Chapter 29: Kau Pembunuh

2.3K 137 58
                                    

Impiannya terwujud malam itu, Renold benar-benar melakukannya seperti singa yang kelaparan. Tawanya menggelegar di gelapnya kamar orang tuanya. Tuan Anderson berteriak dengan sangat histeris, begitu ketakutan ketika dirinya sudah terikat di tempat tidur. Renold mengambil sebuah benang dan jarum yang tebal, menjahit bibir ayahnya dengan perlahan. Darah mengucur ketika ujung jarum menusuk dan menembus bibir ayahnya dan helaian benang segera mengunci kedua katup bibirnya dari ujung hingga akhir.

Renold belum puas! Sakit hatinya jauh terlampau dibanding jarum yang menusuk bibir ayahnya sebanyak empat puluh delapan kali jahitan. Dia mengambil pisau di balik saku celananya dan membuat ayahnya sangat terkejut. Ayahnya sempat berteriak namun bibirnya mengeluarkan darah ketika ia membuka mulutnya. Satu persatu jari kaki ayahnya ia potong dengan begitu beringas, membuat jari-jari itu terlempar di lantai dan berserakan. Tubuh ayahnya begitu lemas, merasakan sakit yang begitu luar biasa.

"Ini adalah hadia ulang tahunku, Ayah. Kau seharusnya bangga."

Tuan Anderson menitihkan air matanya, menerima kenyataan bahwa pembunuh yang ia kejar selama ini adalah anaknya, Renold Keleey. Anak itu menatap wajah ayahnya sangat tajam, setajam mata burung gagak yang terlihat di kegelapan malam.

"Kau jangan menangis seperti itu, Ayah. Kau terlihat seperti memintaku untuk mencungkil kedua bola matamu," ucap Renold, berjalan di dekat ayahnya. "Kenapa kau menghianati ibu! Kenapa kau melakukan itu ketika ibu bekerja! Kau kira aku tidak tahu apa yang kau lakukan?"

Tuan Anderson membulatkan matanya, dirinya hampir kehilangan kesadaran saat itu. Renold membentaknya dengan sangat keras, menjatuhkan seluruh barang-barang di meja dengan sangat frustasti. Ayahnya tidak menyangka bahwa Renold sudah tahu tentang semuanya itu. Apa selama ini Renold lah yang membunuh wanita-wanita itu? Setiap wanita yang memuaskan ayahnya pasti akan mati digantung dengan sangat mengenaskan.

"Kau tahu, hatiku menangis melihat kau bersama setan-setan itu di kamar ini. Kau melakukannya seolah aku hanyalah anak yang bodoh, anak yang masih disuap oleh pembantunya saat makan!" Bentak Renold. "Dan, aku berpikir bahwa jari tanganmu yang nakal harus terlepas secara paksa, Ayah. Kau pasti akan senang melihat jari itu sudah hilang."

Satu persatu jari tangan Tuan Anderson dipotong dengan pisau yang tajam, mengeluarkan darah yang sangat banyak hingga menggenangi lantai. Kedua tangan Renold penuh dengan noda darah, ia terkekeh seperti orang yang tidak waras lagi. Tangan Tuan Anderson kini hilang tanpa jari, yang tersisa hanyalah darah yang mengalir keluar seperi pipa-pipa yang kecil.

Saat itu Renold mengusap air matanya yang menetes, menatap ayahnya yang tidak sadarkan diri lagi. Bibirnya melontarkan sebuah nyanyian dalam tempo yang melambat, menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk dirinya. Dia menaiki kasur ayahnya kemudian duduk di depan kepala ayahnya seraya mengacungkan pisau. Renold dengan cepat menggorok leher ayahnya, sementara bibirnya terus menyanyikan lagu dengan nada suara yang bergetar ketakutan.

Kepala ayahnya sukses terlepas, menampilkan sebuah leher yang memuntahkan darah begitu banyak hingga membasahi kasur yang putih. Dia menyeringai lebar dan memegang enteng kepala ayahnya dalam tangannya. Kaki dan tangan itu ia patahkan dengan mudah kemudian memotongnya menggunakan gergaji, menaik turunkan lempengan bergerigi tajam itu pada kulit putih ayahnya.

Satu persatu tubuh ayahnya akhirnya terlepas, mulai dari kepala, tangan, kaki, dan badan. Ia mengambil tubuh ayahnya dan segera membacok perut itu berkali-kali, hal demikian membuat isi-isi dalam perutnya menyembul keluar. Daging-daging kecil dalam perut ayahnya terlempar seperti serpihan-serpihan kayu, jatuh di bawah lantai kamar yang putih. Renold menarik usus-usus itu, memotongnya menjadi kecil seperti sosis, ia mengoyak-ngoyak isi dalam perut ayahnya menggunakan pisau seperti mengaduk.

Psychopath AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang