursinya, senyumnya tidak pernah luntur. Membuat Nita bergidig ngeri.
"Din lo sehat?" Tanya Nita dengan telapak tangan diletakan di kening Dina.
"Apaan sih lo?" Dina menepis tangan Nita dengan kasar.
"Bahagia banget kayaknya" Dina mengangguk cepat.
"Kenapa? Lo dapet mobil? Lo nemu duit sekarung? Atau lo dapet arisan? "
"Apaan si? Salah semua"
"Terus?"
"Kak Kevin nembak gue" bisik Dina.
"APA?" Teriak Nita.
"Kenapa Nit?"
"Anjir kaget gue"
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU ADALAH HUJAN
Teen Fiction- Nama nya Andina kirani, umur 16 thn, baru mau masuk SMA. moga aja di SMA dia dapet jodoh yak, biar kagak jones terus. udah bosen katanya dinistain abang dia terus gegara jomblo. Dari kelakuannya yang nyablak, lambat laun berubah menjadi pribadi ya...