Selepas pulang sekolah entahlah Dina masih merasa hatinya tidak tenang. Hari ini Kevin tidak mengajaknya untuk pulang bersama, malah Dina melihat Kevin pulang bersama Nara yang membuat hatinya sakit.
Apa aku harus mengikhlaskan Kevin untuk Nara? Batinnya bersuara.
Dina melirik jam tangannya sudah jam 4 sore dia belum melaksanakan sholat ashar Dina bergegas mengambil wudhu dan melaksanakan sholat ashar.
Semoga dengan selesai sholat hatinya sedikit lebih tenang. Biasanya untuk menenangkan hatinya Dina selalu tidur, tapi kali ini untuk tidurpun dia tidak mood.
Sebenarnya Dina ingin sedikit lebih berjuang lagi tapi hatinya mengatakan berhenti. Dia berhenti bukan berarti tidak mau mendapatkan hati Kevin lagi, tapi Dina yakin bahwa Allah akan memberikan jalan terbaik untuknya. Lebih baik dia menyerahkan perasaan ini pada-Nya.
Setelah merapikah sajadah dan mukenanya, Dina menghampiri sang Bunda yang sedang duduk santai diruang tv.
"Bunda" panggilnya sambil duduk disamping Bunda.
"Kenapa sayang?"
"Bun, adek mau pake jilbab" Bunda terkejut dengan apa yang di ucapkan Anak gadisnya itu.
"Alhamdulillah, Dek bunda seneng dengernya"
"Dina mau berjilbab bun, kaya bunda"
Bunda menarik Dina menuju kamarnya, memilih milih baju yang cocok untuk Dina.
"Dek, bunda mau tanya?" Katanya sambil mengobrak abrik isi lemari bajunya.
"Apa bun?"
"Adek kenapa tiba tiba mau pake jilbab?" Tanya Bunda
"Adek mau kaya bunda, adek mau memperbaiki diri bun"
"Kamu hijrah jangan mau kaya bunda, kamu hijrah harus karna Allah, sayang"
"Iya Bun, Adek hijrah karena allah" bunda tersenyum.
"Adek punya pacar?" Tanya bunda.
Dina mengangguk pelan.
Bunda menghela nafas pelan "Bunda larang kamu pacaran, tapi kenapa Adek lakuin"
Selama ini Dina tidak pernah cerita kalau dia punya pacar, termasuk Dino juga mereka tidak pernah cerita masalah pacar pada ayah maupun bunda.
"Maaf bunda"
"Bunda mau kamu temenan aja sama cowok itu, ya"
"Iya bun, maafin adek"
"Gak apa apa sayang, bunda maafkan"
Dina memeluk bunda dengan erat."Yasudah, ini kamu coba baju ini sama jilbabnya" Dina mengangguk pelan.
Setelah selesai mengganti bajunya, Dina kembali keruang tamu dimana sang bunda menunggunya.
"Masya Allah, cantik sekali anaknya Bunda" Kata bunda dengan antusias.
Dina hanya menundukan wajahnya malu "makasih Bunda"
"Kenapa gak dari dulu sih dek kamu kaya gini"
"Dina baru siap sekarang Bun" bunda hanya tersenyum dengan jawaban Dina.
"Ya udah gak apa apa, kamu siap dek besok kesekolah pake jilbab?" Tanya Bunda, yang di jawab dengan anggukan pelan dari Dina.
"Alhamdulillah, yasudah kita harus beli seragam baru buat Adek. Pasti ayah sama abang seneng deh sama perubahan kamu" kata bunda heboh.
Dina hanya terkekeh melihat kelakuan sang bunda yang menurutnya berlebihan. Tapi Dina menurut saja untuk membeli baju seragam baru sesuai ajakan bundanya tadi.
......
"Bunda, kayaknya Adek nunggu di mobil aja deh" kata Dina saat mobil yang di bawa sang bunda terparkit mulus di depan toko baju.
"Ya sudah bunda tinggal ya" Dina mengangguk pelan.
