#AKU ADALAH HUJAN: Part 17

299 17 0
                                    

"Sumpah lo bego bet si bang HAHAHA" seru Dina menertawai sang kakak. Dan Dino hanya menatap tajam kearah Dina.

"Rese lo taik" sewot Dino.

"Pan kapan nonton film horror sama gue bang" kata Dina.

"Biar apa?" Tanya Dino.

"Biar seru lah"

"Seru jailin lo bang HAHAH " Lanjut Dina dengan tawanya yang menggelegar penjuru rumah.

"Inginku berkata kasar" sahut Dino seraya pergi meninggalkan Dina dan Kevin menuju kamarnya. "Pacaran aja sono gak usah ngetawain gue" lanjut Dino dengan sewotnya.

"Yeee merajuk lagi kayak anak gadis lagi pms lo bang" kata Dina.

....

Dino merasa gelisa, perasaannya tidak enak seperti ada yang mengawasinya. Efek nonton film horror kayak begini banget menimpa Dino. Mata Dino memutar mengawasi pandangannya takut takut dia menangkap sosok yang tidak ingin dia lihat.

Bruk'

Dengan sekali putaran Dino membalikan badannya mencari benda jatuh dan ternyata itu bola basket jatuh menggelinding kearah tempat tidurnya. WHAT? BOLA BASKET JATUH?

"AAARRGGGGHHHH ANJIR HORROR BET INI RUMAH" teriak Dino lari keluar kamarnya dengan kecepatan kilatnya.

"Kenapa sih bang ribet amat hidup lo" kata Dina tak suka.

"Hosh.. hosh.. hosh bol..bola..."

"Kenapa bola?" Tanya Dina penasaran.

"Bola basket hosh..hosh " Dino tak sanggup melanjutkan perkataannya napasnya menipis.

"Gak jelas bang kenapa sama bola basket?" Tanya Dina dengan geram.

"Ada apa sih No?" Kali ini Kevin yang bertanya kayaknya dia juga penasaran.

"Bola basket tiba tiba jatoh sendiri dikamar gue" kata Dino.

"Lah? Seriua bang?" Tanya Dina tak percaya. Dino mengangguk pasti.

"Kok jadi mistis gini sih, lo sih bang napa nonton film horror sih jadi kayak ginikan. Mana Bunda sama Ayah pulang malem lagi" cerocos Dina.

"Yaa kenapa jadi nyalahin gue" sahut Dino tak terima.

"Lo penakut jadi setannya ngikutin lo"
"Ssstttt lo kalo ngomong sembarangan aja" kata Dino

"Udah udah gini aja. No lo telpon Dirga sama Andreas dah suruh kesini biar gak terlalu hening gue jug bakal nyuruh Angga, Pepra sama Revan kesini biar agak rame.

Gak lama mereka yang dipanggil muncul hanya nunggu 15 menit udah kumpul aja dirumah Dino Dina. Suasana horror jadi anget karena kekonyolan teman teman Dino dan Kevin tentunya. Dina yang emang udah kenal sama Angga dan Pepra jadi gak canggung lagi ikutan kumpul. Bisa kenal juga sama Revan,Pepra sama Angga.

"Lo tau gue kesini ijinnya kerja kelompok" kata Andreas memulai bercerita.

"Durhaka bet lo jadi anak banyak bohongnya lo sama nyokap" timpal Dirga.

"Ih tukan ayang Dirga selalu nasihatin akoh" kata Andreas yang mulai bobrok tapi jadi meramaikan suasana.

"Najis salah ngomong gue" kata Dirga elus elus dada. Semua ketawa Dina juga.

"Pantes bawa paket fisika" sahut Angga.

"Yoi bang, kalo gue jujur pasti gak boleh keluar lah takut gue ikut tawuran lagi kayak tahun kemaren" sahut Andreas.

"Tawuran?" Tanya Dina tiba tiba. Semua bungkam mengatupkan bibir mereka terutama Andreas membekap mulut tipisnya.

