Esok harinya Dina sudah merubah penampilannya. Awalnya dia merasa ragu atas perubahannya, dengan melafalkan bismillah didalam hatinya Dina melangkahkan kakinya dengan mantap masuk kedalam sekolah yang sudah ramai dengan murid murid yang berdatangan.
Banyak pasang mata yang menatap Dina heran. Ada juga yang menatapnya kagum.
"Murid baru?"
"Itu Dina pacarnya kak Kevin kan?"
"Siapa tu cewek adem bener"
Dina merasa risih dengan bisikan teman teman sekolahnya. Dengan langkah cepat Dina masuk kedalam kelasnya.
"Andina?"
Dina mendongakkan kepalanya.
"Lo Dina kan?" Tanyanya memastikan
"Iya Nita ini gue Dina"
"Lo kesambet Din" Dina menggelengkan kepalanya.
"Nita gue gak kesambet. Emangnya kenapa sih kalo gue pake jilbab ada yang salah?"
"Enggak sih tapi aneh aja lo tiba tiba berubah kayak gini"
"Gak apa apa kali berubah jadi lebih baik. Asal gak berubah jadi power ranger aja"
"Garing lo"
"Pagi Nita. Eh lo Dina?" Tunjuk Nara
"Pagi Nara"
"Iya" kata Dina singkat.
Nara mendudukan diri dikursi miliknya.
"Nita gue mau cerita" Dina menatap Nara penasaran.
"Kenapa Nar cerita aja"
"Kemarin gue abis kerumah Kevin"
"Ngapain? Kenapa gak ajak gue" kata Nita sok drama.
"Ngedadak juga sih. Eh kita main lagi dong bertiga kayak dulu"
"Ayo dong. Btw lo beneran pindah kekomplek rumah Kevin?"
"Iya Mami yang minta pindah rumah, soalnya rumah yang dulu ditempati tante gue, sekalian biar deket sama Kevin juga mengenang masa dulu" Nita yang mendengar ucapan Nara langsung menatap Dina disampingnya. Tapi tanpa sadar tidak ada sosok Dina disampingnya.
Dina yang melihat interaksi Nita dan Nara membuat dirinya merasa tidak dianggap. Dengan langkah gontai Dina menaiki tangga menuju rooftop tempat terakhir dia bertemu dengan Kevin.
Namun lagi lagi Dina mendengar tawa diatas sana, tapi langkahnya tak berhenti Dina terus melangkah masuk kedalam area rooftop.
Disana ada Pepra dan Angga seperti biasa mereka tengah duduk diatas sofa butut.
Tapi kali ini mereka tidak berdua disana ada Kevin juga.
"DINA" panggil Pepra saat melihat Dina yang akan membalikan badannya bersiap pergi dari tempat itu.
"Sini Din" kali ini Angga yang memanggilnya.
Dengan memasang wajah cerianya Dina menghampiri mereka.
"Hai semuanya" sapa Dina ceria. Membuat Kevin keheranan.
"Sendirian aja lo tumben, biasanya sama Nita?" Tanya Angga.
"Nita lagi nostalgia sama sahabatnya, gak mau ganggu gue" kata Dina penuh penekanan.
"Eh gimana kabar Dino?" Pepra mencoba mengalihkan pembicaraan yang mungkin semakin tegang ini.
"Alhamdulillah Baik"
"Lo kelihatan lebih cantik pake jilbab deh Din" sahut Pepra.
"Makasih" Dina menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Eh gue pergi kekelas dulu ya bentar lagi masuk" kata Dina lalu melangkahkan kakinya pergi dari hadapan tiga laki laki itu.
"Andina tunggu!" Belum sampai pintu Rooftop Kevin memanggil Dina. Dengan setenang mungkin Dina membalikan badannya.
"Ada apa?"
"Aku ingin perbaiki semua ini"
"Gak Vin. Aku mau putus"
"Hah? Putus?" Teriak Pepra dan Angga bersamaan. Membuat Andina menatap tajam ke dua Kakak kelasnya itu
"Iya putus"
"Kenapa? Jangan bilang karena Nara" kali ini Kevin yang bertanya
"Enggak kok. Ini udah keputusan gue. Gue gak mau terjerumus cinta yang salah"
"Maksudnya?"
"Vin kalau kita berjodoh kita pasti dipersatukan lagi. Gue harap lo bisa terima keputusan gue Vin"
"Oke kalo mau lo kayak gitu, gue hargai keputusan lo"
......
TBC....
Hai hai haiiiii apa kabs para readersss??? akhirnya bisa update setelah menghilang beberapa bulaan and meskipun pendek tp alhamdulillah msh di beri kesempatan melanjutkan ini cerita :)
Para readers jgn lupa vote and comentnya ya. Love u ♡
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU ADALAH HUJAN
Teen Fiction- Nama nya Andina kirani, umur 16 thn, baru mau masuk SMA. moga aja di SMA dia dapet jodoh yak, biar kagak jones terus. udah bosen katanya dinistain abang dia terus gegara jomblo. Dari kelakuannya yang nyablak, lambat laun berubah menjadi pribadi ya...