"Apa yang kau lakukan di tempat seperti ini? Dan mengapa kau membawaku ikut kemari bersama denganmu? Mengapa kau tidak pergi sendiri?" tanya Eunbi melayangkan pertanyaan bertubi-tubi.
Sejak tadi yang Eunbi lakukan hanyalah bertanya tanpa memberikan Baekhyun waktu meski hanya sebentar untuk menjawab. Sedangkan Baekhyun—orang yang diberikan pertanyaan itu sendiri— terus berjalan sambil mendorong trolley serta melihat-lihat barang yang diletakkan di rak-rak dan disusun dengan rapi, tanpa memiliki niatan untuk menjawab maupun menanggapi Eunbi.
Saat ini mereka ada di sebuah supermarket yang jaraknya tidak terlalu jauh dari sekolah mereka. Mengapa mereka ada di supermarket? Tentu saja itu semua karena ulah Baekhyun. Setelah Eunbi membereskan barang-barang miliknya, Baekhyun langsung menarik Eunbi dan membawanya pergi tanpa memberikan penjelasan atau paling tidak memberitahu apa yang sebenarnya terjadi. Baekhyun bahkan tidak mengeluarkan suaranya sejak ia menarik Eunbi sampai sekarang.
Baekhyun menghentikan langkahnya di depan rak yang berisi berbagai merek dan macam rasa susu, lalu meraih beberapa kotak susu dan meletakkannya ke dalam trolley, sebelum akhirnya ia berbicara setelah sekian lama dalam kebisuan.
"Bukankah sudah jelas apa yang sedang aku lakukan di tempat seperti ini. Dan kelihatannya kau sudah kembali seperti biasanya."
"Ne?" tanya Eunbi seraya mengernyitkan dahi bingung.
Baehyun menatap Eunbi sekilas. "Sifatmu. Itu sudah seperti yang biasa kau lakukan. Paling tidak dengan ini aku tau kalau kau sudah kembali normal," tutur Baekhyun santai sambil mendorong kembali trolley dan mengedarkan pandangannya tanpa menatap Eunbi.
"NE?!"
"Sudahlah. Jangan banyak bertanya. Ini semua karena ulahmu sendiri. Jadi lebih baik kau merenungkan kembali apa yang terjadi. Lagipula perhatikan nadamu saat sedang berbicara, kau sedang berada di tempat umum."
"Ne," ucap Eunbi dengan suara yang lirih, meski ia tidak terima namun apa yang dikatakan oleh Baekhyun ada benarnya.
Setelah itu Eunbi membungkam mulutnya dan melakukan sesuai dengan apa yang Baekhyun katakan kepadanya. Dan Baekhyun sendiri kembali sibuk meletakkan barang-barang ke dalam trolley, lalu mendorong trolley ke kasir ketika ia merasa semua barang yang dibutuhkannya telah ia dapatkan.
Eunbi yang menyadari bahwa telah sampai di kasir, berusaha membantu Baekhyun dengan memindahkan barang-barang yang ada di dalam trolley ke atas meja kasir. Entah mengapa sedari tadi Eunbi merasakan ada orang yang terus menatapnya tanpa henti. Tetapi ia tidak percaya akan hal itu, mungkin saja itu hanya perasaannya saja. Akhirnya ia melanjutkan kegiatannya untuk membantu Baekhyun dan menyingkirkan prasangka yang terus menerus mengganggunya.
Ketika Eunbi mengangkat kepalanya ke atas, ia dapat melihat Baekhyun yang menatapnya dengan tatapan yang tidak dapat diartikan. Tiba-tiba ada satu pemikiran terbesit di pikirannya, dengan ragu ia bertanya kepada Baekhyun. "Kau tidak memintaku untuk membayar semua ini bukan?"
"Mwo?" tanya Baekhyun terkejut, tertarik keluar dari lamunannya. Baekhyun mengalihkan pandangannya ke arah trolley yang telah kosong, lalu ke meja kasir, dan kembali ke Eunbi. "Ah tentu saja tidak."
Eunbi menghela napas lega mendengar ucapan Baekhyun, karena entahlah ia mempunyai firasat jika ia membayarnya Baekhyun pasti akan mengganti uangnya kembali. Meskipun sebenarnya ia tidak mempermasalahkan akan hal itu. Hanya saja ia tidak membawa uang hari ini dan ia tidak mau mempermalukan dirinya sendiri di depan Baekhyun karena tidak membawa uang. Baekhyun pasti akan mengejeknya habis-habisan.
YOU ARE READING
I'm His Assistant | EXO Baekhyun [Revisi]
Hayran KurguKepindahan Eunbi ke Korea tidak berjalan sesuai keinginannya ketika takdir mulai memainkan perannya. Mempertemukan dirinya dengan seorang namja yang menyebalkan baginya. Takdir juga menyeret berbagai hal yang tidak ia pedulikan pada awalnya, tetapi...