Chapter 30 - The Reason

103K 6.8K 595
                                    

Bagi seorang wanita yang sudah menikah, restu suami adalah segalanya. Mendapatkan izin suami sama saja mendapat izin Allah.

Ketaatan istri pada suami adalah jaminan
surganya. Bahkan Rasulullah mengatakan jika seorang wanita dapat mentaati perintah suaminya maka ia akan masuk surga dari pintu mana saja ia kehendaki.

Karena apa?

Karena Hak suami berada diatas hak siapapun manusia termasuk hak kedua orang tua. Tapi ketika keadaan genting, apa yang harus Nafisah lakukan?

Beberapa menit yang lalu Yasmin mengirimi dia pesan bahwa mereka harus bertemu. Dan Nafisah sedang bimbang apa yang harus ia lakukan.

Pasalnya hari ini Ilham tidak ada di rumah. Beberapa hari yang lalu suaminya itu berpesan agar Nafisah tidak menemui siapapun dulu. Ilham takut terjadi sesuatu padanya dan bayi mereka.

Tapi, Yasmin mengiriminya tiga buah pesan yang rata-rata memaksa agar mereka bertemu. Nafisah jadi berpikir bahwa akan ada sesuatu yang penting yang akan Yasmin sampaikan.

"Bunda harus gimana sayang? Apa bunda tunggu Ayah pulang nanti malam?" gumam Nafisah seraya mengelus perutnya yang mulai membuncit.

Usia kandungannya sudah memasuki bulan ketiga. Dan kondisi yang rentan untuk Nafisah bepergian, apalagi ini hanya seorang diri.

"Kamu kenapa Naf?" suara lembut Rissa menyadarkan Nafisah yang berjalan-jalan seperti setrika di depan kamarnya.

Semenjak Nafisah hamil, Ilham mengusulkan untuk mereka pindah kamar. Alasannya Ilham khawatir pada kandungan sang istri

"Ngg... nggak papa ko Bun."

"Kalau nggak papa, kenapa mondar mandir kayak gini? Kamu nggak cape?"

Nafisah menggeleng. Rissa hanya mengangguk kemudian berjalan meninggalkan Nafisah. Tapi belum sempat menjauh Nafisah kembali memanggilnya.

"Mmm... Bunda."

Rissa menoleh, "Iya sayang?"

"Naf mau minta izin sama Bunda buat ke rumah Ibu."

Kening Rissa berkerut. "Ada apa?"

"Naf ... ada yang mau Naf bicarakan sama Yasmin."

"Udah minta izin sama Ilham?"

Nafisah menggeleng lemah.

"Bunda izinkan, asal perginya sama supir Nanti Ayah sama Bunda ke rumah Ibu kamu juga untuk silaturahmi."

Nafisah mendongkak seketika, binar senang itu hadir dalam matanya. "Benar boleh Bunda?"

Rissa tersenyum kemudian mengangguk.

"Iya sayang, tapi hati-hati."

Nafisah kembali tersenyum. Ia pun bersiap untuk ke rumah sang Ibu dengan modal izin sang Ibu mertua. Bukan izin sang suami.

💞💞💞

Nafisah membuka pintu rumahnya dengan semangat. Setelah mengucapkan salam Nafisah langsung ke kamar Yasmin karena keadaan di bawah sepi.

Begitu melihat Yasmin, adiknya itu langsung memeluk Nafisah sambil menangis. Nafisah yang terkejut, hampir terjengkang jika saja Yasmin tidak memeluknya erat.

"Yasmin, ada apa?" tanya Nafisah khawatir.

Yasmin melepas pelukan itu kemudian menatap Nafisah. "Kak, gimana ini? Ibu mau jodohin Yas sama anak temannya Ibu," ucap Yasmin langsung.

"Apa?" tanya Nafisah tak percaya.

"Ibu tega sama Yas, Kak. Ibu nggak mikirin perasan Yas. Ibu... Ibu..."

Cinta Halal - [ Marriage Love Series 1 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang