Chapter 18 - Rasa tak Nyaman

87.4K 5.8K 147
                                    

Sudah dua hari Yasmin di rawat di rumah sakit. Sudah dua hari juga Nafisah yang menjaga adiknya itu karena Dina belum tau perihal kondisi Yasmin.

Setiap kalia Nafisah meminta izin akan menghubungi Dina, Yasmin selalu menolak. Ia masih belum siap bertemu sang Ibu. Alhasil Nafisah harus meminta waktu pada Rissa dan Rivan harus menjaga adiknya.

Siang ini Nafisah dan Ilham akan kembali ke rumah sakit. Nafisah harus pulang karena suaminya juga pulang bekerja. Ia harus mengurusi keperluan suaminya sebelum kembali menjaga Yasmin.

"Yasmin gimana, Naf?" tanya Ilham saat mobilnya berhenti karena macet.

"Udah meningan Mas."

"Kata kamu dia ada mual, masih?"

Nafisah menepuk jidatnya tiba-tiba. "Astagfirullah, Mas. Naf lupa kalau Yas nitip buah mangga, kita beli dulu ya?"

"Yaudah kita beli dulu."

"Makasih Mas."

"Sama-sama cantik."

Nafisah mengulum senyum dengan wajah merona. "Dua hari nggak jahilin Naf gatel banget kayaknya," sindirnya geli.

"Iya dong. Kan jahilin kamu yang paling Mas kangenin. Selain itu hidung kamu juga ngangenin buat Mas pencet."

"Mas, Ah ...."

Ilham terkekeh geli sementara Nafisah membuang pandangannya malu. Selalu saja seperti itu dan tak pernah membuat keduanya bosan.

Alhamdulillah, bercanda dengan yang halal malah membuat hati senang dan rasa cinta kian bertambah.

💞💞💞

"Aduh Mas ... Naf lupa di mobil ada kresek buat makanan Yasmin di sini," ucap Nafisah memghentikan langkah mereka yang sudah memasuki lobby rumah sakit.

"Yaudah kamu duluan, biar Mas yang ambilin."

"Nggak usah Mas, Naf aja yang ambil. Soalnya ada keperluan Naf yang ketinggalan juga."

"Beneran nggak papa kamu aja?" tanya Ilham.

"Iyaa, mana kunci mobilnya?"

Ilham pun menyerahkan kunci mobilnya pada Nafisah. "Mangga nya Naf titip sama Mas ya? Mas duluan aja nanti Naf nyusul."

Ilham pun mengangguk. Setelah Nafisah pergi, Ilham melangkahkan kakinya menuju ruang perawatan Yasmin.

"Assalamualaikum," salam Ilham sambil membuka pintu ruang inap itu.

Yasmin yang baru memejamkan matanya langsung membuka kembali matanya ketika mendengar suara orang yang di kenalnya.

"Waalaikumussalam ... Mas Ilham?" jawab Yasmin sambil berusaha duduk namun cepat-cepat di tahan oleh Ilham.

"Tiduran aja Yas."

Yasmin pun memgangguk singkat. Ilham menyimpan kresek hitam berisi mangga muda kemudian duduk di kursi dekat ranjang Yasmin.

"Mas kesini sama siapa?"

"Sama Nafisah."

"Terus Kak Nafnya mana?"

"Lagi ke mobil, ada yang ketinggalan katanya."

Yasmin pun mengangguk. Setelah itu keheningan tercipta di ruangan itu ketika Ilham sibuk dengan ponsel dan Yasmin yang bingung mau memulai pembicaraan apa.

Namun, lima menit kemudian seorang suster datang dengan membawa makanan untuk Yasmin.

"Loh, beruntung suaminya ada di sini," seru suster itu membuat Yasmin mengerutkan kening sementara Ilham yang mulai terbiasa hanya tersenyum tipis.

Cinta Halal - [ Marriage Love Series 1 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang