I'm His Assistant | EXO Baekhyun [Revisi]

Chapter 10

"Hei apa yang sedang kau lakukan?" Suara Jiyeon yang keras cukup untuk menyentak Eunbi kembali dari lamunannya.

"Eoh? Hanya memikirkan sesuatu," ucap Eunbi setelah mengembalikan seluruh kesadarannya dari lamuan yang cukup menyita banyak, bahkan mungkin dapat dikatakan sepenuhnya.

"Kau bisa cerita kalau kau mau." Jiyeon menyarankan hal tersebut kepada Eunbi sambil menarik kursi yang ada di sebelah Eunbi. Sang pemilik—Byun Baekhyun—sedang pergi dan tidak ada di kelas, jadi dengan leluasa Jiyeon dapat duduk dan mengambil alih kursi tersebut.

"Apakah kau pernah merasa déjà vu?" tanya Eunbi yang langsung membalikkan badan menghadap Jiyeon yang baru saja akan mendudukan diri di kursi milik Baekhyun. Jiyeon menaikkan alisnya begitu mendengar pertanyaan yang terlontar dari bibir Eunbi.

Untuk sejenak Jiyeon berpikir dan merangkai kata-kata yang akan ia ucapkan, tentunya setelah ia mendudukan dirinya di kursi dan menemukan posisi yang nyaman baginys.

"Hmm... déjà vu ya. Bukankah setiap dari kita pernah merasakan yang namanya déjà vu? Sadar ataupun tidak. Karena itu adalah saat dimana kita pernah memimpikan sesuatu sebelumnya dan ada satu kejadian dimana kita merasa itu mirip dengan mimpi tersebut."

Eunbi memiringkan kepalanya mendengar penjelasan dari Jiyeon, sebelum bertanya pertanyaan lain kepada Jiyeon. "Begitu ya. Tetapi bagaimana jika kau merasa itu ternyata pernah terjadi sebelumnya dan bukan hanya sebatas mimpi belaka?"

"Aku juga kurang mengerti jika seperti itu. Menurutku hanya ada dua penjelasan saja. Pertama, kau memiliki delusional yang terlalu tinggi sampai kau merasa pernah mengalami kejadian yang sama. Atau yang kedua, kau memang pernah mengalaminya tetapi memori tentang kejadian itu telah terhapus dari ingatanmu dan kau hanya mengingatnya samar-samar sehingga kau mengganggap jika hal itu adalah sebuah mimpi," jelas Jiyeon yang tidak terlalu yakin dengan apa yang ia ucapkan karena itu hanyalah buah dari pemikirannya sendiri.

"Gomawo Jiyeon-a. Kau sudah membantuku," ucap Eunbi berterima kasih dengan tulus dan senang sekaligus karena apa yang sedaritadi ia pikirkan telah terjawab sudah.

Pikirannya dipenuhi oleh foto yang ada di rumah Baekhyun, yang entah mengapa membuatnya penasaran. Setiap kali ia memejamkan matanya untuk tidur, bayang-bayang akan foto itu selalu menghampirinya dan membuatnya tidak dapat tertidur karena terus memikirkannya. Rasa familiar akan foto tersebut membuat Eunbi resah akibat telah melupakan dimana ia pernah melihatnya dan tidak dapat mengingatnya sekeras apapun ia berusaha.

Sempat ia berfikir bahwa semua itu hanyalah déjà vu belaka dan tidaklah nyata. Tetapi sebagian dari dirinya menolak akan hal tersebut dan mengakui bahwa itu nyata adanya. Pertentangan dalam dirinya sendiri membuat ia dilanda bingung, jika memang itu hanyalah déjà vu maka ia akan berusaha menghilangkan bayang-bayang foto tersebut dari pikirannya. Tetapi jika itu memang benar nyata dan ia pernah mengalaminya, ia akan berusaha mencari tahu kebenaran yang ada.

"Kau belakangan ini jadi aneh. Baekhyun juga. Apa kalian bertengkar lagi?" tanya Jiyeon mengutarakan hal yang sudah ingin ia tanyakan sejak lama, sampai-sampai membuatnya mati akan rasa penasaran yang melilitnya semakin kencang.

Pertanyaan yang dilontarkan oleh Jiyeon membuat Eunbi bingung harus menjawab apa. Karena sejujurnya ia sendiri juga tidak mengerti apa yang terjadi hingga membuat hubungannya dengan Baekhyun menjadi seperti saat ini.

Beberapa minggu yang lalu hari dimana dirinya mengobati memar Baekhyun semuanya baik-baik saja, hubungan mereka juga masih tetap sama. Setelah hari itu Baekhyun masih tetap menyebalkan sampai membuatnya kesal. Tetapi beberapa hari belakangan ini Baekhyun menjadi sedikit aneh.

Tiba-tiba saja Eunbi merasa kalau Baekhyun menjadi sedikit berubah dan seperti menjauhinya. Bagaimana kalau itu benar adanya? Bagaimana kalau Baekhyun memang dengan sengaja menjauhinya? Bagaimana kalau—Tidak. Memikirkan hal tersebut lebih lanjut hanya akan membuat kepalanya semakin pening.