Dina termenung sendiri didalam mobil. Semoga ini jalan terbaik untuknya merubah dirinya lebih baik. Dan memutuskan untuk melepaskan Kevin. Toh kalau memang Kevin jodohnya pasti akan kembali lagi pada Dina. Sekarang Dina akan menyerahkan seluruh perasaannya pada rabbnya. Dan mengikuti alur takdirnya sesuai dengan takdir Allah swt.
Sekitar 30 menit Dina menunggu Bunda sampai tertidur didalam mobil.
"Dek bangun sayang" Bunda menepuk pipi Dina pelan saat melihat Dina tertidur didalam mobil.
Dina menggeliat pelan merasa tidurnya terganggu. Matanya mengerjap berkali kali.
"Sudah selesai bun?" Tanyanya dengan parau
"Sudah, kita cari makan dulu ya" Dina mengangguk pelan.
Selesai dengan makannya mereka kembali kerumah sebelum adzan maghrib berkumandang. Bunda memarkirkan mobilnya dihalaman rumahnya.
"Bun, adek masuk duluan ya "
"Iya sayang"
Dina masuk kedalam rumah yang sepi karna ayah belum pulang dan Dino juga masih dikampusnya.
Dina masuk kedalam kamarnya untuk melaksanakan sholat maghrib. Dia bersimpuh dihadapan Allah meminta dan memohon ampun atas apa yang telah diperbuatnya selama ini. Dia beribadah tapi masih sering berkata kasar, berlaku kasar, dan malah melakukan hal yang tentu dilaran oleh agama dan dilarang ayah bundanya. Tentu Dina tau bahwa berpacaran itu haram menurut agama islam, tapi karena nafsu yang memenuhi dirinya Dina sampai melanggar larangan sang Bunda dan ayahnya.
Gadis itu menangis diatas sajadahnya, dengan mulut yang tidak hentinya meminta maaf kepada rabbnya. Sungguh dia menyesal dengan apa yang telah dia lakukan selama ini.
Allah menghadirkan rasa kecewa karena Allah sedang cemburu kepada kita, allah mau kamu hanya mencintainya dan mengharapkannya. Akan ada saatnya kita merasakan cinta kepada seseorang yang telah halal. cukup kita bersabar dan ikhlas. Dan Allah akan menghadirkan seseorang untuk kita cintai diwaktu yang tepat yang telah allah tentukan.
Selepas Sholat maghrib Dina menghampiri sang Bunda yang sedang memasak didapur.
"Ada yang bisa Dina bantu bun"
"Tumben Adek mau bantuin Bunda" ucap Bunda dengan heran melihat anak gadis yang ada dihadapannya
"Mau sekalian belajar masak"
Bunda terkekeh pelan dengan perubahan anaknya
"Alhamdulillah yaudah sini bantu bunda"
Dina dengan semangat membantu bunda mengiris beberapa sayuran untuk dimasak. Memang tidak seberapa tapi ini membuat Dina tersenyum puas dengan hasil kerjanya.
"Wah ada angin apa nih adek mau bantu bunda masak"
Bunda dan Dina menoleh kearah sumber suara yang ternyata itu ayah yang berdiri dipintu masuk dapur.
"Cantik sekali anak ayah pake jilbab" ayah berjalan mendekat kearah Dina.
"Baguskan yah Dina pake jilbab?" Tanya Dina.
"Sangat sayang, ayah senang Adek pake jilbab" Ayah mencium puncuk kepala Dina.
"Yasudah lanjutkan lagi masaknya, ayah mau mandi dulu"
🎀🎀🎀
Alhamdulillah yaaa Andina siap untuk berhijrah menjadi lebih baik
.
Tunggu kelanjutannya ya akankah Dina meninggalkan Kevin atau malah Kevin yang akan meninggalkan Dina.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU ADALAH HUJAN
Teen Fiction- Nama nya Andina kirani, umur 16 thn, baru mau masuk SMA. moga aja di SMA dia dapet jodoh yak, biar kagak jones terus. udah bosen katanya dinistain abang dia terus gegara jomblo. Dari kelakuannya yang nyablak, lambat laun berubah menjadi pribadi ya...