Cuaca hari ini sangat cerah, ya cerah sekali tapi berbanding balik dengan suasana hati Dina. Suram, mendung, hujan deras. Bagaimana tidak pemandangan didepan matanya sangat sangat membuat hati Dina bergemuruh.
Kevin dihadapannya sedang memeluk Sesya, cewek yang kemarin dibenci Kevin. Pelukan yang sangat erat seakan tak mau kehilangannya. Sesya menangis dibahu Kevin. Dina terlihat menghembuskan nafas beratnya beberapa kali sebelum berjalan menuju lapangan untuk melaksanakan upacara bendera.
"Kemana aja lo, lama bener" bisik Nita setelah Dina sampai di barisan.
"Sorry. abis liat drama picisan" katanya ketus.
"Apa?"
"HEI KAMU JANGAN NGOBROL" tegur salah satu guru. Nita mengatupkan bibirnya dengan cepat.
Dina terkekeh pelan melihat sahabatnya ditegur oleh pak Adam salah satu guru kiler di sekolah. Masih untung Nita hanya ditegur gak dihukum berdiri di depan tiang bendera.
Setelah upacara bendera selesai Dina dan Nita langsung bergegas menuju kelas mereka dan memulai pelajaran. Selama pelajaran dimulai Dina tidak pernah fokus dengan apa yang dijelaskan oleh guru mata pelajaran fisika didepan kelas. Pikirannya melayang pada kejadian tadi pagi sebelum upacara bendera.
Ada apa dengan Kevin dan Sesya?
Apa merekan benar-benar pacaran?
Apa Kevin sudah menerima Sesya?
Banyak pertanyaan yang Dina ingin layangkan untuk Kevin, tapi apa haknya untuk menanyakan itu semua, Dina semakin bingung dengan keadaan ini, perasaannya semakin berkembang seiring berjalannya waktu. Untuk menjadikannya Kevin sahabat itu adalah cara yang salah. Seharusnya Dina mengungkapkan saja semua perasaannya pada Kevin sebelum tahu kalau Kevin akan membenci cewek yang suka padanya.
Kenapa semuanya jadi rumit seperti ini, keadaan seperti ini membuat Dina putus asa. Haruskah Dina menghapus perasaannya ini.
*
"Din, ayo kekantin gue laper"
"Enggak Nit, lo aja deh sama Rena "
"Lo kenapa? Galau?"
Mendengar Nita melayangkan pertanyaan itu membuat Dina diam. Apa layak ini disebut dengan galau. untuk apa dia galau. Astoge Kevin benar-benar membuat Dina gak karuan.
Dina bangkit dari tempat duduknya. Menarik Nita keluar dari kelas menuju kantin dimana Rena sudah menunggu disana dengan kedua teman kelasnya.
"Lama bener "
Dina memilih duduk dihadapan Rena dan disamping Nita tentunya.
"Ni cewek atu galau dari pas pelajaran pertama"
"So soan galau lo punya pacar juga kagak"
Tak'
Satu jitakan keras dilayangkan Dina untuk Rena.
"Gukguk lo "
"Eh btw kenalin temen gue. Ini Vina samping Vina, Gissa"
"Andina. Lo bisa panggil Dina"
"Nita" mereka saling berjabat tangan memperkenalkan diri.
"Jadi galau kenapa?" Tanya Rena.
"Huft... gue liat kak Kevin pelukan sama Sesya tadi pagi"
"Hah?" Teriak mereka ber4 kompak. Kayak padus ye kompak.
"Kagak usah teriak"
"Jadi drama picisan yang kata lo itu, Kevin sama Sesya pelukan" Dina mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU ADALAH HUJAN
Fiksi Remaja- Nama nya Andina kirani, umur 16 thn, baru mau masuk SMA. moga aja di SMA dia dapet jodoh yak, biar kagak jones terus. udah bosen katanya dinistain abang dia terus gegara jomblo. Dari kelakuannya yang nyablak, lambat laun berubah menjadi pribadi ya...