Dina melirik Kevin sebentar lalu melirik Dino "lo ikut tawuran bang?" Tanya Dina.

"Huft... iya, tapi cuman sekali " kata Dino cepat.

"Kapan?" Tanya Dina lagi.

"Tahun lalu waktu gue kelas 11 udah lama "

"Tapi lo gak luka sama sekali gue liat " kata Dina mengingat ngingat bagaimana Dino ditahun lalu.

"Gue jago berantem jadi gak luka" kata Dino membenggakan diri sendiri.

"Kamu juga ikutan?" Tanya Dina pada Kevin.

Kevin mengangguk "waktu kelas 10? Barengan bang Dino?" Tanya Dina lagi. Yang lain malah diem takut diinteogasi juga.

"Iya, cuman sekali gak bakal gitu gitu lagi, iyakan?" Tanya Kevin kepada teman seangkatannya. Mereka mengangguk mengiyakan ucapan Kevin.

"Terus luka?" Tanya Dina. Kevin tersenyum kearah Dina.

"Enggak aku gak luka, aku jago berantem, iyakan?" Tanya Kevin lagi kepada teman temannya dan mereka mengangguk lagi. Padahal nyatanya Kevin koma selama 3 bulan setelah peristiwa tawuran tahun lalu kepalanya kena bacok senjata tajam lawan. Sebenarnya Bunda sama Ayah Dina tau perihal tawuran ini berhubung Dina lagi ada camping di sekolahnya jadi dia tidak tau masalah ini.

Dina gak nanya lagi dia bangkit dari duduknya berniat pergi kekamarnya untuk berganti baju. Tapi tangannya dicegah oleh Kevin.

"Mau kemana?"tanyanya.

"Kekamar ganti baju" jawab Dina.

"Mau ditemenin gak ?" Tanya Kevin lagi.

"Itu si maunya lo taik" kata Dino melempar makanan ringannya kearah Kevin.

"Gak, aku gak penakut kayak abang aku yang sableng"

"Taik lo beneran adek durhaka" Dina memelelkan lidahnya kearah Dino seraya pergi menuju kamarnya.

Gak sampai 15 menit Dina sudah kembali lagi ke ruang tamu dengan baju santainya. Duduk disamping Kevin tempatnya duduk tadi.

"Ya elo gak ngerasain jadi gue taik pas tadi bola basket jatoh sendiri" cerocos Dino.

"Lo fisik aja cowok tapi mental hello kitty HAHAHA " ledek Pepra. Semua ketawa atas ledekan Pepra. Dina pun sampai ikut ketawa. Dino hanya mendelik sebal.

"Mau kemana lo No?" Tanya Angga saat Dino bangkit dari duduknya.

"Mau kencing. Napa mau ikut" kata Dino sewot.

"Hati hati No ada yang gak bisa ditanya" kata Angga .

"Anjing, kagak jadi dah gue kampret" sahut Dino kembali duduk ditempatnya

"HAHAHAHA"

"Ketawa aja terus nyampe mampus"

"Mau andre temenin gak bang HAHAHA" kata Andreas mengerlingkan matanya kearah Dino. Semua ketawa kecuali Dino yang memandang Andreas tajam.

"Najis gak usah ke gue, balik kepelukan Dirga sono"

"HAHAHA beneran takut lo No. Di kamar mandi kan emang banyak yang gak bisa ditanya. Gayung, ember, air gimana si lo " pecah tawa Angga melihat muka masam Dino.

"HAHAHA ANJIR SAKIT PERUT GUE "

"HAHA GAK KUAT AING MANA KAMERA MANAAA"

"HAHAHAHA "

"GOBLOK NAPA NYARI KAMERA " Kata Revan menoyor kepala Dirga.

"GAK KUAT GUE INGIN MELAMBAIKAN TANGAN KEKAMERA HAHAHA"

"HAHAHA sabar yak bang" kata Dina mengelus lengan Dino pelan sambil terkekeh.

🌸🌸🌸🌸

TBC
JANGAN LUPA
VOTE


AKU ADALAH HUJANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang