#AKU ADALAH HUJAN: Part 23

41 4 6
                                    

"Din, ayok" Kata Rena.

Mereka berjalan beriringan keluar dari perpustakaan. Entah kebetulan atau takdir diambang pintu perpustakaan ada Nita dan seseorang yang sampai saat ini Dina hindari.

"Nitaaa" Panggil Rena seraya lari menuju Nita dan Kevin, yap Kevin yang saat ini tengah bersama Nita, laki laki yang sangat Dina hindari sekaligus Dina rindukan.

Dina masih berdiri ditempatnya. Perasaannya sungguh tak karuan. Ingin rasanya lari dari tempat ini menembus hujan diluar sana supaya tidak melihat wajah kevin yang selama ini Dina rindukan

'Yaallah kuatkan hati hamba'
.
.

"Din malah bengong sini" panggil Rena.

Dengan berat hati Dina menghampiri mereka.

"Din apa kabar?" itu bukan Nita yang bertanya tapi laki-laki yang mati-matian Dina lupakan selama ini.

"Alhamdulillah Baik" jawab Dina pelan.

"Eh gimana kalo kita makan dulu sambil kangen-kangenan gitu. Gimana Din?" Tanya Rena .

"Sorry, tapi gue benar-benar harus pulang Ren" Dina mulai tidak nyaman dengan Kevin yang selalu menatapnya dengan intens.

"Yaah Din, gue kangen lo banget nih besok terakhir gue disini, lusa harus balik lagi ke jakarta" Nita memasang wajah sedihnya. Membuat Dina tak tega.

Dengan menghela nafas berat Dina akhirnya meng iya kan ajakan Nita, Rena dan Kevin.

Mereka memasuki restoran jepang yang berada tidak jauh dari perpustakaan. Meskipun dengan berat hati Dina terus memamerkan senyum manisnya. Dan sesekali tertawa renyah mendengar guyonan Rena.

"Ehem"

Ketiga wanita itu menoleh ke arah Kevin yang sedari tadi terabaikan.

"Dina" Kevin mulai menatap Dina yang gelagapan

"Ya"

"Gue kangen" Dina tak merespon ucapan Kevin, dia hanya teesenyum dengan sangat manis

"Lo banyak berubah, lo lebih cantik sekarang"

Keadaan menjadi hening, entahlah restoran seakan terasa sepi padahal banyak pengunjung yang datang.

"Ehem guys ada yang mau pesen es krim" Nita mencoba mencairkan suasana.

"Kayaknya gue mau es krim deh Ta" Sahut Rena

"Yuk pesen" Nita dan Rena bangkit dari duduknya dan meninggalkan Kevin dan Dina dalam kecanggungan.

"Sorry kalo kata kata gue bikin lo gak nyaman"

"Gak apa apa"

"Lo gak kangen gue gitu?" Tanya Kevin hati-hati

Dina hanya menunduk, dia tidak kuasa melihat wajah Kevin yang begitu tampan dan mempesona.

Kevin mengangkat alisnya bingung. Dia sebenarnya tau kalau Dina merasa tidak nyaman dengannya tapi rasa rindunya begitu besar dia tidak bisa pergi meninggalkan wanita yang selama ini dia rindukan.

"Kenapa Din?"

Dina hanya menggeleng.

"Bukan cuma penampilan aja yang berubah, ternyata sifat lo juga. Tapi gue suka"

Dina membelalakan matanya. Dia tidak suka dengan ucapan Kevin yang terakhir maksudnya apa itu? Hatinya membatin.

"Maaf Vin. Aku kayaknya harus pulang" Dina beranjak dari tempat duduknya.

AKU ADALAH HUJANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang