Chapter 12

1.1K 156 0
                                    

"YA KIM EUNBI! TEGANYA KAU MENINGGALKAN—"

Jiyeon. Eunbi melihatnya ada di sana. Berdiri di depan pintu masuk ruangan kesehatan.

"Ups mian. Sepertinya aku salah ruangan, dimana aku harus mencari temanku sekarang ya. Silahkan menikmati waktu kalian dan melanjutkan kegiatan kalian yang tertunda karenaku."

Perasaan Eunbi menjadi tidak enak setelah mendengar apa yang Jiyeon katakan. Tidak mungkin Jiyeon tidak mengenalinya, apalagi hanya ada dirinya dan Baekhyun di ruangan ini. Hanya ada dirinya dan Baekhyun. Itu terasa sangat aneh, kecuali jika Jiyeon memang dengan sengaja pura-pura tidak mengenali Eunbi.

'I need to talk to her.'

Dengan segera Eunbi membereskan peralatan yang tadi ia gunakan untuk mengobati Baekhyun dan meletakkan kembali kotak obat pada tempat awalnya. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun Eunbi berlari keluar meninggalkan Baekhyun seorang diri dan mencari Jiyeon.

"YA NEO! AHN JIYEON! BERHENTI!" teriak Eunbi begitu menemukan Jiyeon yang berada tidak jauh dari tempatnya berdiri. Dengan napas yang tersengal-sengal dan tenaga yang tersisa Eunbi berlari ke arah Jiyeon.

"Ada apa? Mengapa kau ada di sini? Bukankah seharusnya kau ada di ruangan kesehatan?" tanya Jiyeon sambil menatap Eunbi bingung.

Aneh. Sangat aneh. Jika Jiyeon tahu jika ia ada di ruang kesehatan, lalu mengapa gadis di hadapannya ini justru memberikan alasan yang tidak masuk akal? Salah ruangan? Ayolah itu tidak bisa dijadikan sebuah alasan dan bukanlah sebuah alasan, pasti ada sesuatu dibalik sikap Jiyeon yang tiba-tiba berubah menjadu seperti ini. Apakah mungkin Jiyeon melihat dirinya dan Baekhyun—Tidak. Itu tidak mungkin.

Kalau Jiyeon melihatnya, gadis itu tidak mungkin mengganggunya saat bersama dengan Baekhyun. Apakah ia baru saja mengatakan bahwa Jiyeon telah mengganggu waktunya bersama Baekhyun? Ah sebenarnya apa yang terjadi dengan dirinya sekarang! Mengapa ia jadi menyalahkan Jiyeon. Tsk paboya. Tetapi jika saja Jiyeon tidak masuk ke dalam ruangan, jika saja ia tidak mendorong Baekhyun, apa yang akan terjadi? Mungkinkah akan ada ciuman yang lebih intens daripada sebelumnya? Mungkinkah—

"—bi. Eunbi. Kim Eunbi."

"Eoh? Wae?" tanya Eunbi refleks setelah kembali sadar dari lamunannya.

Jiyeon memiringkan kepala. "Kau belum menjawab pertanyaanku."

"Ah mian. Kalau tahu kalau aku ada di ruang kesehatan, tetapi mengapa kau pergi begitu saja?" pinta Eunbi meminta maaf begitu menyadari kebodohannya sendiri.

"Itu karena kalian bertengkar dan hampir putus. Atau mungkin memang sudah putus. Jadi kupikir itu adalah waktu yang tepat untuk memberikan kalian waktu berdua agar dapat berbicara dan kembali seperti semula."

Eunbi menghela napas lega karena itu berarti Jiyeon tidak melihat apa yang terjadi sesaat sebelum gadis itu masuk ke dalam ruang kesehatan. Tidak lama kemudian ia mengerutkan dahinya begitu tersadar dengan penjelasan dari Jiyeon, ia tidak mengerti apa yang Jiyeon katakan. Apakah temannya ini masih mengira bahwa Baekhyun dan dirinya berpacaran?

Ragu-ragu namun akhirnya Eunbi mencoba untuk memastikannya. "Kau tidak mengatakan bahwa aku dan Baekhyun adalah sepasang kekasih bukan?"

"Jadi kalian belum putus?! Syukurlah kalau begitu, aku senang mendengarnya. Kalau begitu aku harus pergi sekarang. Sampai bertemu saat di kelas nanti," pekik Jiyeon kegirangan, kemudian berlari menjauhi Eunbi.

Dapat ia lihat langkah Jiyeon yang memelan dan akhirnya berhenti, lalu membalikkan badannya menghadap Eunbi dan berteriak kepadanya. "Ah aku berharap hubungan kalian tidak akan pernah berakhir dan aku tidak akan pernah membiarkan hal itu terjadi." Seusai mengatakan kalimat itu Jiyeon berbalik dan kembali berlari.

I'm His Assistant | EXO Baekhyun [Revisi]Where stories live. Discover now