Chapter 15 - Family Time

91.4K 6.2K 32
                                    

Yasmin mematut dirinya yang terlihat anggun dengan gaun pink baby menutup tubuh mungilnya. Rambut hitam panjangnya ia biarkan tergerai indah mencapai punggung.

Sebuah pita berwarna putih terjepit di bagian kanan. Malam ini, kata Fabian akan ada acara keluarganya. Saat mendengar itu Yasmin tak bisa menahan bahagianya.

Apa itu artinya dia akan di kenalkan pada keluarga Fabian?

Pintu kamarnya terdengar di ketuk. Yasmin mematut dirinya sekali lagi kemudian membuka pintu. Ia terpesona dengan penampilan Fabian yang sangat tampan di hadapannya.

"Ganti sepatunya pakai flatshoes," ucap Fabian seraya menyerahkan bungkusan berisi flatshoes.

"Tapi ini cuman 3 cm Bian."

"Ganti kalau nggak kamu tetap di kamar."

Yasmin mendengus, ia mengambil bungkusan di tangan Fabian lalu berjalan menuju tempat tidur.

Ia membuka sepatu setengah membungkuk membuat Fabian segera menahan bahunya untuk tetap duduk tegap. Yasmin hanya tersenyum senang merasakan perhatian Fabian lada dirinya dan anak mereka.

Setelah selesai Fabian mengulurkan tangan untuk Yasmin genggam. Yasmin berjalan pelan dan hati-hati mengikuti langkah Fabian. Ia menunduk malu saat beberapa anggota keluarga Fabian menatap mereka.

Keduanya berhenti tepat di ruang keluarga dimana sepasang pria wanita paruh baya duduk berdampingan. Fabian menciumi punggung tangan mereka yang otomatis dilakukan juga oleh Yasmin.

"Siapa dia Fabian?" tanya seorang pria paruh baya bernama Herman.

"Dia calon Bian, kek."

"APA?" teriak Herman dan Nani, Nenek Bian.

Yasmin yang mendengar itu terkejut hingga tanpa sadar ia meremas tangan Fabian.

"Kamu sudah di jodohkan Bian. Untuk apa memcari calon lagi?" tanya Nani.

"Bian tidak mencintai dia, Nek. Bian mencintai Yasmin."

Yasmin menoleh menatap wajah Fabian yang dingin.

"Bian, apa maksudmu? Ayah dan Mama mu sudah memberitahumu bukan?" tanya Nani lagi.

"Bian sudah memberitahu mereka Nek. Dan mereka menyerahkan semuanya pada Bian."

"TIDAK BISA. Kamu tidak bisa menolak perjodohan itu. Apa lebihnya gadis ini di banding dengan gadis pilihan kami."

Deg.

Hati Yasmin seraya di remas kuat ketika mendengarnya.

"Dan kamu, apa yang kamu lakukan hingga membuat Fabian bersama mu? Kamau kamu menyerahkan kehormatanmu padanya?" tanya Herman tajam membuat tubuh Yasmin melemas.

Air mata mengenang di wajahnya. Apa pria paruh baya di hadapannya ini menganggapnya wanita murahan?

"Saya mencintai Fabian, Kek," jawab Yasmin pelan membuat Herman murka.

"Cinta kamu pikir?" Herman mentapa Yasmin tak percaya.

"Panggil Ishita kemari," titah Herman kemudian pada siapun yang ada di sana.

Tak lama seorang gadis cantik bertubuh tinggi dengan gamis panjang dam hijab membungkus rambutnya muncul.

"Duduk Ishita," titah Herman.

Gadis bernama Ishita itu duduk di sebelah Yasmin.

"lIhat, apa yang mau kamu banggakan dari perempuan pengumbar aurat itu?" tanya Herman membuat Yasmin tertohok. Ia melirik sekilas penampilannya dan penampilan Ishita.

Cinta Halal - [ Marriage Love Series 1 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang